YAKIN

3 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Setelah itu pria itu pun mendekati anak anak yang ada di lapangan.

“Hai.” Alves tersenyum ke anak anak itu.

“Hai, Pak.” Wati membalas dengan tersenyum ramah.

“Bapak siapa?” tanya Saif penasaran.

“Nama bapak Alves, kalau kalian?”

“Aku Saif Pak kapten tim ini,” jawab Saif.

“Oh jadi kamu kapten tim ini,” ucap Alves dengan tersenyum.

Setelah itu Alves mengambil bola itu yang ada di depannya.

“Bola adalah teman terbaik di saat kita sedang sedih,” ucap Alves dengan tersenyum.

Kemudian Alves menendang bola itu ke atas hingga bola itu melayang setelah bola itu jatuh, Alves mengontrol bola itu kemudian dia menjuggling bola itu dengan begitu santai layaknya pesepakbola profesional yang ada di televisi. Eits tapi dia juga mantan pemain sepakbola profesional.

Anak anak itu pun kagum melihat Alves menjuggling bola dengan santai. Dia begitu santai memainkan bola bola itu.

“Wah keren,” ucap Wati kagum.

“Iya,” ucap Saif.

Setelah itu Alves pun berhenti menjuggling bola, kemudian mengoper bola itu ke Wati yang ada di depannya.

“Siapa namamu gadis kecil?” tanya Alves penasaran.

“Wati, Pak.” Wati tersenyum ramah.

“Oh nama kamu Wati,” ucap Alves dengan tersenyum.

“Iya, Pak.”

Alves menghadap ke anak anak itu. “Oke,, kalian main bola ada pelatihnya gak?”

Mereka semua menggeleng.

“Sebuah tim hebat harus memiliki seorang pelatih,” ucap Alves dengan tersenyum.

“Tapi Pak, siapa yang mau melatih kita?” tanya Saif.

“Iya Pak, lagi pula kita gak terlalu jago,” tambah Rocky.

Alves mengelus wajah Rocky. “Gak jago, tapi kalian memiliki potensi.”

“Lihatlah jika kalian ingin bersepeda pertama kali, sebelumnya kalian juga tidak bisa bersepeda. Tapi dengan belajar dan berlatih lama kelamaan pasti akan bisa.” Alves tersenyum, “sama halnya dengan Sepak bola sebelumnya kalian tidak  jago tapi jika kalian semangat dan mau berlatih dengan keras tak menutup kemungkinan kalian bisa menjadi pemain sepakbola profesional seperti
yang ada di televisi.”

“Kalian telah menjadikan sepakbola sebagai hobi dan bola sebagai teman.” Alves tersenyum, “aku yakin, jika kalian semua yang ada di sini sebagian besar ingin menjadi pemain sepakbola profesional iya, kan?”

WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang