⁴. Jadi dihukum?

23.1K 1.7K 47
                                    

Regan menggeleng pelan mendengarkan ucapan guru nya. Sang guru terlihat Tersenyum miring.

"Yakin?." Regan mengangguk dengan cepat ketika mendengar pertanyaan Rion.

"Hukuman istimewa nya apa? Enak gak?." Setelah bertanya seperti itu, Regan merutuki kebodohan nya di dalam hati. Dia yang biasanya emang ceplas ceplos dalam situasi apapun, tapi malah sekarang keceplosan nya.

Rion menatap Regan dengan tatapan membunuhnya, dia merasa di tantang oleh murid baru ini.

Regan tersenyum takut sambil menatap gurunya.

"Enak sekali." Sedetik kemudian Rion menarik regan dengan Kasar lagi, lalu menghempaskan tubuh yang sedikit berisi itu ke sofa yang ada di ruang BK.

Regan melotot kecil ketika diperlakukan seperti itu oleh guru nya. Jantungnya berdetak berkali kali lipat lebih cepat.

Rion melepaskan cekalan tangannya lalu menatap Regan yang sekarang berbaring di Sofa.

Lalu kemudian Rion mengembalikan kesadaran nya. Bagaimana pun dia itu guru, tidak boleh melakukan yang tidak tidak kepada muridnya, jadi dia akan menghukum seperti biasa saja.

Jangan sampai mengikuti kata hatinya yang pengen nyipok ini bocah sampe bibirnya bengkak.

Sumpah, Niat Rion tadi memang seperti itu. Tapi ia kumpulkan lagi kewarasan nya, Dia itu Guru.

Dan ngomong ngomong soal itu, Rion memang Sudah menjadi Gay dari masa SMP. Tapi belum ada orang lain tau kecuali orang tuanya. Orang tuanya hanya bisa menerima, asalkan anaknya bahagia dengan pilihannya sendiri.

Wajar jika tiba tiba dia tertarik dengan murid yang di matanya sangat amat manis.

Oke, kembali lagi ke RionRegan.

"Berdiri." Titah Rion dengan tegas. Lalu dengan cepat Regan berdiri dari tidur nya dan merapikan bajunya yang udah hampir keluar semua karna tingkah laku nya sendiri.

"Push up 50 kali, Skotjam 99 kali." Ujar Rion sekali lagi. Regan mengangguk santai dan menjalankan perintah Rion di ruangan itu.

•••

Setelah keluar dari ruangan Kematian tadi, Regan segera menemui kedua temannya yang sekarang berada di dalam kelas.

Dengan nafas ngos-ngosan dan keringat yang bercucuran, Regan kembali ke kelasnya yang sekarang sedang JamKos.

Aldi dan Rizal yang menyadari kedatangan Regan pun segera menyuruh anak itu untuk jalan lebih cepat.

Dan Rizal kembali ke tempat duduknya, membiarkan Regan untuk duduk di sebelah Aldi.

"Anjir, Berantakan banget lo Gan!." Seru Aldi ketika melihat penampilan Regan yang kaya orang habis nguli, untung aja kagak bau.

"Abis Disuruh Push up 50 kali sama skotjam 99 kali kan lu?." Tebak Rizal membuat Regan menatap nya terkejut lalu sedetik kemudian mengangguk.

"Udah gue dugong sih, Hukuman keramat itumah. Semakin sering lo buat masalah, Semakin ngadi ngadi hukumannya Gan, beneran deh." Ucap Rizal sekali lagi. Regan hanya mengangguk santai dan mengambil air minumnya di dalam tas dan meneguk nya sampai Tandas.

"Beneran deh, Ngeri banget tu guru anjing!." Ujar Regan sambil bergidik ngeri membayangkan tatapan membunuh dari gurunya itu.

Rizal dan Aldi membenarkan ucapan Regan. Rizal dan Aldi pun dulu juga pernah dihukum karna ketauan mbolos bareng ampe dua kali, Jadi hukumannya ngeri-ngeri Cui.

"Gue denger nih dari Tante Reni, katanya lo sering buat masalah ya Gan di sekolah lo dulu?." Tanya Aldi yang dibalas anggukan mantap oleh Regan.

"Mending sekarang lo tobat dah, Gan." Ujar Aldi lagi dan mendapat anggukan setuju dari Rizal.

"Gatau sih kedepannya, lagian dihukum gitu doang mah, Kecil." Jawab Regan lalu memasang ekspresi tengilnya.

Kedua temannya hanya menggeleng kan kepalanya pelan lalu memilih membiarkan bocah itu dengan pikirannya sendiri.

Sebenarnya Aldi dan Rizal khawatir, Soalnya kalo Regan buat masalah lagi, hukuman nya tambah ngeri, banyak, plus tambah ngadi ngadi cui.

Pernah ada kakak kelas Aldi dulu, Disuruh keliling lapangan ga make celana.

Anjir, jadi pusat perhatian cok?!

Gabisa Bayangin gimana malu nya. Apalagi bayangin kalo yang dihukum kek gitu Regan.

Pasti ngakak abis.

•••

Pulang sekolah Regan menunggu ayahnya di gerbang sekolah. Sudah hampir satu jam menunggu, ayahnya belum juga datang.

Di telfon pun tidak di angkat. Apa mungkin ada meeting dadakan ya?

Kelihatan nya iya.

Yasudah lah, Lebih baik Regan memesak Ojek online saja daripada menunggu yang tidak pasti.

"Regan," Panggil seseorang dengan suara beratnya. Regan sepertinya kenal dengan suara itu.

Regan memutar kepalanya menghadap ke belakang, "P-pak Rion..." Gumamnya perlahan setelah melihat orang di belakang nya.

"Sedang menunggu?." Tanya Rion dengan suara yang lebih santai.

"I-iya Pak. Pak Rion kaga pulang?."

"Menunggu bis." Regan mengangguk anggukkan kepalanya pelan.

Lalu Rion ikut duduk di sebelah Regan membuat Regan terkejut.

"Pak! Itu kotor lo!." Peringat Regan. Rion hanya berdehem malas menanggapi Regan.

"Apa nunggu bis aja yaaa?, ojek online kan lebih mahal..." Gumam Regan sendiri. Rion yang mendengar gumaman itu menoleh ke sebelahnya Dimana sudah ada wajah Regan yang tengah berpikir.

LUCU ANJING, LUCU!

Beneran, Rion liat wajah anak itu konsen banget.

"Bareng bis aja, paling bentar lagi datang." Ujar Rion. Lalu Regan menoleh dan memilih mengangguk kan kepala sambil tersenyum.

"Pak." Panggil Regan, Rion yang masih menatap Regan tadi mengangkat alisnya seolah bertanya 'Apa'.

"Bapak punya istri pak?." Tanya Regan sambil tersenyum lebar memperlihatkan giginya. Rion terkejut dengan pertanyaan Regan yang ngadi ngadi.

"Boleh kan ya gasopan sama guru, Kan udah diluar sekolah. Iya sih boleh." Gumam Regan bertanya, tapi dijawab sendiri, kek orgil.

"Tidak. Kenapa bertanya?." Regan menggeleng masih dengan senyum lebarnya.

"Nanti istri bapak cemburu lagi ngeliat kita berduaan, Ya gak? Ya gak pakk?." Regan menyenggol nyenggol lengan guru itu.

Sang guru hanya menggelengkan kepalanya pelan lalu terlintas ide Licik di benaknya.

"Mungkin iya, apalagi jika seperti ini." Regan menoleh, Dan terkejut ketika melihat wajah sang guru yang sangat dekat dengan wajahnya saat ini.

Wajah Regan berubah menjadi sangat merona mendapatkan perlakuan seperti itu dari gurunya.

Rion tertawa kecil melihat ekspresi terkejut dari Regan. Mata anak itu berkedip lucu.

Perlahan Rion menjauhkan Wajahnya lalu menatap lurus ke depan dengan senyum kecil nya.

"Bapak mah, Sukanya Deket deketan." Ujar Regan dengan wajah wajah tengilnya yang lagi lagi membuat Rion menggeleng kan kepalanya pelan.

"Bis nya datang. Kamu jadi ikut tidak?."





































Inpo Judul wp bl dong, yang lokal gitu atau yang FF Thailand, tp yang ketikan nya rapi klo ada😓

Ydh, Vomentt yaa😉☝️

Aira, Vote ra! Vote🤣

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang