Hari ini adalah hari dimana Regan memasuki sekolah barunya.
Tapi anak itu masih betah di tempat tidurnya sambil ngorok.
Sebenarnya masih pukul setengah enam, tapi kan sekarang sekolah Regan jauh dari sekolah yang sebelumnya, jadi tidak bisa terlalu santai.
Alarm sudah berbunyi beberapa kali membangunkan Regan, tapi Seakan tuli, dia terlihat seperti tidak dengar.
Reni yang tau anaknya belum bangun pun dengan segera pergi menaiki tangga dan menggedor gedor pintu Regan yang dikunci dari dalam.
"WOY ANAK PERAWAN! BANGUN! UDAH JAM 7 NIH, MAU SEKOLAH APA KAGAK?." Yang jelas sih teriakan Reni. Masalah jam 7, itu Ibu Regan berbohong, ya supaya Regan terkejut saja sih.
Benar saja, di dalam kamar Regan Reflek duduk dengan wajahnya yang seperti gembel lalu menoleh ke sekitar seperti anak hilang.
Tapi itu menambah kesan menggemaskan di wajah Regan.
Regan mengucek matanya Lalu mengambil Jam weker di nakasnya, Dan melihat ternyata masih jam 06:10.
Ibunya berbohong.
"GAN! BANGUN!." Teriak Reni lagi.
"Iya mah ini bangun!." Teriak Regan lemas sambil sedikit berteriak.
Segera Regan beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi.
•••
Di tengah perjalanan menuju sekolahnya, Regan yang hari ini berangkat bersama ayahnya harus terjebak macet. Walaupun biasanya Regan memang berangkat telat, tapi ini kan hari pertama masuk sekolah baru, Woi!
"Pahh, ini gabisa cepet dikit apa ya?! Udah jam tuju kurang 20 menit! Bisa telat nantiii!." Regan merengek di sebelah ayahnya.
Ayah regan yang akrab dipanggil--Surya itu mendengus, "Kalau bisa, udah papah terobos ini semua, tapi kan kita pake mobil, Nak. Ga pake motor." Jelas surya.
"Hari ini hari pertama Regan masuk sekolah lo pah, terus Regan telat nanti gimana pandangan semua orang ke Regan? Pasti Regan di cap jelek." Ujar Regan mendramatisir.
"Halah, ga hari ini buat masalahpun hari selanjunya pasti buat." Regan yang mendengar ucapan ayahnya hanya menyengir Lucu lalu terdiam.
Sudah lima menit setelah perbincangan itu tadi, masih saja terjebak macet.
Dia pasrah, mungkin tuhan memang menakdirkan dia telat sedikit.
•••
Benar dugaan Regan, dia pasti telat. Gerbangnya memang belum ditutup karna Regan hanya telat 15 menit.
Tapi lihat, Di lapangan sekolah sudah ada banyak murid berolahraga, dan jalan menuju kelasnya melewati lapangan itu.
Ini sekolah baru, dia masih belum terlalu hafal denah denahnya dan malah hari ini dia terlambat.
Huh, memang sial.
Satpam yang berjaga di sebelah gerbang menatap bingung Regan. Masalahnya belum pernah melihat wajah wajah seperti regan ini.
"Oih! Terus gue harus gimana coba?!." Regan mengeluh sambil mengeluarkan ekspresi pasrahnyam.
"Dek!." Regan menoleh, mencari sumber suara yang memanggil nya.
Eh, ternyata tadi ada orang, ngen! Dia kok gak sadar.
"E-eh iya pak?!." Regan tersenyum dengan wajah watados nya dan menampilkan gigi putihnya.
"Kamu terlambat?."
"Hehehehehe iya." Regan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Seperti nya ini satpam sekolah, pikir Regan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Teen Fiction"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...