PERPISAHAN

2 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Kabar hilangnya Wati telah tersebar kemana mana, satu sekolahan pun mendengar kabar ini. Para polisi mencoba untuk mencari Wati di sekitar Jabodetabek, bahkan kertas yang bergambar Wati pun telah tersebar kemana mana. Polisi yakin jika Wati masih berada tak jauh dari Jakarta.

Sementara Tari dan Lisa terus berkeliaran untuk mencari sahabatnya itu, mereka rela panas panasan demi mencari Wati. Sementara Erin sangat merasa bersalah hanya gara gara dia Wati menjadi seperti ini, Wati pergi dari rumahnya entah kemana dia berada.

"Bu, ini semua salah Erin," ucap Erin yang merasa bersalah.

Namun Rida hanya terdiam saja tak mau berkata apa apa.

"Andai aja Erin gak marahin dia," ucap Erin yang terus saja menyalahkan dirinya.

Berapa saat kemudian Tari dan Lisa pun datang, dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Wati. Mereka mulai khawatir dengan semua ini, keputusan ini memang tidak pernah terpikirkan oleh mereka, terlebih lagi Wati bahkan hampir tidak pernah pergi keluar kota.

"Wati belum di temukan, Mbak."

"Wati kamu di mana sih Dek? Maafin Mbak Erin udah marahin Wati," ucap Erin dengan menangis.

Mungkin ini akan menjadi pencarian yang sangat menyulitkan karena Wati berada sangat jauh dari Jakarta. Sementara di lapangan, Alves mengumpulkan seluruh timnya, dia juga sudah mendengar kabar hilangnya Wati tapi Alves harus tetap mengarahkan para pemainnya yang sudah mendapatkan tawaran dari beberapa klub.

Sekaligus dia akan mengumumkan perpisahannya dengan tim yang di latihnya selama ini. Dia menjelaskan panjang lebar tentang kepergiannya ke Spanyol, mungkin ini sangat berat baginya untuk meninggalkan para pemainnya yang sudah dia latih beberapa tahun dan sudah terbentuk menjadi tim yang bagus.

"Selamat untuk para pemain yang telah mendapatkan tawaran baik itu trial maupun yang mendapat kontrak profesional." Dia tersenyum, "sekali lagi saya pamit untuk pergi mohon maaf jika selama ini sebagai pelatih kalian saya memiliki banyak sekali kekurangan dan kesalahan."

Kemudian semua pemain itu memeluk Alves, sehingga membuatnya terharu. Alves sebenarnya masih ingin lebih lama melatih mereka tapi ada alasan lain yang membuat dia harus bertolak dari Indonesia menuju ke Spanyol. Tapi masih ada yang kurang, karena Wati tidak ada di lapangan padahal dia pemain yang mendapatkan tawaran kontrak profesional oleh tim putri Jakarta City FC.

Hingga beberapa saat akhirnya keadaan lapangan pun kini telah sepi, anak anak yang biasa menemaninya kini sudah tidak ada yang menemaninya lagi. Alves akan selalu mengenang masa masa ini seumur hidup, masa di mana dia menjadi pelatih tim Junior hingga menjadi tim remaja.

Kemudian dia berbaring di lapangan itu sembari menatap langit, dia menaruh kedua tangannya di bawah kepala. Cuacanya hari ini memang cerah, tapi tak secerah perpisahan ini, terlebih lagi dia cukup sedih mendengar keputusan aneh Wati yang tak masuk akal.

WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang