Hari ini, tepatnya setelah kejadian kemarin dimana Regan dan Rion sudah resmi bertunangan. Mereka sedang menunggu pesawat yang sebentar lagi akan terbang.
"Huhh, kok gue deg degan yak?." Tanya Regan kepada dirinya sendiri. Rion yang mendengar itupun tersenyum kecil.
"Deg degan kenapa, hm?."
Regan menggeleng kecil, "Gatau anjir, deg degan aja."
Rion terkekeh pelan lalu mengusap rambut Regan dengan perlahan sampai sang empu tersipu.
Padahal Regan kan udah terbiasa:(
"Ayo calon pengantin, Pesawat itu mau berangkat. Ayo masuk." Ajak bunda Rion sembari tersenyum tulus dengan Ival di sebelahnya.
"Ayo ayoo! Ival mau ikut jalan jalan!." Ucap anak kecil itu sembari melompat lompat kecil karna terlalu senang.
Banyak yang ikut hari ini seperti yang dikatakan Rion. Ada Aldi, Rizal, dan ayah ibu Regan yang tengah memandangi dua pasangan itu dengan senyum hangat nya.
"Kita kapan kapan nyusul ya cal?." Goda Aldi kepada Rizal yang berada di sebelahnya.
Rizal menyentok lengan Aldi dengan keras, "Gila lo? Cukup temen gue aja yang homo, Gue gabakal."
"Hm. Terserah lo."
Oke, kita tinggalkan dua manusia prenjon ini. Kembali lagi ke keadaan semula, dimana semuanya mulai memasuki pesawat yang akan berangkat sebentar lagi.
Mereka sudah memesan kursi masing masing yang pastinya saling berdekatan. Hati Regan semakin berdetak dengan kencang saat pesawat mulai melakukan penerbangan.
Regan tidak takut naik pesawat ya! Cuma dia deg degan aja. Gatau karna apa. Mungkin karna acara yang bakal Dateng kali ya.
Untuk menghilangkan perasaan gugupnya, Dia menyandarkan kepalanya di bahu Rion dan dengan senang hati Rion membenahkan kepala Regan supaya lebih nyaman di pundaknya.
Lalu mengusap Rambut anak itu dengan lembut.
"Tidur aja sayang. Kalo udah sampek mas Bangunin." Ucap Rion dengan lembut.
"Okei." Jawab Regan lesu sebelum memasuki alam mimpinya.
[[[[[[[]]]]]]]
Puk
Puk
Rion menepuk pelan pipi Regan, "Bangun sayang. Kita udah sampek."
"Nghhh." Regan melenguh panjang di sebelah Rion, kode tidak ingin bangun.
"Ayo sayang. Atau pengen mas gendong?." Tawar Rion.
Regan mengangguk kecil dengan mata yang masih terpejam lalu merentangkan tangannya yang masih lemas.
Rion terkekeh gemas, lalu dengan cepat mengangkat tubuh Regan ke gendongannya.
"Aldi, Rizal! Tolong bawain koper kita berdua ya!."
"Siap Pak!." Jawab Aldi dan Rizal serempak.
Lalu Rion segera mengajak turun Regan yang berada di gendongannya. Tentu saja, para orang asing menatap mereka dengan tatapan berbeda beda.
"Ayo ang--
"Gue yang gede. Gausah sok sokan bawa yang gede lo, gak kuat nanti." Cegah Aldi saat Rizal ingin mengangkat koper besar milik Regan.
"Dih, lo kira gue bocah?!." Sengit Rizal menatap Aldi sinis.
"Diem. Atau gue cipok lo disini?."
"Ck, yaudah angkat tuh!."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Dla nastolatków"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...