"Maafin Regan ya Mas karna tadi udah ngumpat ngumpat gajelas." Cicit Regan pelan sambil menunduk dan memilin ujung bajunya.
"Perlu dihukum sih." Jawab Rion dengan nada yang sedikit menyindir. Regan mendongak dan mengangguk anggukkan kepalanya dengan cepat.
"Hukum Regan! Ayoo hukum Egann!."
Sinting, Pa maksud Regan bilang kaya gitu?
Rion terkekeh pelan saat melihat tingkah Regan yang selalu saja menggemaskan.
"Sini." Rion menepuk paha nya, Kode supaya Regan mendekat dan duduk disitu. Regan tersenyum lebar dan mengangguk anggukkan kepalanya seperti anjing.
Dia mendekatkan ke arah Rion lalu meloncat ke pangkuan gurunya itu. Tangan nya memegang pundak Rion, kepalanya menunduk untuk melihat Rion yang sedang sedikit mendongak untuk menatapnya.
"Kenapa sih Mochi lucu banget!." Ujar Rion sambil mencubit hidung Regan.
"Ish! Katanya mau dihukum." Rengek Regan. Rion memasang ekspresi gelinya sambil mengangkat alisnya.
"Yaudah, Push up 70 kali, Shit up 99 kali." Ujar Rion main main membuat Regan mencebikkan bibirnya.
"Mau cium ~."
Rion? Shock berat? Pasti. Tiba tiba ni anak minta cium di pangkuan nya. Ga lucu banget, Rion jadi senam jantung.
Rion terkekeh geli, "Tumben."
"Sini deketin kepalanya." Ujarnya lagi sambil menggerakkan jarinya tanda Regan disuruh mendekat.
Lalu Rion menatap nakal Regan membuat yang ditatap pun salah tingkah.
Rion mendekatkan kepalanya ke Leher Regan, Mengendusi leher Regan lalu menciumnya Perlahan.
Regan menggigit bibir bawahnya saat merasakan Rion menjilati lehernya. Sensasi geli dan enak menjadi satu. Padahal Regan tadi minta cium di pipi atau di bibir, Eh turun ke leher.
Rion semakin bernafsu untuk menjilati dan menghisa bibir Regan.
"Angh!." Desah Regan sambil mendongakkan kepalanya dan memberi akses supaya Rion memudahkan untuk mencium nya.
Rion tersenyum miring di saat dia fokus menghisap Leher Regan. Pokok nya dia mau buat tanda di situ, Persetan nanti kalo ada yang nanya kenapa leher Regan, Kan Regan sendiri yang bakal jawab.
Ya semoga Regan jawabnya ga jujur jujur banget.
Rion mengeluarkan lidahnya menjilati leher Regan yang sudah memerah karna perbuatannya. Dia lagi lagi tersenyum saat melihat tanda di leher Putih milik Regan.
"Ugh."
Regan itu sangat mudah terangsang, Ya wajar lah, orang tontonannya setiap hari kaya begitu, Gimana caranya ga dikit dikit sange. Hampir tiap hari lo coli.
"Pak~ Panas~." Ujarnya membuat Rion yang tadi tersenyum sekarang melunturkan senyumnya ketika mendengar keluhan Regan.
Mata nya menelisik ke bawah, Melihat celana depan Regan yang menggembung. Terkejut? Tentu iya. Apakah Regan semudah ini untuk terangsang? Pikir Rion yang tidak habis pikir.
"Kamu?..." Tanya Rion dengan menaikkan satu alisnya. Sebenernya dia juga tegang 'anu' nya sekarang, Cuma sedikit kok.
"Hu'um." Jawab Regan sembari mengangguk kan kepalanya lucu dan mencebikkan Bibir nya ke bawah.
Rion terkekeh pelan saat melihat reaksi regan.
"Sangean banget deh, Mochi." Rion menepuk pelan kepala Regan membuat sang empu mendengus.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Teen Fiction"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...