¹⁴. Cup Kening

18.8K 1.4K 43
                                    

Part di Revisi ulang, Tadi ada kesalahan teknis, Mon maap!.

Selamat membaca

••••

"Papa Gan!."

"Ish, Val! Jangan beneran dong panggil kek gituu. Kakak malu!." Regan menggeleng gelengkan kepalanya memperingati Ival yang sedari tadi memanggilnya dengan sebutan itu. Mau pingsan rasanya, Anjim!

Regan Malu weh!

Sedangkan Ival di dalem hati nya seneng banget, Soalnya Regan kalo lagi malu itu Lucu! Terus dia juga suka sama panggilan itu, Udah lama Ival ga manggil seseorang pake sebutan itu lagi...

"Hihihi, Muka papa lucu." Ival tertawa sambil menunjuk nunjuk wajah Regan yang terlihat masam tapi nyatanya Regan sedang menahan malu.

Dibalik pintu, Rion mengintip dari jendela, Menyibakkan sedikit Gorden nya. Melihat Ival dan Regan seperti anak TK yang sedang bermain.

"Ayo masuk, Pa! Pasti Roti na udah mateng!."

"Roti apaan dah?." Ival tak memperdulikan pertanyaan Regan, Tangan kecilnya memegang jari Regan lalu menarik paksa Regan. Ia terpaksa mengikuti Ival yang menariknya, Daripada ni bocah jatuh kan.

Sampai di dalam Rumah, Regan menoleh ke samping, Mendapati Rion yang menatapnya dengan senyuman.

"Mleyot aku mas~." -Regan

"Lah, Mas Rion ngapain disini dah?." Tanya Regan memberhentikan Aksi tarik menarik Ival.

"Liatin kamu, Lucu."

"Oh, Emang Regan lucu sih. Ekhm, ayo Val, kata mau liat roti, kok malah berhenti!." Regan memalingkan wajahnya, Enggan menatap Rion yang dari awal ketemu bilang dia Lucu Mulu. Dikira Regan ga bisa baper apa ya?!

"Kan papa yang berhentiin Ival." Jawab Ival dengan tatapan polosnya. Regan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dan segera menarik anak itu menuju ke dapur.

Bener bener di anggep rumah sendiri dah sama Regan.

Ya salah Rion sendiri tadi bilang suruh anggep rumah sendiri, Namanya Regan ya pasti di turutin.

Sudah sekian kalinya Rion menahan gemas ketika melihat kelakuan Bocah SMA yang sangat nakal ini. Sebenarnya wajah Polosnya tidak cocok dengan perilakunya yang berandalan dan tidak punya sopan.

"WOI! YANG NAMANYA RION! MAU IKUT MAKAN KAGAK?!." Teriak Regan dari dapur sampai Rion sedikit tersentak. Bagaimana bisa malam malam anak itu berteriak di rumah orang. Untung nya ga kedengeran dari atas.

Rion berjalan ke arah dapur untuk menyusul kedua bayi 'nya'.

•••

Setelah acara makan roti kering tadi, Ival sekarang pengen tidur di kelonin sama Regan.

Tapi udah jam sembilan kurang 2 menit! Lebih jam sembilan nanti kalo pulang pasti di geprek ibunya dah.

Gapapa sih, paling dimarahin doang.

Akhirnya Regan iyain aja Permintaan Ival. Ival saat ini juga tidur di kamar Rion dulu. Soalnya kamar yang mau di tempatin Ival masih di Renov.

Jadinya, Sekadang Regan tidur di kamar Rion, Sama Rion juga dan Ival yang di tengah.

Regan Puk puk kepala Ival sambil tersenyum senang. Wajah Ival terlihat sangat polos jika sedang tidur seperti ini.

Rion sendiri sudah menopang kepala nya menggunakan tangannya daj Fokus menatap Regan yang sedang menidurkan Ival.

Wajah Regan sama Lucunya dengan Ival, Kata Rion.

Regan tau kalo Rion dari tadi mandengin dia mulu tuh. Tapi dia Pura pura gatau sama liatin wajah polos Ival biar ga ketauan kalo lagi salah tingkah.

Emang gila sih tu Guru! Bikin baper anak orang aja bisanya!

Akhirnya Regan bisa merasakan Nafas beraturan dari anak kecil itu, Menandakan bahwa Ival sudah tertidur dengan pulas.

Regan memindahkan tangan kecil Ival yang memeluk pinggangnya dengan perlahan. Lalu menghela nafasnya lega saat pelukan itu berhasil terlepas.

Dia berdiri dari tempat tidur Rion lalu meregangkan tubuhnya.

Kan Regan pake kaos nih, Sebenernya tadi pake jaket, tapi dia lepas jadi sisain kaos doang. Nah, karna Regan pake kaos, Ngeregangin tubuh nya gitu, Dadanya jadi keliatan.

Rion salah fokus, Ges!

"Mas, pamit pulang ya?." Tanya Regan sedikit berbisik lalu mendekat ke arah Rion. Takut Ival terbangun.

"Bentar." Jawab Rion juga dengan berbisik.

Rion berdiri dari tidurnya lalu menjajarkan tubuhnya dengan Regan.

Rion mendekatkan mulutnya ke telinga Regan lalu membisikkan, "Hati hati pulang nya, Dek."

Setelah itu Rion menjauhkan Wajahnya dan menatap anak di depannya yang sekarang mematung dengan wajah yang sedikit memerah.

"I-iya, yaudah." Saat Regan membalikkan Tubuhnya dengan cepat, Rion mencekal tangan Regan sampai tubuh itu berbalik dan tubuh mereka menempel satu sama lain.

Tolong Regan! Dia tremor!

Sedangkan detak jantung Rion kenceng banget sekarang. Dia takut kalo Regan denger detak jantungnya.

Mereka saling menatap beberapa detik sebelum Regan sekarang udah bener bener mau pingsan.

Cup.

"Bangsat! Tolong! Badan gue lemes!." Batin Regan yang sudah sangat terkejut dengan perlakuan Rion yang tiba tiba mencium Keningnya.

Beberapa detik Rion mencium kening Regan, Dia melepaskan Ciuman itu lalu mata sayunya menatap Regan yang mematung.

Dia sedikit mencekal tubuh Regan yang Sedikit lemas (?).

"M-mas!." Regan berteriak dengan suara berbisiknya sambil melotot terkejut.

"Maaf, ga sengaja. Lain kali Jangan terlalu lucu. Yaudah, hati hati ya pulangnya."

Apa? Bukan itu yang mau Regan denger! Dia bukan mau denger Rion minta maaf, Njing!

"Iya gapapa mas, Sering sering aja, Regan oke kok-- m-m-maksudnya sering sering Muji Regan lucu! HaHa iya, gitu ... Yaudah Regan pamit, dada Mas!." Regan melepaskan cekalan tangan Rion dan langsung lari dari luar kamar.

Dia menutup pintu dengan Pelan, lalu setelah pintu tertutup dia menyandarkan tubuhnya di pintu berwarna putih itu sambil mengatur nafasnya.

"Ai sat! Eh, Maksud gue, Bangsat!. Anjir, Sesek cok, sesek." Gumam Regan sambil memegangi dadanya yang terasa sesak karena terlalu deg degan.

Mungkin jantungnya bisa loncat kapan aja, Nih!

"A Aaa~ tapi gue kok ga seneng ya dia malah minta maap! Bukannya cipok lagi kek-- Hus! Apasih gan! Pulang gan pulang! Pulang lah kau ketempat asalmu!."
















































Enaknya Dikasih adegan 'Nganu' ga?

Gausah kali ya🗿 -- kalo gd yg jawab ya berarti gausah.

Okdh

••••

Vote, komen, And Follow supaya terus dapet notif update dari sayaa!😋

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang