32. Penaklukan Negeri Pandora ( 2 )

20 6 0
                                    

Tentara Tartary ( Tartaria ) mengepung istana Milik Pandora. Raja mereka menyuruh mereka untuk tidak Membunuh Rakyat Pandora.

Raja Pandora sangat ketakutan ketika melihat dari gedung istana, Tentara Tartary Mengepung singgasana mereka, dia menyampaikan hal itu kepada Goldcorna istrinya, takut dengan istrinya, dan melakukan semua perintah istrinya bukan kah Itu aneh. Seharusnya Raja yang memberikan keputusan tapi mengapa keputusan setiap negeri Pandora berada di tangan sang Ratu.
Seharusnya setiap perintah Raja Itu mutlak dan mengapa ini Terbalik.

"AAARGRGR Tartary Bajingan, dia mengepung Istana kita." Teriak Raja Frustasi kepada Goldcorna, Goldcorna mengatur nafasnya.

"Aneh." Gumamnya.

Gerga menelusuri Lorong untuk masuk ke istana itu untuk melihat keadaan sang Putri, namun kali ini entah mengapa dia mustahil, dia bertemu dengan Goldcorna.

"Gerga." Ucap Goldcorna dingin.

"Ketahuan." Batin Gerga.

"Ternyata kau adalah Utusan Dari Tartary, sekaligus seorang Pengkhianat di Tanah Pandora." Goldcorna Menaikkan alisnya.

"Lantas di setiap pergerakan yang ku Rancang selalu saja Hambat, dan Ternyata Ada Seorang Intel di istana kita." Goldcorna berucap dengan dingin.

"Mengatakan ku seorang Pengkhianat, bukan kah itu lebih mencolok ke dirimu, Menjual Putri sendiri, demi Uang dan kekuasaan." Gerga Menjawab Datar, di lubuk mata nya jauh dia tidak ketakutan, seolah ini seperti biasa dia menghadapi nya.

"Kauu." Goldcorna Menggenggam tangannya, dia memandang kebawah sambil menutup matanya.
Kesempatan itu Gerga pakai untuk melarikan diri.

_Kingdom_

"Yang mulia, Tolong Jangan Lakukan ini." Kini Raja Besvia berlutut di hadapan nya.

"Yang mulia, aku akan meminta Perjanjian damai setelah ini." Sambungnya dengan dua tangan mengatup.

"Lalu setelah itu?..." Tatapan Dingin itu tertuju kepada pria lansia itu.

"Kau bebas Keluar Masuk di istana kerajaan, tapi jangan Mengambil Singgasana kami." Raja Vernan-Besvia Terlihat sayu, dia seperti Anjing yang Berlutut dengan Tuannya.

"Lalu?.." sambungnya menaikkan salah satu Alis.

"Raja muda, kita akan mengadakan Jamuan Kerajaan di Besvia, Silahkan Anda Datang lagi dalam waktu  dua Hari untuk membahas Perjanjian Damai, akan ku pastikan Bangsawan Besvia dan Kekaisaran Qung-hua untuk hadir." Kali ini Goldcorna yang menjawab, Vernan Terkejut ketika Istrinya Telah Hadir saat itu, bukankah tadi dia pergi, tapi kemana.

Pria itu menaikkan salah satu sudut bibirnya.

"Aku menunggu itu." Tatapan dingin seperti Singa, dan Suara menggelegar memenuhi istana itu.

Dia Pergi bersama Bangsa Tartary lainnya.

"Gawat, ini Tidak Berjalan Mulus." Batin Goldcorna.

"Countes Sera, persiapkan semua Nya untuk jamuan kerajaan dalam dua Hari ini secepatnya nya." Perintah Ratu.

"Baik yang Mulia."

"Tunggu, dimana Gerga?..." tanya Ratu Penasaran, Goldcorna berpikir semua tidak akan Terjadi kalau utusan mata-mata dari Tartary datang untuk melayani sang Putri, tindakan ilegal ini tidak bisa di biarkan.

"Dia ada di kamar sang Putri." Mendengar hal itu Goldcorna lari menuju kamar Sena diikuti oleh Countes Sera dan beberapa Pengawal.

_Kingdom_

"Apa yang Terjadi?..." tanya Sena melihat Goldcorna sudah di Ambang Pintu.

"Tangkap dia." Perintah Goldcorna yang mengarah pada Gerga.

"Apa Yang Terjadi?..." tanya Sena berulang kali.

"Putriku sayang, dia Telah membuat keributan di istana ini." Jawab Goldcorna dengan Tatapan seperti penjahat, tangannya memegang Rambut Perak yang Halus itu.

Prajurit telah menangkap Gerga, namun prajurit kesusahan memegangnya karena Tubuh Gerga lebih besar dari mereka, Gerga bisa saja memberontak dan memberikan kemenangan terhadap dirinya, tapi dia enggan melakukan nya.

"Nyonya." Panggil Sena mengarah pada Goldcorna.

"Sena, sudah berapa kali aku katakan panggil aku ibu."

"Tapi Bu, dia tidak melakukan apapun."

"Lalu bagaimana dengan perban di pundak mu, dia pasti melakukan hal jahat kepada mu Putri." Kali ini Countes Sera menyela.

"Tidak Madam, Anda salah."

"Sudah jangan membantah, bawa dia ke penjara, ikat dia dan Cambuk dia." Perintah Goldcorna kepada Para Pengawalnya.

"Ibu tunggu." Sena menarik lengan Goldcorna, Goldcorna merasakan ketidaksukaan di sana, dia hanya berpura-pura memasang wajah di hadapan nya.

"Sena, ini untuk keamanan mu juga, biar ibu yang akan melayani mu." Ucap Goldcorna terpaksa.

"Kalau seperti ini aku tidak merasakan kenyamanan, dan yang paling nyaman saat Gerga melayani ku seperti anak kandung nya sendiri, bukan seperti ibu." Sena di selimuti keemosian dalam dirinya.
Gerga menatapnya dengan Bola mata cokelatnya yang berbinar, baru ada orang pertama yang mengatakan itu setelah suaminya.
Kalimat yang Sena lontarkan membuat Goldcorna terkejut, dia bisa saja emosi saat itu, tetapi dia memendam semuanya.

"Kau keras kepala Sena." Goldcorna merasakan getaran emosi dalam Tubuhnya, ia Menggenggam tangannya dengan erat hingga kuku panjang nya meninggal kan Bekas di telapak Tangannya.

"Jangan penjara kan dia, aku tidak ingin di layani oleh mu ibu, setelah ibu menggulingkan Ratu Besvia." Ucap Sena di hadapan Goldcorna.
Goldcorna terkaget dengan perkataan Sena, sihirnya seperti nya tidak berfungsi membuat dia tidak patuh pada perintah nya dan ucapannya tidak bisa ia Kendalikan.

"Sena." Satu tamparan mendarat di Pipi Halusnya, Kepala Sena menoleh akibat tamparan itu.

Gerga membelalak.
"Putri." Panggilnya.

"Ratu, Anda..." ucap Countes Sera ketakutan.

"Prajurit penjarakan dia sekarang, Tidak ada Drama lagi di sini, Pelayanan putri, aku akan melayaninya dengan sendiri." Perintah nya dengan Tegas tanpa Ada Ganggu gugat dari siapapun.

_______________________________________

Mampir di Tiktok ku yuk.

@yourant_lrss

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang