"Stop! Jangan panggil Egan lagii!." Titah Regan yang sudah menutup wajahnya menggunakan kedua telapak tangan nya.
Egan siapa? Egan itu Regan mode... Mode apa ya? Gatau, intinya ya gitu. Dia bener bener gasadar nyebut nama itu kalo dia lagi sange. Emang gitu si Regan.
Bahkan nama itu muncul sendiri dan tiba tiba. Dulu Pas Regan coli dia pernah nyebut dirinya kaya gitu, Cuma ga sadar, dan itu cuma kejadian satu kali doang.
"Iya iya mochi sayang."
Jiakh! Belum ada hubungan manggilnya sayang sayangan, Belum ada hubungan udah cipokan, belum ada hubungan malah sepong sepongan. Siapa lagi kalo Bukan RionRegan?
"Kontol gue masih tegang lagi, Njirlah! Bool juga gatel, Emang baperan ni dua masa depan gue"
"Mas, Regan ijin ke kamar mandi dulu ya, Kebelet berak." Ujarnya sambil berpura pura memegangi perutnya.
"Iya, Ati Ati." Jawab Rion sambil tersenyum.
"Ke kamar mandi doang, Njir! Pake ati ati segala, dikira gue mau merantau apa!." Ujar Regan dengan nada kesalnya lalu melanjutkan jalannya.
Lalu anak itu benar benar menghilang dari ruangan Rion. Guru guru di luar menatap curiga Regan, Karna penampilan anak itu yang acak acakan, bahkan celananya ada sedikit bercak putihnya. Tapi Para guru akhirnya mengabaikan itu, Kecuali ibunya Aldi.
Di dalam ruangan BK.
"Kebelet Berak atau kebelet Crot sih?." Gumam Rion sendiri lalu terkekeh pelan.
•••
Regan menghela nafas lega saat di dalam kamar mandi karna selesai melakukan pelepasan. Dia segera keluar dari kamar mandi dan berniat untuk menemui kedua curutnya.
Regan berjalan ke kelas, Eh kelasnya jamkos. Terus, Aldi Sama Rizal ga ada di kelas.
Yaudah, Dia lanjut jalan aja kaya tarzan.
Tiba tiba ponsel yang ia kantongi berbunyi membuat nya tersentak pelan dan langsung lari ke tempat sepi. Masalahnya hari ini ga boleh bawa Ponsel, tapi dia bawa. Kalo ketauan anak lain kan bisa bisa pada Cepu.
Saat sudah di tempat sepi, Dia menengok kesana kemari lalu mengambil ponselnya.
Ah, Ternyata panggilan dari ayahnya.
"Halo bapakku tercinta! Gimana kerjanya? Kapan pulang?." Tanya Regan langsung saat panggilan nya sudah tersambung.
"Papa udah di rumah.."
"WOAH?! BENERAN?!." Tanya nya lagi dengan antusias, raut wajahnya berubah menjadi bahagia.
"Iya. Papah mau ngomong serius sama kamu nanti, pulang sekolah jangan main kemana mana, langsung pulang." Ujar ayah nya dengan nada yang sedikit tegas.
Regan buat salah apa, yak? Perasaan dari kemarin kemarin idupnya aman aman aja, Di sekolah juga ga buat masalah.
Terus? Papanya kenapa?
Belum sempat bertanya, Panggilan sudah di putuskan oleh Ayah Regan, lalu ayah Regan mengirimi pesan.
•••
Bapak surya tercintahhhhh
Pulang langsung pokokny. Jgn pke main
Laptopmu ada di tgn papa10.24
•••
Regan terkejut? Tentu iya. Dia lupa mematikan laptopnya dari tadi pagi. Mana semua aplikasi ga di sandi sama dia. Beneran tamat riwayatnya.
Udah ga disimpen di hp biar kalo pas ada razia hp di sekolahnya Hp nya aman, Eh yang di rumah malah ketauan bapak nya.
"Tamar riwayat lo, Gan.. gan... Ada aja perasaan! Asu!." Ujarnya Sambil berdecak kesal dan menendangi kerikil di depannya.
-------
Tok
Tok
Tok
"REGAN PULANG!." Teriaknya menggelegar saat sudah memasuki rumah yang sederhana luarnya tapi dalam nya sangat mewah itu.
Sekarang kedua orang tuanya sudah terlihat menunggunya di sofa ruang tamu.
Semoga saja Regan tidak disuruh tidur di luar hari ini.
"Duduk sini." Titah ayahnya dengan tegas. Regan mengangguk pelan dengan wajah takutnya lalu terduduk di sebelah ayahnya.
Terlihat ibunya memberikan laptop Regan ke ayahnya membuat Regan meneguk ludahnya kasar.
Kok bisa ya dia tadi pagi lupa matiin?! Jadi kan Kalo mau buka ga perlu masukin sandi!
"Kenapa tontonan mu kaya begini?." Tanya ayahnya sambil mengscroll Donwload an nya di YouTube.
Isinya BL cipokan semua.
"Emm... I-itu, Regan c-cuma gabut." Jawab Regan pelan sambil menunduk takut.
"Mamah ga permasalahin kamu suka kaya gitu, Regan. Tapi, Ga baik kalo terus terusan nonton, bahkan tadi kita liat ss an link yang kamu simpen di galeri loh, Isinya itu bikin kepala pusing semua. Bisa ga kamu berhenti nonton gituan?." Tanya ibunya dengan lembut menggunakan raut sedihnya.
Mampus lu, Gan! Ketauan nonton petir biru, wokwok.
"Papah aja malu lo liat kamu nonton ginian! Masa kamu ga malu?!." Tanya ayah nya bergantian dengan sedikit tegas. Regan yang ditanya pun menggeleng pelan membuat ibunya tersenyum paksa.
"M-maafin Regan ya mah, pah. Janji deh ga nonton kaya begituan lagi." Ujar Regan dengan puppy eyes nya. Kedua orang tua Regan saling pandang lalu menghela nafas nya.
"Janji ya?." Tanya ibunya lembut dengan senyuman.
Regan mengangguk antusias dengan tatapan berbinarnya.
"Janji kok mah!."
"Terus, Celana mu ada bercak putih itu kena susu kental manisnya siapa?." Tanya ayah Regan lagi membuat Regan tersentak dan langsung melihat celananya.
Ternyata benar! Kenapa bisa ia tidak lihat daritadi?!
Kenapa percum pak Rion bisa sampai celana coba?! Ish, Tadi sih ga langsung dimasukin celana! Netes kan jadinya!
"O-ohh ini tadi tuh..." Regan berpikir sejenak untuk mencari alasan yang tepat. Kalo dia bilang ini kena susu kental manisnya pak Rion kan, ga lucu.
"Ketumpahan susunya ical! Iya.. i-ical temen Regan!." Jawab Regan dengan senyum anehnya membuat kedua orang tuanya memincingkan satu alisnya secara bersamaan
"Kamu belum punya seme kan?." Tanya Ibunya memasang ekspresi curiga.
"S-seme?." Tanya Regan dengan terbata bata lalu menggeleng pelan. Berusaha menampakkan senyumannya yang malah terlihat mencurigakan di mata kedua orang tuanya.
"Regan tuh masih suka Cew--
"Halah halah! Ga kaget kita mah kalo kamu suka cowok! Orang tontonannya aja kaya begitu!." Potong ayah Regan dengan cepat membuat Regan diam seribu bahasa.
"Laiya. Lagian, ngomong suka cewek, eh ceweknya kaga pernah dibawa ke rumah."
"Malah ngebokep."
"Lain kali bawa semenya lah ya."
Dahlah, lebih baik Regan pergi aja daripada di ejek terus kaya begitu. Sekarang aja wajahnya udah merah banget.
Makin gj
Sorry for typo
Vote komen and follow 💍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Roman pour Adolescents"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...