25.☘︎

139 26 23
                                    

Tidak tahu sepenting apa urusan yang Sunoo miliki,Jake sudah meminta sang istri untuk tetap datang ke kantor ketika waktu makan siang atau makan malam tiba.Seharusnya Jake yang ingin meluangkan waktu agar mereka tetap memiliki kebersamaan walau dalam keadaan sibuk.Setidak-tidaknya bisa makan bersama setiap hari pada jam istirahat merupakan waktu yang cukup tepat untuk mengembalikan kehangatan mereka.Berhubungan Jake yang terlalu padat dengan perkerjaan dan tidak bisa datang ke butik Sunoo sewaktu-waktu,jadi mereka sepakat agar Sunoo menyudahi perkerjaan lebih cepat lagi untuk makan siang.Jika bisa,Jake ingin Sunoo benar-benar pulang ke rumah setelah dari kantornya agar tidak lagi melanjutkan perkerjaan.Jujur Jake bersungguh-sungguh untuk menata rumah tangga mereka untuk jadi lebih baik lagi.

Mungkin dengan sangat perlahan mencoba melupakan hal lain.Memikirkannya saja Jake sudah tak bisa,apalagi harus melakukannya.

"Letakkan saja disana,Gyu." Jake melihat pada meja membuat sang sekretaris mengangguk pelan meletakkan paperbag berisikan makanan yang baru saja dipesan untuk makan siang Jake dan Sunoo.

"Pak,apakah ada hal lain?" Mata Jake melihat sekilas jam ditangan,melepaskan tuxedo hitam karena merasa gerah.Ketika tangannya menyampirkan benda itu keatas kursi,sekretaris Gyu berjalan mendekat.Ekor mata Jake melihat bibir sekretarisnya tersenyum sebelum kedua tangan ramping itu menarik lengannya pelan.

"Biar saya bantu." Ujarnya sembari menggulung lengan kemeja biru pudar yang dikenakan laki-laki tampan dihadapannya.Jake tampak diam tanpa bersuara melihat kearah lain.

"Bagaimana dengan kerja dua karyawan baru?" Melirik lengan kanan kemejanya yang sudah tergulung rapi.

Sekretaris Gyu tersenyum,tangannya berhenti melakukan aktivitas namun masih memegangi tangan Jake.Wajahnya mendongak menatap wajah teduh sang atasan.
"Keduanya sama-sama memiliki potensi yang bagus.Meskipun sebelumnya mereka berkerja pada perusahaan yang berbeda bidang,tapi mereka sudah mulai bisa menyesuaikan dan saya rasa itu cukup baik untuk seorang karyawan baru."

Mengangguk pelan.
"Harus kau pantau dan seleksi lagi.Seandainya ada sesuatu,kita bisa mencari yang lebih berpotensi sebelum terlalu jauh mereka bergabung dengan perusahaan."

"Tapi-"

"Untuk masalah biaya dan gaji,perusahaan ini berani membayar dalam jumlah besar selama apa yang mereka lakukan sesuai dengan yang dibutuhkan."

Mengalihkan tatapan,Jake menatap wajah sekretaris Gyu yang masih terus menatapnya sejak tadi.Jake bergerak pelan menarik tangannya dari pegangan Beomgyu membuat wanita dengan rok pendek satu jengkal diatas lutut itu mengerjap.
"Belum selesai-"

"Tidak masalah." Tersenyum tipis.

Gyu tahu Jake begitu tampan dan sangat banyak dicintai para karyawan wanita yang berkerja disini.Siapapun itu akan merasa terpana dan terpesona oleh ketampanan dan jiwa lembut Jake.Tak terkecuali dirinya.

"Oh sebentar!" Beomgyu berteriak.Jake mundur satu langkah ketika tangan Beomgyu menyentuh rambutnya.Menyapu-nyapunya pelan dan sesekali meniupnya membuat Jake mengerjap bingung.

"Apa-"

"Tidak perlu kau bersihkan seperti itu."

Baik Jake maupun Beomgyu,keduanya sama-sama terkejut mendengar suara yang tiba-tiba.Keduanya menjauh melihat pada arah pintu.Sunoo berdiri dengan tatapan tajam menatap dua orang disana secara bergantian.Kakinya melangkah mendekat pada sang suami yang tampak bingung dengan situasi saat ini.

"Apalagi?" Tanya sunoo sedikit ketus pada Gyu yang terlihat menatapnya.
"Ingin ikut makan bersama kami?" Kalimat berupa sindiran itu hanya dibalas senyum tipis oleh sekretaris Gyu sebelum wanita itu berlalu pergi dari ruangan.

Hypocrisy Effort (JakeNoo)End// SwitchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang