............
.
.
.
.#(&+-+&$) #
Pada malam hari yang mencekam, malam yang begitu menegangkan bagi Ali. Dia menunggu istrinya yang sedang melahirkan di rumah sakit, Ali duduk di kursi rumah sakit dengan hati yang begitu berdebar, perasaan yang bercampur menjadi satu antara bahagia dan juga takut. Tapi Ali hanya bisa berharap agar istri dan anaknya bisa selamat.
Ali hanya terdiam sembari berharap menunggu kabar baik dari dokter yang ada di dalam bersama istrinya sedang mengurusi kelahiran istri tercintanya. Detik demi detik berlalu, menit demi menit berlalu dan waktu demi waktu berlalu. Akhirnya terdengar suara tangisan bayi dari dalam, seketika Ali pun merasa begitu bahagia setelah mendengar tangisan bayi itu.
Setelah itu pintu kamar rumah sakit pun terbuka sedikit demi sedikit, menandakan jika ada dokter yang akan memberikan kabar kepadanya. Dokter wanita itu menghampiri Ali dan seketika Ali pun berdiri, lalu menanyakan keadaan istri dan juga bayi barunya.
"Bagaimana keadaan istri saya dan anak saya Dok?"
Terlihat wajah bahagia dari dokter yang ada di hadapan Ali."Selamat ya Pak bayinya selamat, perempuan cantik banget seperti ibunya."
"Kalau istri saya, Dok?" tanya Ali dengan khawatir.
"Istri Bapak baik baik saja kok," jawab dokter itu dengan tersenyum.
"Saya boleh ke dalam kan Dok? lihat istri saya sama anak saya?"
"Iya Pak, sama saya permisi dulu ya." ucap dokter itu.
"Iya, Dok."
Kemudian Ali masuk ke ruangan tempat melahirkan istrinya, untuk melihat keadaan istri tercinta dan bayinya. Ali berjalan perlahan ke dalam ruangan, terlihat istri tercintanya itu dengan menggendong anaknya, yang sedang terduduk di ranjang ruangan itu.
"Mas," panggilnya dengan raut wajah sedih yang takut suaminya marah karena anak yang dilahirkan anak perempuan tidak seperti yang di inginkan suaminya yang ingin memiliki anak laki laki.
Namun perkiraan istri Ali yang bernama Evi itu pun salah, suaminya malah menunjukkan raut wajah yang begitu bahagia sehingga membuat Evi merasa begitu tenang.
"Maaf ya Mas anak kita perempuan, berbeda seperti yang mas inginkan."
"Gak apa apa Dek, kamu dan anak kita selamat pun aku udah sangat bahagia."
"Gak bisa jadi pemain bola, seperti yang Mas impikan ya," ucap Evi dengan tersenyum.
"Gak apa apa Dek, kan udah takdir," ucap Ali dengan tersenyum.
"Padahal saat tes usg, bayinya laki laki, eh keluarnya malah perempuan," ucap Evi dengan tersenyum.
Kemudian Ali meminta untuk menggendong anak pertamanya itu.
"Aku gendong anaknya, sekalian aku adzanin.""Ini Mas," ucap Evi sembari memberikan anaknya kepada ayahnya.
Ali menggendong bayinya itu dengan penuh kasih sayang. "Anaknya cantik seperti ibunya."
"Iya dong, Mas," ucap Evi dengan tersenyum.
"Tapi bisa juga kan anak kita nanti jadi pesepakbola wanita," ucap Ali dengan mencium pipi anaknya yang ada di gendongannya itu.
"Iya, Mas."
"Tapi jika seumpama dia gak pengen jadi pemain bola, kita juga gak bisa memaksanya, pokoknya kita dukung aja apa yang di inginkan anak kita nanti ya, Sayang."
"Iya Mas, karena kebanyakan anak perempuan gak suka main bola."
"Semoga anak kita nanti bisa lebih sukses dari kita ya, Dek," ucap Ali dengan tersenyum.
"Amin mas, kita doain aja," ucap Evi dengan tersenyum.
Kemudian Ali memulai mengadzani bayinya itu. Setelah selesai mengadzani anaknya, Ali pun memberikan anaknya itu kepada istrinya lagi untuk di berikan asi.
"Mas kita namai siapa Mas anak kita?" tanyanya sembari mengelus bayinya.
"Aku akan beri nama, Aisyah Daniawati Prameswari," ucap Ali dengan tersenyum.
"Kok ada nama aku mas di belakang nya," ucap Evi dengan tersenyum.
"Iya dong, kamu setuju gak?."
"Setuju banget Mas."
"Mudah mudahan anak kita nanti bisa menjadi anak yang sholehah."
"Amin."
............................
KAMU SEDANG MEMBACA
Wati
AdventureKisah seorang wanita yang berjuang mewujudkan cita citanya sebagai seorang pemain sepak bola profesional, kelas dunia. Dia memiliki mimpi yang besar untuk menjadi pemain sepakbola wanita keluarganya terus mendukung keinginan anaknya itu, terlebih la...