6. Rambut Perak dan Fakta

138 21 0
                                    

Tentang warna perak kini menyebar cepat di beberapa benua bahkan lebih populer di Andora. Wanita perak itu mengkhawatirkan semuanya, dia takut kekuasaan Phandhora yang hampir meliputi benua Asia terhancurkan sendiri olehnya di sebabkan karena kecerobohan nya.
Kenapa dengan rambut Perak?
Bukankah ini terlihat menarik, sebenarnya ia hanya di pandang sebelah mata oleh publik apalagi bersangkutan langsung dengan rakyat Phandhora sendiri, namun beberapa orang mengaguminya karena kecantikan yang dia miliki dia seperti bidadari utusan dari surga.

    Sena berjalan lunglai di sekitar koridor akademik itu, wajahnya tampak bingung di liputi rasa bersalah dengan negerinya, namun seseorang kini memanggil namanya.
“Tuan putri, ada surat untuk mu dari Asia.” Nirwa memberikan sebuah kabar, ia juga memberikan surat bersegel kerajaan Phandhora untuk nya, mata Sena melebar, ia terkejut.
Berita tentangnya hari yang lalu kini sampai di telinga sang ratu, apa yang akan ia lakukan untuk nya.
Sena berpikir bahwa Ratu akan menghukum nya dan memberikan pelajaran terberat dalam hidup nya.
Apa mungkin dia akan di asingkan di sebuah negeri.
Atau mungkin hal yang lainnya.

Sena berdecak frustasi, ia memandangi surat yang kini berada di tangannya dengan tatapan kosong, tunggu apa dia menangis.
“Tuan putri.” Nirwa melambaikan tangannya di depan wajah Sena.
“Apakah anda baik-baik saja?...” tanya nya.
“Iya, aku baik, terima kasih untuk suratnya mungkin adalah masalah kerajaan, aku izin pergi.” Tanpa menunggu respon dari Nirwa, Sena langsung meninggal nya sendiri di sana.
“apa yang akan terjadi?...” batinnya terus berbicara tanpa henti.
 
(****)

    Dengan tergesa-gesa Sena menabrak pria itu, ia pria yang sama yang di temukan nya kemarin.
“Ada apa?...” pria itu mendengkur, Sena hanya menunduk.
Pria itu menatap dirinya dengan aneh, dia langsung paham, di tangan Sena terdapat surat bersegel kerajaan.

Apa mungkin ratu mengetahui nya?
“Apa ini?...” Pria itu melihat surat di tangan Sena.
“tidak ada.” Sena langsung menyelipkan di belakang punggung nya.
“Jangan coba-coba berbohong.” Peringatan nya jelas di telinga Sena, pria itu menggenggam tangannya dengan kuat, namun ia sendiri juga tidak sadar kalau ia menggenggam nya dengan kuat.

“Aaarg, itu sakit.” Sena menarik pergelangan nya lalu menyelipkan di balik gaunnya, pria itu memandang tajam.
“Kenapa kau!” teriaknya, namun kalimat nya terpotong ketika dia melihat tangan Sena berwarna merah bekas genggamannya.

“Maafkan aku, aku tiba-tiba menarikmu seperti ini.” Katanya, pria itu ingin mengambil tangan Sena mencoba ingin mengobatinya, namun Sena langsung menjauhinya.
“Pergilah.” Kata Sena, “bagaimana pun kita bukan siapa-siapa.” Sambung nya.

Mata pria itu melebar, bola mata Emerald milik pria itu sedikit memudar, wanita di depannya benar-benar tidak mengingat apapun.

“Apakah kau sudah lupa?...” tanya nya dengan nada samar-samar.
“apa maksudmu?...” Sena memandang pria aneh itu dengan tatapan keheranan.
“lupakan” ucap pria itu.
“Kau hanya bangsawan rendahan yang hanya menjadi siswa akademik di sini.” Sena menyilangkan tangannya di depan dada.
“Ternyata sikapmu tetap sama.” Pria itu tertawa kecil.
“Sama?...” Sena mengerutkan dahinya.
“yasudahlah, kita akan bertemu besok.” Pria itu berbalik meninggal kan Sena yang masih dengan ribuan pertanyaan di sana.
“Pria yang aneh.” Batin Sena.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang