ALVES

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Beberapa saat setelah itu, Seluruh tim Wati yang dipimpin oleh Saif kini pun sedang menghadapi tim kampung sebelah, mereka begitu siap main tujuh lawan tujuh. Tapi Wati kini masih duduk di samping lapangan menyaksikan pertandingan ini. Tim kampung sebelah adalah tim yang sangat kuat, mereka tim yang selalu mengalahkan Saif dan kawan kawan.

Farhan, Saif, Rocky, Firman, Risky serta kedua anak kelas 5 yaitu Riko dan Alvin yang bermain menghadapi tim kampung sebelah. Sementara tim kampung sebelah di pimpin oleh Daniel Revi. Daniel mengoper bola ke teman setimnya, setelah itu mulai permainan tiki taka khas tim itu. Hingga Saif dan kawan kawan sama sekali tidak di perkenankan menyentuh bola.

Mereka semua hanya bisa menunggu lawan bermain main dengan bola itu. Hingga akhirnya rekan setim Daniel pun mengumpan bola ke Daniel dengan tepat Daniel mengontrol bola itu. Setelah itu Daniel menguasai bola itu, Saif mencoba menghalau tapi dia pun mampu di lewati dengan mudah oleh Daniel. Setelah itu Daniel menendang bola dari jarak yang lumayan jauh, namun anehnya bola itu berhasil masuk ke gawang yang di jaga oleh Firman.

Kedudukan pun menjadi 1 - 0 untuk keunggulan tim kampung sebelah. Kini Saif membawa bola tapi dengan cepat mampu di rebut oleh Daniel dan dia langsung menendang bola itu. Untuk kedua kalinya bola itu mampu masuk ke gawang yang di jaga oleh Firman sehingga keunggulan menjadi 2- 0.

Firman pun di ganti oleh Paris kiper yang memiliki tubuh besar dan gemuk, hingga memungkinkan menjaga gawang dengan baik. Tapi hal itu tidak menjadi solusi yang tepat untuk tim ini, justru Daniel mampu kembali membobol gawang Paris dari tengah tengah kedua kakinya.

“Sial,” ucap Saif kesal.

Saif pun mencoba memulai pertandingan lagi, namun untuk keempat kalinya bola mampu di rebut oleh Daniel dan ditendang ke gawang yang dijaga oleh Paris. Lagi lagi tengah tengah kaki menjadi masalah di Paris untuk menghalau bola. Empat goal telah tercipta di pertandingan ini Saif dan kawan kawan pun tidak begitu suka dengan hasil ini.

EGSATO

Sementara itu seorang pria berwajah bule pun datang ke lapangan itu, dia melihat dari kejauhan anak anak yang sedang bermain bola itu. Dia begitu senang karena dia bisa mengenang masa kecilnya yang suka sekali bermain bola hingga akhirnya dia menjadi pesepakbola profesional dan lumayan terkenal.

Dia adalah Juan Alberto Alves, mantan pemain pesepakbola profesional dari Spanyol, karirnya bisa di bilang sangat pendek. Dia memutuskan pensiun di usia 29 tahun karena cidera parah yang menimpanya dan performanya yang semakin lama semakin turun. Padahal usia 29 tahun adalah masa yang matang untuk para pemain bola. Banyak sekali tim nasional yang di perkuat dengan pemain berusia 29 tahun. Tapi tidak untuk Alves yang semakin lama semakin hilang performanya tidak seperti dulu.

Dia memulai karirnya di akademi Albreque fc, kemudian dia mendapatkan kontrak profesionalnya ketika berusia 20 tahun. Klubnya saat itu berada di divisi 2 Spanyol, tapi saat umur 20 tahun dia sama sekali tidak pernah masuk ke dalam skuad karena usianya yang masih muda bahkan saingannya juga bisa dibilang pemain top.

Di posisinya yang sebagai gelandang serang, ada Roberto Higuen dan Vin Koslevic yang sama sama pernah mencatatkan caps untuk negara mereka yaitu timnas Brazil dan Kroasia belum lagi cadangan mereka yaitu Julian Pedro pemain timnas Spanyol u 23. Sehingga Alves hanya sering bermain untuk tim u 23.

Albreque fc juga tim yang tidak kaleng kaleng apalagi saat itu adalah musim pertamanya main di divisi 2 Spanyol sehingga wajar jika Alves tidak mendapatkan tempat di tim utama Albreque fc. Sehingga dia pun di pinjamkan ke klub divisi ketiga liga inggris yaitu Afc Halfton yang bermain di posisi juru kunci liga dan sebentar lagi akan terdegradasi ke divisi empat. Menghindarkan klub dari degradasi adalah tugas seluruh pemain agar klub ini bisa bertahan di divisi 3.

Seiring berjalannya waktu, Alves menjadi pilihan utama pelatih di klub barunya, bahkan dia telah memasukkan 5 goal dan 4 assist serta menyelamatkan klub AFC Halfton dari degradasi. Walaupun dia tidak bermain di posisi aslinya melainkan menjadi seorang striker tapi 5 gol itu adalah raihan yang sangat baik.

Hingga akhirnya dia pun di permanenkan oleh klub AFC Halfton dan di musim keduanya bersama afc Haflton di divisi ketiga liga Inggris dia berhasil membawa klubnya promosi ke divisi kedua liga Inggris melalui jalur play off  dengan torehan 17 goal dan 11 assist  itu adalah pencapaian yang fantastis bagi pemain yang masih berusia 21 tahun.

Bermain di divisi 2 tidak membuatnya kendor, di tahun ketiganya bersama Afc Halfton dia berhasil membantu klubnya menjadi runner-up divisi 2 dan promosi ke divisi teratas liga Inggris dengan torehan 19 gol dan 4 assist. Klub yang hampir degradasi ke divisi 4  kini menjadi klub kuda hitam di divisi teratas liga lnggris.

Di musim perdananya di divisi 1 dia bermain penuh dan berhasil membawa klubnya finish di posisi ke 11 klasemen akhir divisi 1 Inggris serta menorehkan 10 goal dan 2 assist, d lihat dari prestasinya di liga Inggris dia pun akhirnya di panggil ke skuad timnas Spanyol untuk piala eropa. Serta di tahun itu juga, dia pun resmi berpisah dengan AFC Halfton dan kembali ke klub lamanya yang masih di kasta kedua liga Spanyol Albreque fc padahal banyak tawaran tawaran dari klub klub besar Eropa.

Hanya butuh waktu 1 tahun dia berhasil membawa Albreque fc menjuarai divisi 2 Spanyol dan sekaligus promosi ke divisi 1 liga Spanyol dengan torehan 28 goal dan 6 assist sekaligus membuat dia menjadi top skor divisi 2 Spanyol serta meraih penghargaan pemain terbaik di liga.

Di tahun itu juga, dia mampu membawa Spanyol melaju ke semifinal piala eropa, namun gagal ketika bertemu dengan Inggris. Dia menorehkan beberapa pertandingan di tim nasional serta mencetak 5 goal dan 1 assist. Sehingga seiring berjalannya waktu sudah beberapa tahun dia bersama Albreque fc dan telah berhasil meraih 1 trofi liga Spanyol serta 1 trofi piala liga Spanyol.

Namun bencana pun terjadi ketika dia berusia 28 tahun, dia mengalami cidera acl parah setelah bertabrakan dengan pemain timnas Brazil di penyisihan grup piala dunia. Setelah kejadian itu performanya hilang dan sulit untuk kembali dan di usia ke 29 tahun dia memutuskan pensiun dari dunia sepakbola.

Kini Alves telah berusia 42 tahun, terhitung sudah begitu lama dia tidak bermain sepak bola. Dia sempat menjadi tim pelatih Albreque fc, tapi hanya bertahan 2 tahun hingga setelah itu, kabarnya tidak pernah terdengar lagi di media terkenal Eropa. Dia bepindah pindah ke berbagai negara untuk mencari sebuah kehidupan yang layak hingga di umur 39 tahun dia memutuskan untuk tinggal dan menetap di Indonesia.

Serta dia juga memutuskan untuk menikah dengan wanita yang ada di Indonesia. Sudah 2 tahun lebih dia tinggal di Indonesia bersama istrinya dan dia dikaruniai anak yang baru berusia 1 tahun. Namanya tidak terlalu terkenal di Indonesia, karena dia tidak bermain untuk tim terkenal Eropa melainkan hanya bermain untuk tim medioker Eropa.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang