35. Sambutan Penguasa Terbesar

28 5 0
                                    

Sena mengenakan gaun Putih bernuansa Pandhora dengan sebuah selendang berwarna Biru melekat di tubuh indahnya.
Dia tidak menyukai gaun ini Ikat Pinggang di gaun itu terus membuat perutnya seperti terikat, tidak membiarkan perut nya lolos dari sana.

Goldcorna memang benar-benar menyiksa nya untuk malam Jamuan ini setelah Tartary Mengepung istana mereka, tetapi sayang nya dia tidak mengetahui kejadian itu.

Dengan bantuan para dayang, dia sudah bersiap sejak awal.
Dan memasuki Ruang Utama di Kerajaan Itu, dia Terlihat Cantik, Anggun dan yang benar saja gelar Perak Asia memang pantas untuk nya bukan karena Penghinaan.

Dia memandang Vernan bersama Goldcorna yang duduk di singgasana mereka, dia bisa saja marah karena dulu itu adalah posisi ibunya yang di bunuh oleh ayah kandung nya sendiri tanpa Bukti, tapi dia enggan Untuk menunjukkan Bahwa dirinya di liliti oleh emosi.

Dia membungkuk memberi hormat Kepada sang Raja dan Goldcorna, dan setelah itu dia Berbincang kepada Para Bangsawan Pandora.
Tidak lama kemudian Terompet dengan lilitan Lambang bendera Kerajaan itu di Tiupkan, masuklah sosok Bangsa Tartary dengan Mayoritas Berkulit Brown.

"Salam Hormat kepada Raja Penguasa Tartaria."

Masuklah Para Utusan Tartar itu, mereka mengenakan Corak Khas ketimuran, Kulit mereka Berwarna Kecokelatan jauh berbeda dengan Pandhora. Dan hal yang mengejutkan nya lagi, salah satu dari mereka menggunakan kain sutra Ungu dan warna Kuning emas yang mengikat Pinggangnya yang saat itu sebagai kain Termahal di Benua.

Zaman dahulu, warna ungu adalah warna yang sangat istimewa. Harga dari pewarna ungu sangat mahal dan kalaupun punya uang untuk membeli pewarna ungu, belum tentu sebagian bangsawan masuk golongan orang-orang yang boleh menggunakan warna ungu.

Sejak zaman kerajaan, Romawi, Mesir, dan Persia, ungu adalah warna yang berhubungan dengan keluarga kerajaan. Warna ungu juga berhubungan dengan spiritualitas dan kesucian.

Sehingga kaisar, raja, dan ratu yang menggunakan warna ungu dianggap sebagai keturunan atau bahkan jelmaan para dewa.

Semua Bangsawan membungkuk memberi hormat kepada penguasa terbesar itu.

Kini Sena melihat sosok pria itu, pria yang pernah dia Remehkan dulu dan menuduhnya sebagai Bangsawan dengan jabatan rendah Ternyata dia seorang penguasa tertinggi di dunia, hampir semua meliputi penaklukan nya, Bola mata peraknya yang bergetar bertemu dengan Bola mata Berwarna Emerald itu.
Sena membungkam mulut nya, dia Terlihat ketakutan.

"Cahaya akan selalu Menyinari Pandhora, saya Raja Tartar, dan Nama Saya Adalah Bhuhaib." Pria itu Tersenyum menampakkan Gigi Taring runcing nya, Aura penguasa ini Terpancar dari Tubuh nya dia adalah Sebuah sosok yang selama ini Melindungi dirinya, tapi aneh.
Mengapa pria ini selalu melindungi nya?

Tartaria ( Tartary ) atau bisa di sebut Tartar, adalah Penguasa Terbesar yang banyak menaklukkan negeri ibu kota di bagian Timur, lalu menjalar ke Arah selatan hingga Utara, Bangsa ini sering Di sebut Tartary of empire.

Sena Gemetar ketika Ingin Menunjukkan identitas nya, dia Teringat dengan Bhuhaib yang mengigit Pundaknya hingga darah itu menetes, dia juga mengigit kulit kepalanya, dia menggendong nya dan membawa dirinya di taman Phoenix, meniduri dia di sana, apakah dia juga mengambil kesucian yang berada di dirinya.
Sena Mengatur nafas berusaha agar terlihat Profesional.

"Saya Putri Pandora, Varasena Elektra de Asia." Sena Mengulurkan tangannya yang di balut sarung tangan Putih panjang.

Bhuhaib meraih uluran itu, menciumnya,menekannya hingga Taring nya terasa di kulit milik Sena, menjilatnya sedikit. Mata Sena melebar, pipinya merah, dia tidak menyangka Bhuhaib akan melakukan ini padanya.
Tidak lama kemudian Bhuhaib melepaskan uluran itu.
Konflik baru saja di mulai, Orientasi dengan Bangsa Tartar selesai.

Pikiran Sena Kacau, lebih kacau dari Kehancuran Tanah Bumi.
Bagaimana bisa dirinya bertindak Bodoh, yang sudah menghina nya bahwa dia adalah Bangsawan Rendah, Namun Fakta yang di ungkapkan pada dirinya sepenuhnya salah.

"Raja, kami harap anda menikmati jamuannya." Ucap Goldcorna Dengan senyuman manis mematikan.

"Terima kasih Untuk mengadakan Jamuan sebagai Tujuan Perjanjian damai dengan Negeri Pandhora, di atas kekuasaan Putri Asia." Ucapnya dengan senyuman yang menampakkan Taring tajamnya.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang