.
.
.
.
.
.
.
.⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽
Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya Wati kini telah sampai di kota Lamongan dengan menumpang di truk. Pria itu mengantarkan Wati di sebuah halte agar Wati bisa langsung melanjutkan perjalanannya menuju ke Surabaya seperti yang di ceritakan oleh Wati tadi. Padahal kenyataannya tak seperti itu, Wati hanya ingin pergi jauh saja dari Jakarta.
“Udah sampai Mbak, nanti kamu tunggu bus di sini aja insyaallah bentar lagi juga datang,” ucap pria itu.
“Iya makasih, Pak.” Wati mengambil beberapa uang dari tasnya.
Pria itu memperhatikan Wati dengan seksama.
“Pak, ini ada sedikit uang untuk Bapak, sebagai tanda terima kasih saya,” ucapnya sembari memberikan uang ke pria itu.
Namun pria itu justru sedikit menolak.
“Gak usah Mbak, buat ongkos perjalanan Mbak ke Surabaya aja,” tolak Bapak itu.
“Gak apa apa Pak, hitung hitung rejeki buat Bapak,” ucap Wati yang sedikit memaksa.
“Saya bantu Mbak ikhlas kok,” ucap Pria itu terus mencoba menolak.
“Tapi Pak,” ucap Wati.
“Bapak ikhlas kok,” ucap pria itu.
“Wati jadi ngerasa gak enak sama Bapak.”
Sehingga pria itu pun memutuskan untuk menerima uang itu dari Wati.
“Yaudah, Mbak.”Kemudian pria itu menerima uang Wati namun dia hanya mengambil setengahnya saja yaitu 5 lembar uang 100 ribu.
“Ini kebanyakan Mbak, Bapak ambil setengah aja,” ucap Pria itu.
“Emang gak kurang, Pak?”
“Ini udah lebih dari cukup, Mbak.”
“Makasih banyak ya, Pak.” Kemudian dia berjabat tangan dan mencium tangan pria itu.
“Maafin bapak juga cuma bisa nganterin sampai sini,” ucap pria itu.
“Iya gak apa apa, Pak.”
“Yaudah kamu bantuin Mbaknya, ambil kopernya di belakang,” ucap pria itu menyuruh anaknya.
“Nggeh, Pak.”
Wati dan anak bapak itu pun turun dari dalam truk, lalu pria yang masih terlihat muda itu pun mengambil koper milik Wati yang ada di belakang, sementara Wati mengikuti dari belakangnya. Pria itu memberikan koper itu ke Wati.
“Makasih banyak loh, Mas.”
“Iya Mbak, sama sama.” Pria itu tersenyum,“ngomong ngomong nama Mbak siapa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Wati
AdventureKisah seorang wanita yang berjuang mewujudkan cita citanya sebagai seorang pemain sepak bola profesional, kelas dunia. Dia memiliki mimpi yang besar untuk menjadi pemain sepakbola wanita keluarganya terus mendukung keinginan anaknya itu, terlebih la...