18. Kekaisaran Qung-hua

23 7 0
                                    

Di Karenakan sang Putri masih demam dalam tiga Hari ini. Kelulusan nya di Tunda.

"Putri, kamu mau makan?..."

"Tidak, Terima kasih Gerga, perutku Terasa Mual dan Rasanya seperti mau Muntah."

Gerga Menaruh Punggung tangan nya di dahi sang Putri.
Sangat Panas.

"Baiklah Putri, sebelum itu. Pangeran Tartary Mengirimkan Buah Entetayer kepada ku untuk di berikan kepada mu, mau kah kamu mencoba buah ini?..."

"Nanti saja Gerga, biar kan aku beristirahat sebentar."

"Baik Putri."

"Tunggu Gerga, tadi anda katakan, Pangeran Tartary Memberikan Ku Buah, apakah kamu berasal dari daerah Tartary?..."

"Maksud-ku, tadi sang pangeran baru aja mengirimkan utusan nya dari Tartary untuk mengirimkan buah ini, namun dia Menitipkan nya kepada Ku, Putri." Bohong Gerga.

"Baiklah, masuk akal."

"Masih aman, kalau penyamaran ku terbongkar, aku akan di marahi habis-habisan oleh Qarko." Batin Gerga.

"Anda Boleh Pergi."

"Terima kasih Putri."

_Kingdom._

Hari ini adalah Kelulusan Pria Tartary Itu. Namun semua Tak Berjalan mulus sesuai dengan Sang Pria itu Harapkan, Raja di Culik oleh Negeri Seberang tepatnya di kekaisaran Qung-hua. Membuat Rakyat Tartary merasakan Cemas.

"Apa yang Harus Kita lakukan." Desas-desus Rakyat di dengar Oleh Pria Bermata Emerald itu.

"Jangan Khawatir, Aku akan membawa Raja Kalian kembali dan Pergi sendirian ke kaisaran Qung-hua."

"Pangeran, Anda membuat keputusan yang Mustahil." Ucap Burra.

"Aku akan menyuruh Qera Hal ini, untuk mengirimkan beberapa tentara yang akan melindungi mu." Sambungnya.

"Tidak perlu."

"Tapi pangeran-" belum Burra menyelesaikan kalimatnya, Pria bermata Biru Itu menyela.

"Lagi Pula kita tidak bisa melawan kekaisaran Terbesar yaitu Kekaisaran Qung-hua, walaupun kita memiliki banyak Tentara dengan kekuatan tak Terhingga, aku tidak ingin berperang dengan kaisar itu, jadi Biar Kan aku pergi sendiri." Jelas nya.

"Anda Keras kepala." Ucap Burra jengkel padanya.

Pria bermata Emerald menaikkan Salah satu sudut bibirnya, seperti nya dia telah merencanakan sesuatu.

"Lalu bagaimana dengan kelulusan pangeran?..." tanya Qera.

"Tidak penting." Jawab nya acuh tak acuh.

_Kingdom._

Sang Ratu mendatangi kamar Sena. Seperti nya dia akan membahas sesuatu.

"Salam Putri ku, maaf mengganggu anda." Ucapnya Lembut tetapi mematikan.

"Salam Ratu, perihal apa anda kemari?..."

"Kita Sore ini Akan Pergi Kekaisaran Qung-hua untuk mengadakan Jamuan kerajaan, ku harap putri datang."

"Ratu, Tapi saya masih sakit." Jelas Sena.

"Anda Bisa berjalan kan?...Oh yah satu hal lagi, jangan panggil aku Ratu."

"Iya Ibu." Ucap Sena dalam keadaan lemah.

_Kingdom._

Sore Itu, Sena dan Sang Ratu pergi menuju kekaisaran Qung-hua untuk mengadakan Jamuan kerajaan.

Sepanjang perjalanan menuju kesana, mereka tetap diam, seperti patung yang bergerak.

Putri Sena Terlihat dalam Keadaan Pucat, dengan bibir kering, bola mata perak yang sedikit memudar, sang Ratu tahu akan hal itu, namun ia terlihat mengabaikan nya.

Mereka akan menghabiskan perjalanan selama tiga hari, di karenakan jaraknya terlalu dekat, dan Kerajaan Pandora letaknya sangat strategis sehingga memungkinkan Jangkauan yang jauh dapat sampai dengan lebih cepat.

_Kingdom._

"Pangeran, anda yakin akan pergi sendiri?..."

"Iya." Jawabnya tegas.

"Persiapan Kebutuhan untuk ku, aku akan pergi malam ini."

"Tapi pangeran...__"

"Tidak ada Tapi-tapian, Aku tidak menginginkan alasan apalagi."

"Baiklah, perintah di laksanakan." Ucap Qarko.

"Suatu saat aku akan menguasai kekaisaran Qung-hua." Gumam Pria Bermata Emerald itu."

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang