5. The Hide is stiffed

146 23 0
                                    

Hari ke tiga Sena berada di akademik sihir Andora, tetapi dengan cerobohnya dia meninggal kan sesuatu yang sangat penting dan ini menyangkut reputasi kerajaan.


Sena berlari dengan cepat, dia hampir terlambat untuk masuk kelas hari ini.


"Tidak, tidak boleh terlambat." Gumamnya dengan nafas tersengal-sengal.



Ketika sampai di depan ruangan dan masuk ke kelasnya, mereka dalam ruangan mendapatkan sebuah keajaiban, Putri Sena berambut perak, seperti nya mantra dalam dirinya telah habis, semua orang menatapnya dengan terkejut mereka terpongang, dan ada yang takjub serta kagum, ternyata putri Asia yang di sembunyikan oleh ratu sangat cantik, ini melebihi ekspektasi mereka, dan ada yang sebagian nya berpendapat putri mereka adalah anak haram.

"Lihat dia seorang pembohong." Seorang gadis remaja berteriak padanya gadis dengan rambut blonde itu tampak sangat marah, jantung Sena berdebar.

"semuanya terlihat berwarna perak, putri anda benar-benar pantas di juluki Bunga Perak Asia." Tutur salah satu dari mereka, namun pendapat itu tidak membuat Sena tenang, dia sedikit khawatir dengan Phandhora di sana.

Bagaimana ini jika publik mengetahui wujudnya yang dari dulu di sembunyikan oleh ratu.


Dia bergumam frustasi.


"sudah jangan menakutinya." Guru tua itu berbicara.

"tapi Tuan ini adalah pelanggaran di akademik sendiri." Mereka terlihat sangat marah kepada Varasena.


"Iya saya tahu, bahkan ratu sendiri saja tidak mengirim pesan kepada guru besar." Ucap pria tua itu.


"Nak, kau bisa duduk sekarang tidak perlu takut, saya tak akan menghukum anda." Pria itu tersenyum.

"Tuan ini tidak adil, pengkhianat apalagi bunga haram itu tidak boleh berada di sini." Wanita rambut blonde itu terus berteriak dan protes untuk Sena.

"Cukup, anda benar-benar sudah keterlaluan nona muda." Kali ini bukan guru itu berbicara melainkan pria Tartar.

"apa maksud mu?..." wanita blonde itu bertanya dengan dahi mengerut.


"Tutur kata anda benar-benar keterlaluan, apa yang anda sebut tadi."pria asal Tarta memarahi gadis itu, yang di marahi hanya menundukkan kepala seraya membungkam.


Sena berjalan mendekati tempat nya dia berusaha untuk biasa saja.


Nirwa mendekatinya, lalu memanggilnya, namun Sena tidak membalas panggilannya.


"Wanita yang sombong." Desus Nirwa.


Sena hanya fokus pada dirinya dan kepalanya terus berpikir pada Reputasi negerinya.



________________________________________

Bagian cerita ini hanya sedikit dan bagian lengkapnya hanyalah versi novel.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang