MAAF

2 1 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.
.
.

⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽⚽

Beberapa saat setelah itu mereka bertiga pun sampai di rumah Wati. Riana langsung masuk ke dalam rumah Wati sedangkan Alvan memutuskan menunggu di teras rumah Wati. Sementara Lisa kini ikut duduk di teras menemani Alvan yang lagi sendirian, mereka berdua duduk berhadapan.

"Nama kamu siapa?" tanya Lisa.

"Aku Alvan, kalau kamu?"

Lisa tersenyum. "Nama aku Lisa."

"Salam kenal." Alvan tersenyum ramah.

"Iya, btw Riana itu teman kamu?" tanya Lisa penasaran.

"Iya, temen sekelas," jawab Alvan.

"Oh."

"Dia cewek sendiri di kelas," ucap Alvan dengan tersenyum.

"Serius?"

"Iya, di jurusan tekhnik pemesinan."

"Oh, kuat juga ya dia," ucap Lisa dengan tersenyum.

"Kamu udah kenal lama sama dia?" tanya Alvan.

"Kalau kenalan sih gak pernah, cuma sekedar tau aja karena kakak kelas aku di SD dan SMP," jawab Lisa dengan tersenyum.

"Oh gitu."

Sementara di dalam rumah Wati, kini Riana sudah bertemu dengan Wati. Dengan kelembutan hatinya, Wati memaafkan Riana dengan mudah, karena dia juga tau kalau Riana berbeda dengan Yesya dan yang lain.

"Kak, Wati udah maafin kok," ucap Wati dengan tersenyum.

"Makasih ya Wati." Kemudian Riana memeluk gadis berhijab itu.

Sementara Tari ikut terharu dengan pertemuan keduanya, Tari juga tau kalau Riana memang berbeda dengan Yesya dan golongannya.

"Aku pengen banget temuin kamu, tapi baru sekarang bisa kesampean." Kemudian Riana melepaskan pelukannya dan menatap Wati.

"Kak Riana sekarang udah kelas 12 ya?"

"Iya Wati, gak kerasa aku sudah hampir tiga tahun hidup tanpa Yesya," ucap Riana dengan tersenyum.

"Kakak sekarang musuhan sama kak Yesya?"

"Gak sekarang, tapi udah dari awal masuk SMK," jawab Riana.

"Lebih lega ya Na, gak ada Yesya?" tanya Tari.

"Iya, dia terlalu mengatur kehidupan teman temannya dan mereka harus patuh pada dia." Riana tersenyum, "tapi anehnya lagi teman temannya pada nurut."

"Mereka takut gak di temenin kali?"

"Iya emang gitu sih, tapi di pikir pikir juga gak rugi tau, kalau gak temenan sama mereka," jawab Riana.

"Mungkin alasan mereka gara gara Yesya suka neraktir mereka mungkin?"

WatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang