"kau Tetap Harus melayani Quan-li seperti biasa." Sena memberikan strateginya terhadap Wanita itu.
Wanita itu mengangguk patuh."Kita akan Keluar dari sini malam ini." Dia membisikkan sesuatu di telinga nya, memastikan hanya mereka berdua saja yang mendengar nya.
"Bhuhaib tolong." Batinnya tidak pernah berbohong.
"Aneh, kenapa aku menaruh harapan dan pertolongan yang tidak dapat di ketahui nya." Sena menghela nafasnya dengan kekecewaan, ia dia kecewa pada dirinya sendiri takut di jatuhkan oleh harapan yang berpikir berlebihan di benaknya.
(****)
"Aku tidak akan pernah membiarkan dia sendirian." Bhuhaib menghunuskan pedang nya ke Langit, tampak bilah tajam di sana.
"Kita akan pergi kekaisaran Qung-hua." Qera tersenyum bangga menampakkan gigi putihnya.
"Kita akan merebut Ibu Kota Qung-hua." Bhuhaib berbicara dengan nada tegasnya.
"Begitupun Calon Ratu kita." Ucap Qarko.
"Qera, siapkan Pasukan untuk kita utus ke sana, dan kepunglah istana itu." Peringatan Bhuhaib di setujui oleh Qera, namun pergerakan mereka terhenti oleh kedatangan pria Tartar di sana.
"Maaf tuan ku, Putri Sena menurut Laporan dia sedang melarikan diri dari kekaisaran Qung-hua, dan saat ini dirinya berada di Hutan Ameer."
"Hutan Ameer, bukankah itu hutan suci dan yang terlarang, mengapa dia ke sana?..." tanya Gerga.
"Aku tidak yakin, Raja bisa kah kita untuk melakukan pengecekan di hutan Ameer, mungkin laporan ini benar?..." Burra Memegang Janggutnya yang panjang.
Bhuhaib menekuk alis tebalnya, pria berkulit Tan itu tampak menyimpan sesuatu di sana."Darimana kau tahu tentang itu?..." Tanya Bhuhaib kepada pria Tartar itu.
"Oh Rajaku, saya mengetahui nya dari salah satu selir di sana, bangsa Tartar yang pernah di culik untuk kaisar bajingan." Pria itu menampakkan gigi putihnya.
"Baik, Qera kita jeda sebentar, mari melakukan pengecekan di hutan Ameer."
"Baik Rajaku."
(****)
Sena berjalan lunglai, dia memeluk tubuhnya yang kedinginan.
"Oh tuhan, bagaimana ini?...apakah Bhuhaib tidak mencariku." Gumamnya dalam kedinginan.
Dia sedang berada di tengah hutan, sangat asing baginya, sendiri dalam kegelapan membuat dia sangat ketakutan.
Dia teringat salah satu selir Quan-li tidak ingin ikut dengannya karena dia sedang mengandung anak dari Quan-li.
Dasar bajingan, mulutnya tertahan untuk mengatakan itu.Dirinya mencari sumber mata air, tenggorokan nya terasa sangat kering, dia sangat lemah untuk waktu yang sekarang, fisiknya tidak memadainya untuk dia berjalan lagi.
Ketika dia mencari ke beberapa arah, dia melihat sebuah air yang mengalir. Air dari kejauhan itu tampak jernih hingga bisa memantulkan cahaya bulan yang bersinar di permukaan nya.
Dia berjalan dengan berlari-lari kecil berharap bisa meneguk air segar itu.
Ketika dirinya berada di atas permukaan air yang memantulkan cahaya bayangan dirinya.Tanpa berpikir panjang dia menampung nya dengan kedua tangan lalu meminumnya.
Sangat lega untuk Kerongkongan nya yang kering.Setelah itu, dia menatap permukaan sungai menampakkan dirinya dengan pakaian compang-camping.
"Aku sangat jelek untuk sekarang." Gumamnya pelan di temani oleh angin yang berhembus.
"Tidak Varasena." Sosok suara lembut itu muncul entah darimana, menampakkan sosok wanita berkulit langsat dengan rambut hitam yang di ikat setengah bawahnya di biarkan tergerai bebas dan gliter membentuk bulan malam di bawah ujung matanya.
"Kau siapa?..." Sena bertanya merinding, tubuhnya gemetar, jari telunjuk mengarah pada wanita asing itu.
"Jangan takut sayang ku." Dia menepakkan kakinya ke rumput, saat dia terbang dia sangat cantik di sinari dengan cahaya bulan.
"Aku tidak menyangka, kau masih hidup, ketika dulu aku bertemu di rahim ibumu." Wanita itu tersenyum.
"Bagaimana kau mengetahui nya?..." tanya Sena sedikit bingung.
"Perlukah saya bercerita untuk itu?.." wanita itu tersenyum memegang secuil rambut peraknya.
"Iya, katakan." Jawab Sena antusias.
"Seperti nya perak asia ini sangatlah penasaran."
"Tapi akan ku cerita jika kita bertemu lagi, dan izinkan aku memberi tahu identitas sebenar mu." Dia membelai rambut halus peraknya.
"Apa?... identitas sebenar nya?..."
_______________________________________
Maafkan saya kemarin belum sempat update :)...
Karena saya lagi istirahat sejenak di cerita ini.
Tapi saya usahakan tiap Minggu update.
![](https://img.wattpad.com/cover/341613041-288-k321211.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )
FantasyStatus : On Going|| TAHAP : REVISI Putri Sena di Juluki Putri Perak. Konon legenda mengatakan Putri Perak sangat lemah, tidak pantas Menduduki singgasana Kerajaan untuk mengganti kan sang raja, membawa kepahitan untuk negeri nya. Belahan dunia dan s...