25. Menghadapi Sang Ratu ( 2 )

21 8 0
                                    

Mereka berdua Berjalan menuju Ke arah Luar Ruangan itu, Sena Terkejut menemukan Gerga di sana, yang kebetulan dia sedang Menyiapkan Bahan-bahan makanan dan pakaian musim dingin miliknya.

"Gerga!!!." Sena keheranan.

"Putri." Gerga menyebut gelarnya dengan Ambigu.

"Gerga, kamu budak Pria ini?.." tanya Sena keheranan.

"Kala-uu i-tu." Gerga Ragu-ragu, ia segera memalingkan wajahnya dari Sena dan menatap mata Emerald milik pria itu, Gerga Memberikan Kode dengan matanya, pria itu tahu maksud Gerga, Pria itu menggangguk ke arah Gerga.

"Iya tuan putri, saya budak pria ini." Gerga menunduk.

"Pria Tidak Beradab, bangsawan rendahan, kenapa kamu masih memperkerjakan Budak dan menerapkan sistem budak?..." tanya Sena marah kepada Pria itu, sembari menyilangkan tangannya di depan dada dan mengangkat kepalanya, kebetulan pria itu sangat tinggi dan besar.

"Mengapa Tidak?...bukankah Di Pandora juga memiliki banyak Budak." Ucap pria itu santai, Tersenyum menampakkan gigi taring nya.

"Apa maksud mu, Pandora telah menghilangkan sistem perbudakan, Ratu telah menghilangkan Itu." Katanya dengan Antusias.

Pria itu malah tertawa mendengar ocehannya, lalu menaikkan satu alis dan sedikit merunduk ke arah Sena, kebetulan Sena Sangat pendek dan Kecil jika berhadapan nya, walaupun dia Tinggi normal di kalangan Pandora, namun berhadapan dengan pria ini, sama layaknya seperti semut dan Gajah.

"Kau yakin itu?..." tanya pria itu.

Sena menggangguk kepalanya perlahan.

"Kalau begitu, Mari lakukan Penyamaran dengan ku, untuk pergi ke Pandora, dan kita lihat fakta siapa yang benar, aku atau Anda Tuan Putri." Pria itu menegaskan Rahangnya.

"Baiklah aku ikut dengan mu."

Pria itu menyipitkan matanya.

_Kingdom._

"Maaf Ratu, Kami belum menemukan sang Putri." Ucap Countes Sera.

"APAAAA!!?...." suara sang Ratu menggelar di Ruang utama istana itu.

"Sera, saya sudah katakan, Jangan Pernah kembali sebelum menemukan Perak Asia." Tegas nya kembali.

"Baik Yang mulia, saya minta maaf."

"Temukan dia sekarang."

"Perintah dilaksanakan."

Ratu itu Tersenyum licik.
"Sena, Aku akan membunuhmu suatu saat secara perlahan-lahan, setelah Rencana ku terselesaikan, aku perlu merubah Pikiran mu seperti orang gila." Bisiknya.

_Kingdom._

Mereka berdua Tiba di Pandora.
Gerga, Burra Begitu juga Qarko mengikuti mereka berdua, Pria itu dan Sena berjalan paling depan.

Pria itu menarik tangan Sena ke arah Pasar Gelap.
Sena Tidak mengetahui itu, dia menatap wilayah dengan aneh, dia ketakutan sendiri, Pria itu merasakan getaran di tubuhnya.

"Tidak usah Takut, lagi Pula aku tidak menjual mu." Ucap nya kepada Sena.
Sena hanya diam, dia melihat sekeliling nya, seorang anak kecil yang di jual sebagai budak, orang tua di tendang, dan di pukul menggunakan Cambuk, Sena Meringis pelan.

Namun Pikiran Sena sekarang bertanya.
"Tunggu, bagaimana seorang bangsawan seperti mu bisa tahu soal pasar ilegal ini?..." tanya Sena menatap mata Emerald yang menyala itu.

"Aku mengetahui seluruh sisi gelap Pandora." Tegasnya.
Sena Menelan Saliva nya, orang ini Terlalu berbahaya, jika dia menyebar kan sisi gelap Pandora ke seluruh dunia, maka reputasi kerajaan Akan Hancur.
Pria itu tahu apa yang di pikirkan oleh Sena.
Dia menatap Sena kembali, mata nya bertemu dengan mata peraknya yang indah dan Berkilau, sangat indah seperti bintang di Bagasfora itu, Mirip Apa yang di katakan oleh legenda itu.

"Tenang saja, aku Tidak akan menyebarkan rumor Gelap ini." Pria itu menatap Sena, mungkin sang putri sedikit lega mendengar nya. Namun Perkiraan pria itu salah, jantung Sena berdetak semakin hebat, pria itu bisa merasa kan detak jantung nya.
Tunggu ini bukan detak Jantung kepanikan, ini detak jantung yang berbeda. Dia menatap Sena, lalu matanya bertemu dengan Burra, yang ikut menatap mereka dari tadi, Burra merasakan sihir iblis yang sangat hebat menyelimuti Tubuh sang Putri.

"Aku Pusing, Seperti nya aku lelah, Gerga Pulang kan aku ke istana." Ucap Sena dengan suara samar-samar.

"Baiklah Tuan Putri." Gerga menggangguk.

Mereka kembali keluar dari pasar gelap itu, di Tengah Perjalanan.
Sena tidak sanggup menopang badannya, dia terjatuh tapi Pria itu lebih cepat menangkapnya.
Sena mengedipkan matanya menatap pria itu dengan lemah.

"Tenang saja, aku akan membawa mu pulang.." pria itu memberikan Kecupan ringan di dahi Sena.

Sena menatap pria itu dengan Mata peraknya yang berbinar.

Sepanjang perjalanan Sena Tetap diam. Ketika Berada di depan pagar  Istana.

Pria itu Menyerah kan Sena kepada Gerga.

"Kamu gendong dia, bawa masuk, dan jangan lupa hadapkan diri kepada sang Ratu, Kasih alasan yang Logis yang dapat di terima dengan akal sehat." Ucapnya.

Pria itu mengalihkan Sena ke Gerga.
"Tung...-gu." Ucap sena samar-samar.

Pria itu menaikkan satu alis menatap Sena.

"Untuk apa?.." tanya nya dengan nada Serak.

"Kau akan pergi setelah ini." Sena yang lemah menatap pria itu sembari memegang tangan nya.

"Kita akan bertemu lagi...pegang kata-kata ku, kita pasti bertemu." Pria itu menyentuh pipi Sena.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang