²⁵. Ngambek

17.3K 1.2K 45
                                    

"Bangsat telat, bangsat telat!."

Regan yang bilang dirinya 'telat' itu sekarang menyabrang setelah keluar dari mobil ayahnya dan berlari menyeberangi jalan.

Ini semua gara gara ibu nya yang santai gak ngebangunin Regan tadi pagi! Jadinya telat kan. Dia grusa grusu banget tadi pagi.

Bahkan ibunya sampek heran. Orang biasanya kalo telat bangun malah lanjut tidur terus bolos sekolah, Tapi ini kok malah panik. Heran banget ayah sama ibunya regan tuh.

Kembali lagi ke Regan yang sekarang mindik mindik sembari memanjat pagar belakang sekolah.

Bahaya kalo lewat depan.

Dia sangat fokus untuk menaiki tangga supaya tidak jatuh. Sampai tidak sadar jika ada seseorang yang bersedekap dada sambil memperhatikan nya.

"Dikit lagi... Nah berhasil!." Lirihnya kegirangan sambil bertepuk Tangan kecil.

"Ekhm. Pinter banget ya naik tangga, ajaring dong." Regan tersentak lalu membulatkan matanya dan mengumpat pelan.

Kepalanya memutar ke arah suara, Sudah ada ketua OSIS yang sedang bersedekap dada di depannya.

Ternyata Hari ini pagar belakang di jaga oleh OSIS.

Mampus lah si regan.

"Ke lapangan Sekarang! Gue seret atau lo jalan sendiri hah?!." Bentaknya sambil memelotot ke arah Regan.

Regan tersenyum menampakkan giginya dan mengangkat tangannya untuk menampakkan kedua jarinya.

"G-gue jalan sendiri aja, Hehe." Ketua OSIS itu mengangguk sambil menatap tajam Regan. Lalu menyuruh Regan berjalan di depannya sambil waspada. Takut anak ini lari.

Di dalam hati, Regan tak berhenti mengumpati Ketua OSIS yang di belakang nya saat ini. Dia sudah merapalkan doa supaya hari ini dikasih bonus ga dihukum.

Lapangan nya sudah terlihat di pandangan Regan, terlihat Rion yang menatap tajam murid murid yang telat dan tidak memakai atribut lengkap di tengah lapangan.

"Modarrr modarr! Pak Rion cok?!." Batinnya yang sekarang sudah tremor.

"Ayo jalan, malah bengong!." Ujar ketua OSIS itu lagi membuat Regan sadar dan langsung berjalan ke tengah lapangan.

Merapalkan doa seperti biasa.

Mata Rion menatap tajam ketua OSIS yang sedang menggiring Regan di belakang nya, menatap Regan juga lebih tajam.

"YANG TELAT BARIS DI SEBELAH KIRI!." Regan tersentak ketika mendengar teriakan Rion itu lalu mengusap dadanya sekilas dan ikut anak anak yang baris.

"Van? Sudah ga ada yang telat lagi?." Tanya Rion dengan suara menginterupsi nya. Yang dipanggil 'Van' pun mengangguk lalu pamit untuk pergi.

Rion mengelilingi barisan anak yang telat sambil mengawasi mereka. Tatapan tajam Rion membuat suasana menjadi sunyi.

"Yang tidak memakai atribut lengkap bersihkan toilet Siswa! Yang telat Push up 70 kali, Shit up 30 kali." Ujarnya dengan tegas dan keras. Regan membulatkan matanya dan menatap Rion yang ternyata sedang menatapnya tajam.

"Gila, Hukumannya ga main main njir." Ujar Regan pelan sambil membuka mulutnya kecil. Walaupun dia sering dihukum, Paling paling dia cuma jadi babu, suruh bersih bersih sana sini supaya sekolahnya untung.

Dia itu paling ga kuat kalo disuruh shit up. Apalagi banyak, Di perut jadi sakit. 30 itu udah banyak banget lohh!

Rion tega banget ya?

Pantesan murid murid pada kapok njir. Regan aja sampek kapok, Dikit.

Kalo ga dikurung di ruangan Rion dia ga bakalan lelah untuk buat masalah, tapi karna kekurung ya udah gabisa apa apa.

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang