³⁵. Sukurin.

15.4K 1.1K 26
                                    

Baca doang, Gak vote
MEMEKKKKKKKKKK!




"Nghhh." Lenguh Regan pelan sambil mengerjapkan matanya.

Matanya melirik ke bawah, Dimana sekarang dirinya sudah memakai piyama berwarna putih polos dengan lengkap atas dan bawah.

Mungkin kekasihnya yang melakukannya setelah menyiksa dirinya.

"R-regan..." Panggil seseorang dengan pelan membuat Regan menoleh.

Rion. Dia menatap Rion dengan gigi yang menggertak karna marah.

"Bajingan lo." Umpatnya terhadap Rion membuat sang empu terdiam.

Rion tengah duduk di sebelah tempat Regan tidur, dia merasa bersalah kepada Regan.

"Mochi... M-maafin--

"Stop Call me, mochi." Potong Regan lalu memalingkan wajahnya.

Kesel anjing! Kesel! Dia emosi banget, Huh!

Dikira ga kesiksa apa digituin kaya tadi? Bajingan.

"Sorry. Mas tadi udah kelewatan banget. Maaf, maafin Mas. mas cuma ga terima ka-kalo kamu disalamin sama banyak cewek." Dengan tulus Rion meminta maaf kepada Regan.

Diam. Regan diam. Dia hanya mendengarkan penuturan Rion tanpa menjawabnya.

"R-regan.. I'm so sorry." Ujarnya lagi sembari menatap lembut Regan.

"Mas salah, mas tau. Maafin mas ya? Plis. Mas ga bisa ngontrol diri ta--

"Bacot." Ucapan Rion terpotong oleh umpatan Regan. Lalu akhirnya Rion diam.

Dia hanya menatap Regan yang memalingkan wajahnya ke arah lain.

Btw, bool nya Regan agak sakit bre. Agak doang, kalo buat jalan masih normal normal ajalah.

Regan berdiri dari tidurnya, lalu dia berjalan keluar kamar dengan cepat. Rion hanya diam sembari menatap bocah itu dengan tatapan bersalah nya.

Regan berjalan dengan lunglai saat sampai di luar kamar. Dia mendekati ibu Rion yang tengah memasak di dapur, bersama Ival yang duduk sambil menggambar.

"Bunda~." Panggil Regan manja membuat yang di panggil pun menoleh.

"Oh, iya sayang? Perlu apa?."  Tanya ibu Rion sambil tersenyum manis.

"Papa! Sini duduk sama Ivall." Panggil Ival membuat Regan mengalihkan pandangannya sebentar dan tersenyum lalu menatap ibu Rion lagi.

"Gapapa sih Bun, manggil aja. Emm, btw sekitar 3 jam yang lalu, bunda sama ival kemana?." Tanya regan ragu ragu.

"Ohh, tadi bunda sama Ival lagi ke Mall gan. Beli mainan sama baju Sekolah nya Ival." Jawab bunda Rion sembari melanjutkan masaknya. Regan hanya manggut manggut lalu berlari kecil dan duduk di sebelah Ival.

Pantes tadi ga ada yang nolongin dia!

"Ival, lagi gambar apa?." Tanya Regan dengan semangat saat sudah duduk di sebelah Ival.

Ival tersenyum lebar, lalu menyerahkan gambarnya ke depan Regan dengan semangat.

"Woww, bagus banget. Kamu gambar pemandangan?." Tanya Regan lagi membuat Ival mengangguk dengan semangat.

Kenapa Regan bilang bagus? Ya soalnya emang beneran bagus, dia dulu pas TK gambar aja ga mbentuk.

"Bagus nda pa?." Tanya Ival dengan senyuman yang tidak luntur.

"Bagus banget! Nanti kamu minta buat ikut les gambar ya ke bunda atau ke daddy." Ujar Regan.

Ival terdiam sebentar lalu menggeleng pelan, "Gausah pa. Ival disekolahin aja udah seneng banget, ga perlu repot repot les kaya gitu, ival kan udah pinter."

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang