44. Permainan Mereka dengan Sang Putri

18 3 0
                                    

Bagaimana pun Quan-li telah Menculik Sena. Dia mengikat kedua tangan Sena dan menutup mulut nya dengan kain, Quan-li membuka semua Tali itu.
Quan-li memegang Dagu seputih salju milik Sena, Sena Menolak Itu, dia menangkis tangannya dengan kasar.

"Ku pikir Anjing ini Harus Jinak."

"Kau Bajingan." Sena Mengumpat nya, namun Quan-li membalasnya dengan Tertawa kecil.

"Akan sangat menyenangkan jika tidur berdua di tempat yang sama dengan mu." Dia benar-benar mesum.

"Aku sedang membayangkan wajah merahmu jika kita di Ranjang."
Dia mengucapkan kata yang tidak senonoh.

"Jangan Bertindak Kurang Ajar." Sena Melempar Pisau Dapur kecil ke arahnya dan mengenai lengannya, Rembesan darah Mengenai Jubah Kaisarnya. Quan-li terlihat kesakitan.

"Kau, Perlakukan dia Seperti Ratuku." Dia memerintahkan Kepada Dayang nya.

"Ratu, Apakah anda baik-baik saja?..."

"Kau!! Jangan berani-berani nya menyentuh Tubuhku." Sena Berusaha Berdiri Tegak tanpa bantuan siapapun.
Ketika kaki Tercecah di lantai kekaisaran itu, dia Terjatuh Kakinya Terasa sangat sakit, dan hidung nya mengeluarkan darah.

"Aaahhh." Namun para pelayan berhasil menangkap tubuhnya.

"Putri Bertahanlah." Mereka benar-benar terlihat Panik.

(*****)

"Aku akan membawa Sena secepatnya." Bhuhaib terus menggerang, Dia tidak ingin Sena membukakan kakinya untuk Pria yang mirip dengan Kuda, Bajingan Quan-li.
Memikirkan Quan-li menatap wajah Sena yang merah, Dan berteriak di bawahnya, membuat dia benar-benar Frustasi.
Dia akan membunuh Bajingan Itu secepatnya.

"Bhuhaib, Tenang saja, dia Pasti menjaga Kesucian dirinya." Burra menenangkan Pikiran nya yang kacau.

"Quan-li akan memaksanya Untuk itu." Bhuhaib menekan Rahangnya "aku harus membunuhnya."

"Aku Percaya kepada Sena, dia adalah wanita Yang Suci atas keperawanannya, dia tidak akan tersentuh siapapun kecuali Dirimu yang akan menyentuh nya." Qarko Tersenyum Jahil, dia menatap Pria Yang memiliki Bola mata Emerald itu.

"Bagaimana pun, aku sudah memberikan tanda ku untuk nya."

Mendengar Kalimat itu Burra menepuk Dahinya, Raja Tartar memang benar-benar di Luar kendali. Mereka heran dengan kalimat nya.

"Maaf Sebelumnya, Aku punya Rencana Raja." Qera mengusulkan Pendapat.

"Katakan."

(******)

"Ratu, Apakah Anda Baik-baik saja."

Suara itu membangunkannya, bulu mata perak nya Terangkat, dia melihat sekeliling nya, dia benar-benar berada di kamar Bernuansa Kekaisaran Qung-hua.

"Jangan panggil Aku Ratu, Aku Bukan Ratu Kalian." Sena memarahi Dayang yang Tidak Berdosa itu.

"Ini Perintah Kaisar Ketiga."

"Aku tidak peduli, siapa yang memerintah kan kalian." Dia Benar-benar terlihat Agresif.

"Ratu apakah Anda lapar, kami membawa Roti dan sup hangat untuk mu." Wanita itu Tersenyum.

"Aku Tidak akan makan Yang kalian makan." Sena Bersikeras Untuk tidak memakan apapun selama dirinya berada di kekaisaran.

"Keluarkan Aku Dari sini."

"Maaf Ratu, Kami Juga bernasib sama dengan mu, namun jika kami memberontak, dia akan Meniduri kami." Wanita Itu menunduk sedih, menceritakan Kisahnya yang telah di Culik Oleh Quan-li dari negeri nya.

"Dia memang benar-benar bertindak Kurang Ajar." Sena Marah mendengar itu "maukah dirimu bekerja sama dengan ku?..."

Wanita Itu Tergagap tidak percaya, seseorang akan membantu nya untuk keluar dari Cekatan Penjara berkedok Kerajaan.

"Putri, Aku Takut Jika Kaisar ketiga mengetahui ini."

"Oh begitu, jadi kau ingin terus bersamanya di dalam neraka." Bola mata perak nya menatap tajam ke arah wanita itu.

Wanita itu melepas kan nafasnya dengan kasar, ini mungkin saatnya dia bebas.

"Baiklah, aku ikut dengan mu." Dia Mengulurkan tangannya, seolah-olah kode mereka mengajak kerja sama.

_______________________________________

Kira-kira berhasil gak yah?...

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang