17. Hadirnya Guru Baru

25 9 0
                                    

_Setahun Berlalu._

Beberapa hari lagi ini adalah kelulusan sang Putri.
Namun kejadian sedih baru saja menimpanya.
Guru itu di pecat oleh sang Ratu sehingga di ganti dengan Guru yang lebih muda dari Sebelumnya nya.

Putri Sena menangis di dalam kamar, gerga menenangkan tangisannya, tapi malah Semakin Keras. Tiada siapapun yang bisa menghentikan nya.
Gerga berjanji akan menyampaikan Hal ini kepada putra mahkota yang akan lulus dalam waktu 3 hari ini.

"Putri, seseorang ingin menemui anda di Ruang utama, Sang ratu dengan guru baru Putri." Ucap Countes sera.

"Baiklah aku akan Kesana." Sang Putri mengangguk.

"Gerga, boleh kah engkau ikut pada ku."

"Dengan senang hati yang mulia."

Mereka berdua berjalan menuju Ruang utama Sang Ratu.

Ketika Pintu utama Terbuka Untuk mereka.
Gerga melihat guru baru itu, berkumis tebal hitam, dengan perawakan seperti Pencabul.

"Salam Sang Ratu." Ucap Sena memberi hormat.

"Salam Putriku." Jawab Ratu.

"Ada apa yang mulia memanggil saya kemari?..."

"Saya hanya ingin memberi tahu guru ini Besok akan mengajar mu dalam waktu tiga hari ini sebelum kelulusan mu, dia adalah tuan Malebranche." Sang Ratu berucap serius.

Putri Sena bergidik ngeri. Wajahnya Terlihat seperti seseorang yang haus akan seks.

"Salam Putri Cantik."

"Salam."

"Sebelum aku mengajar Tuan Putri, aku ingin engkau memenuhi dua syarat."

"Apa itu?..."

"Aku tidak ingin dayang menemani mu."

"Kenapa?..."

"Tidak apa-apa, aku hanya takut putri tidak fokus selama tiga hari kedepan, karena ada sosok pengganggu."

"Tapi, Gerga tidak pernah menggangguku dia malah memberi kan ku semangat." Ucap Sena tegas.

"Baiklah aku tidak akan mengajar."

"Putri Sena." Teriak Ratu, Sang Ratu Menatap tajam kepada Putri Sena.

"Maaf, baiklah aku akan memenuhi Syarat itu, katakan apa yang keduanya?.."

"Putri harus belajar malam bersama ku?..."

"Hah, Aku Tidak bisa menerima Syarat itu."

"Aku tidak ingin mengajar mu."

"Putri Sena." Sang ratu memperingatkan nya lagi.

"Baiklah aku memenuhi dua syarat itu."

"Mustahil." Gerga memberikan pendapat.

Putri Sena menaikkan tangan kanan nya, memberikan isyarat untuk tetap diam.

"Ma-af." Ucap Gerga.

"Kapan akan di mulai pembelajaran nya?..."

"Malam ini."

Deg

Sore itu sang Putri demam. Dan pembelajaran dengan guru itu di tunda.

Gerga Memberi tahu secepatnya kepada Putra mahkota Tartaria. 

Gerga menemui Pangeran Tartaria di sekolah kerajaan itu.

"Pangeran?"

"Ada apa gerga."

"Ada berita penting untuk mu?..."

"Katakan pada ku."

Gerga menceritakan Semuanya dengan lengkap dan jelas.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang