KABAR

5 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Sebulan kemudian Felysa dan Wati memutuskan berpindah ke rumah Felysa yang sudah di renovasi. Rumah Felysa besar tapi terlihat sederhana karena rumahnya hanya satu lantai, tapi halaman rumahnya luas, Wati gak bisa membayangkan jika dia akan tinggal berdua di rumah ini bersama Felysa.

“Kita cuma tinggal berdua ini?”

“Ya iyalah, terus sama siapa lagi?”

Felysa membuka gerbang sederhana rumahnya, kemudian perlahan mereka berdua berjalan memasuki area halaman rumah Felysa yang di lapisi oleh rumput serta ada pohon mangga juga di halaman rumah Felysa. Kalau di bilang kaya, keluarga Felysa memang tidak terlalu kaya, tapi keluarga Felysa termasuk keluarga yang mampu.

“Besok malam Mbak mau tasyakuran merayakan jadinya rumah ini, jadi kalau kamu di tanyain sama orang orang, jawab aja kalau kamu sepupu Mbak dari jauh, oke?”

“Siap Mbak,” ucap Wati santai.

Kemudian mereka berdua masuk ke dalam rumah itu, Wati begitu kagum ketika melihat dalamnya rumah Felysa. Mulai saat ini sepertinya dia akan menjadi orang kaya, bukan orang kaya tapi numpang di rumah orang kaya.

“Kok rumah Mbak gak di jadiin 2 lantai, Mbak?“

Felysa tersenyum. “Mbak cuma ingin rumah ini masih terlihat sederhana, Wati.”

“Oh gitu ya, Mbak. Tapi tetap aja sih di dalamnya masih terlihat mewah.”

“Kalau itu sesuai penilaian orang aja.” Felysa tersenyum. “Oh iya, sekarang kamu beres beres dulu gih.”

“Kamar aku yang mana, Mbak?”

“Kamu pilih aja, terserah,” jawab Felysa.

“Oke deh.”

EGSATO

Setelah selesai menata barang barangnya di kamar masing masing, mereka berdua kini bersantai di sofa dengan menonton sebuah acara televisi. Wati bersandar di bahu Felysa sembari membawa sebuah Snack yang dibawanya, dia menyantap snack itu satu persatu.

“Sekolahnya gimana selama sebulan ini?” tanya Felysa.

“Baik baik aja sih Mbak, cuma sedikit terhambat bahasanya aja,” jawab Wati.

“Nanti lama kelamaan kamu juga pasti bisa bahasa Jawa,” ucap Felysa.

“Wati juga mau belajar,” ucap Wati dengan tersenyum.

“Bagus dong,” ucap Felysa.

“Besok pagi seleksinya udah di mulai, besok aku anterin ke stadion,” ucap Felysa.

WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang