⁵. Lagi?

22.4K 1.9K 96
                                    

Sudah terhitung Satu Minggu Regan bersekolah di sekolah barunya.

Seminggu itu juga dia selalu membuat Onar di sekolahnya. Bahkan Para OSIS sampai kewalahan mengurusinya.

Terlalu bingung untuk memberi hukuman apa lagi, karna Regan sama sekali tidak takut dengan ketua OSIS yang galak itu.

Soalnya Regan cuma takut sama Rion.

Regan kalo cuma OSIS mah kecil, kaga takut dia orang satu angkatan juga kok.

Sekolah mulai tidak tenang karna kehadiran Regan, tapi juga Banyak sekali yang menyukai Regan.

Menyukai untuk berteman, Ataupun lebih.

Regan itu banyak omong dan sangat Ramah, jadi banyak orang yang suka Terhadap Regan.

Kecuali guru, Yang muak karna berkali kali mendapat laporan Dari kenakalan Regan.

Bahkan sekarang Rion sudah Geram sekali dengan anak itu.

Tapi, Guru tak bisa berbuat apa apa kecuali menasihati anak itu walaupun mereka tau bahwa Regan tidak akan kapok jika hanya dinasihati.

Seperti sekarang ini, Sudah di peringatkan berkali kali untuk tidak membolos pelajaran Matematika, Tapi anak itu sekarang malah makan bakso Di kantin.

Makan di bawah meja Penjual Makanan ringan yang hari ini tidak berjualan, jadi tubuhnya tertutup dengan sempurna. Jika guru hanya lewat, pasti tidak akan mengetahui keberadaan nya.

Penjual makanan di kantin Yang lainnya menggelengkan kepala melihat kelakuan Regan yang Tak jarang untuk membolos di kantin.

"Aduh dek dek, ga Kapok apa dihukum Mulu?." Tanya penjual nasi goreng sambil terkekeh pelan.

Regan yang mulutnya penuh dengan bakso itu menggeleng, Lalu berucap "Enggak, mbok. Dihukum itu udah biasa." Regan tertawa setelah mengucapkan itu.

"Saatnya jam ke empat dimulai. Tererereng~." -Bayangin aja suara bel.🗿

"Mbok, Hari ini hari apa?." Tanya Regan dengan suara pelan dan memelankan mengunyah baksonya. Rasanya, seperti ada yang tidak beres.

"Senin lah, Dek. Orang tadi abis upacara gitu masak udah lupa."

Regan diam. Kunyahannya terhenti sejenak mendengar jawaban dari kang nasi goreng.

"Senin... Jam keempat... Udah lewat dua menit... Mampus aku mbok!, Hari ini jadwalnya pak Rion. Pasti sekarang tu guru udah di kelas!." Panik Regan yang membuat Penjual nasi goreng itu ikut panik.

Regan menatap baksonya yang masih penuh di mangkoknya. Detak jantung nya berhenti sejenak. Itu guru selalu ke kelas tepat waktu sebelum bel bunyi udah jalan, Pas udah bener bener ada bel, itu guru udah nyampe kelas.

Tertib banget kan?!. Mana Regan lupa kalo hari ini ada Jadwal nya Rion.

Kalau ketauan di kelas ada tasnya, tapi orangnya gak ada, Pak Rion lebih milih ngasih tugas terus ninggalin kelas buat cari bocah yang berani berani nya mbolos saat jam pelajaran nya.

Ini nih yang Regan takutin!. Kelas sebelah juga ketangkep basah Cuy di tempat Regan ngumpet ini, padahal ini paling aman!. Entah itu sampai kamar mandi siswa pun, Rion tak akan lelah mencari cari anak yang mem--

"Regan. Berdiri, atau saya seret kamu sampai lapangan?."

ASU!

"ANJING ANJING ANJING! MAKKKK SELAMETIN ANAKMUU MAKKKK!."

"Regan." Kenapa Rion harus datang sekarang, Sih? Baksonya belum abis nih.

"Bangun." Perintah Rion sekali lagi dengan suara rendahnya dan penuh Nada kekesalan.

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang