BERKEMBANG

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

P

agi yang cerah, matahari sudah terlihat naik. Hembusan angin yang sejuk dan langit yang cerah membuat pagi ini lebih indah. Orang orang dengan kegiatannya masing masing, burung burung berterbangan di langit, kendaraan kendaraan berlalu lalang di jalan kota Lamongan.

Hasil pra musim kemarin membuat hati Wati begitu bahagia, dia banyak berkontribusi untuk tim. Langkah demi langkah dia lalui, dengan rasa bahagia yang tak bisa di ungkapkan. Wati tak sabar untuk bercerita dengan Felysa, seorang wanita yang sangat berperan penting dalam hidupnya.

Wati tak sabar membagi kebahagiaan dengan wanita yang hampir menginjak kepala 3 itu. Seorang wanita yang memiliki peran central di dalam kehidupannya setelah orang tuanya meninggal, figur seorang kakak walaupun tidak memiliki hubungan darah.

Wanita yang selalu mendukungnya, wanita yang menganggap dirinya sebagai adiknya sendiri. Sehingga tidak terasa jika sudah setahun Wati hidup dengannya. Wati beruntung sekali memiliki sosok seperti dirinya.

Langkah langkah telah terlalui, kebahagian yang ada pada dirinya, dia tidak sabar menceritakanya ke Felysa. Setelah beberapa langkah perjalanan akhirnya dia pun sampai di depan rumah.

Wati mengetuk pintu untuk perlahan sembari memanggil manggil nama Felysa. Seontak terdengar suara wanita itu dari dalam, kemudian pintu terbuka perlahan lahan. Berdiri sesosok Felysa di depan pintu dengan raut wajah sangat bahagia, dia tersenyum dengan kedatangan Wati.

Dengan rindu yang selama 2 minggu tidak bertemu, Felysa langsung memeluk gadis yang ada di depannya dengan begitu bahagia.

"Alhamdulilah kamu udah datang, Dek."

"Iya Kak, alhamdullilah." Kemudian Felysa melepaskan pelukannya, dia menatap gadis yang ada di depannya itu.

"Gimana latihannya?" tanya Felysa.

Wati tersenyum. "Sangat baik kok, Kak."

"Nanti ceritain semua ke Kakak, tapi sekarang kita masuk dulu yuk!"

Kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah. Wati langsung duduk di sofa ruang tamu, karena memang dia sudah sangat capek. Sementara Felysa pergi ke dapur untuk mengambil sesuatu.

Setelah beberapa saat Felysa pun menghampiri Wati dengan membawa sebuah kotak. Kemudian dia duduk di samping gadis itu yang sudah terlebih dahulu duduk.

"Apa ini, Kak?" tanya Wati penasaran.

Kemudian Felysa membuka kotak itu, dia memperlihatkan isi kotak itu kepada Wati. Ternyata isi kotak itu adalah album foto mereka berdua yang berada rapi di dalam figura.

"Cantik banget aku," ucap Wati sembari tersenyum, "sama Kakak juga."

"Enaknya kita pajang di mana ya?" tanya Felysa.

WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang