27. Permulaan Sihir ( 1 )

20 6 0
                                    

Sena Terbaring lemah dan Belum Tersadar selama tiga Hari, Gerga khawatir dan ingin menyampaikan pesan ini kepada Burra, tetapi dia segera mengurungkan niatnya.

Tubuh kurus nya malah semakin kurus, Kulit putihnya semakin Pucat, Rambut Peraknya Terurai tak berarah.

"Apa yang sebenarnya terjadi?..." gumam Gerga.

Tak lama kemudian Terdengar ketukan pintu dari Luar kamar sang Putri.

"Permisi, Apakah Sang Putri Sudah Bangun?..." tanya Earl Daisy dengan khawatir sembari membuka Pintu kamar itu.

"Belum, seperti nya kita perlu memanggil tabib." Ujar Gerga.

Earl Daisy menyetujui saran dari Gerga.

"Tapi bagaimana dengan sang Ratu?.." tanya Gerga memastikan.

"Aku tidak peduli dengan nya, aku hanya peduli dengan Keadaan sang Putri." Jawab Earl Daisy tegas.
Mata Gerga berbinar mendengar Pernyataan dari Earl Daisy, bagaimana mungkin pelayan putri begitu mencintai Sena layaknya anak sendiri, dan berbanding kebalik dengan sang Ratu.

"Aku akan memanggil Tabib di negeri ini." Sambung nya

"Tunggu, aku sendiri yang akan memanggil tabib." Tawar Gerga.

"Apakah kau yakin?..." tanya Earl Daisy.

Gerga menggangguk cepat.

"Anda akan lebih baik jika menjaga sang Putri, izinkan saya mencari tabib untuk sang Putri." Ujar Gerga yang langsung di setujui oleh Earl Daisy.

_Kingdom_

"Raja, aku merasa kan Hal Yang aneh saat aku Melihat Tubuh Putri Sena, Aku Merasakan dia belum bergerak untuk tiga Hari ini." Ucap Burra.

Gelar Yang melekat Pada Pria itu sekarang berganti Raja, yang Berarti Raja Lama Tartary sudah mengundurkan diri dan memilih untuk hidup sebagai Rakyat Biasa.

"Apa maksudmu Burra?..." tanya Sang Raja khawatir, dia tahu Maksud Burra dan hanya memastikan saja untuk melakukan pertanyaan berulang.

"Maksud nya sang Putri Sudah pingsan selama tiga hari dan ia belum sadarkan diri." Kali ini Qera yang menjawab.

"Tunggu, lihat di sana Itu adalah Gerga." Teriak Qarko sembari menunjuk suatu subjek dengan jarak yang tidak Terlalu jauh.

Gerga berlari Tersengal-sengal menuju Bangunan sewa yang berada di pasar Pandora.

"Yang-Mulia, Raja-ku, sang-Putri Be-lum-sa-darkan di-ri." Ucap Gerga Terbata-bata.

"Saat ini pihak istana Sedang mencari seorang Tabib, aku ingin Burra yang berperan di sana, apakah Raja Setuju?..." tanya Gerga pada pria itu.

"Iya saya setuju, Burra apakah kamu mau?.." tanya Raja mereka.

"Sebelum itu aku ingin bertanya pada Gerga." Ucap Burra.

"Gerga apa yang Terjadi pada sang Putri?...dan perubahan apa saja?.." tanyanya.

"Sang Putri semakin kurus, Rambut Peraknya Kusut, Kulitnya Putih Pucat, serta bawa kelopak matanya Hitam, sang Putri seperti kehabisan energi." Jelas Gerga.

Burra menggangguk dan sedang memikirkan sesuatu.

"Baiklah Aku Ikut dengan mu, bawa aku ke sana." Perintah Burra.

"Tunggu Burra, Sebelum itu engkau harus Rahasiakan dulu identitas asalmu dan namamu." Raja memberikan usulan.

"Iya benar, yang di katakan sang Raja." Qarko menyetujui pendapat rajanya.

"Baik yang mulia, Serahkan itu pada Ku." Burra membungkukkan badannya seolah memberi hormat.

_Kingdom_

Earl Daisy mengigit jarinya, dia Bingung apa yang harus dia lakukan.

"Sang Putri Ayo Bangun." Ucap Earl Daisy kepada Sena yang sedang Terbaring lemah layaknya mayat.

"Permisi." Ucap Gerga yang kini membuka Pintu kamar itu di temani oleh Burra yang masuk ke dalam kamar Sena.

"Maaf saya Tidak sopan, madam." Ucap Burra membungkukkan.

"Jangan Panggil Aku madam, Panggil aku Daisy." Mohon Daisy.

"Ini adalah panggilan kehormatan ku pada mu." Ucap Burra.

"Terima kasih kau adalah orang yang Terhormat, oh ya bagaimana kalian bisa masuk ke Istana tanpa memberi tahu sang Ratu?..." tanya Earl Daisy keheranan.

"Sang Ratu pergi ke kekaisaran Qung-hua untuk mengadakan pertemuan dengan Kaisar Quan-li." Jelas Gerga.

"Lalu bagaimana dengan pengawal?..." tanya nya sekali lagi.

"Aku adalah pelayan istana yang Menemani sang Putri selama lima tahun ini, dan mereka sudah mengenal ku jadi aku tidak perlu menyembunyikan atau melakukan penyelinapan terhadap tabib ini lagi." jawab Gerga.

Earl Daisy menggangguk setuju.

"Baiklah kita langsung ke sang Putri saja." Ujar Earl Daisy.

"Nama ku Bubur, Aku Tabib dari negeri seberang yang sedang mengadakan Perjalanan jauh, kebetulan aku bertemu dengan wanita ini." Burra menunjuk Gerga.

Gerga hampir Tertawa mendengar Burra sedang Drama dalam membuat identitas palsu ini, bagaimana dia mengganti namanya menjadi bubur, bukankah itu sebuah makanan.

Tapi dia menahan tawanya, jika dia tertawa, dia pasti akan habis-habisan di marahin oleh Burra apalagi berhadapan dengan Raja Tartary si Raja Titan.

______________________________________

Pembaca Kok Gak di Vote.

YANG BENER AJA!!!RUGI DONGG!!!

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang