²⁰. Kejadian kemarin?!

16.5K 1.2K 42
                                    

Kejadian kemarin malam yang membuat Regan harus menahan malu saat bersama Rion.

Bahkan tatapan Rion hari ini berbeda dari biasanya. Dan sialnya, Dia masih di masa hukuman. Jadi dia hari ini di ajar lagi oleh Rion, walaupun 20 menit lagi Rion harus ke kelas lain, Tapi Regan udah capek nahan malu.

Dia menghindari untuk bertatapan dengan Rion, Tapi dia sesekali mencuri pandang terhadap Guru tampannya itu.

Tatapan Rion hari ini lebih intens.

Tuk!

"Mendengarkan saya atau tidak?."

Regan mendesis pelan saat merasakan kepalanya dipukul oleh bolpoin Rion. Dia mendongak menatap Guru itu yang sekarang duduk di meja di depannya.

Tatapan Rion bener bener beda hari ini, Walaupun dia berlagak tidak ingat apa apa.

Dan masalah kemarin... Regan menonton Rion yang mengurut penisnya sendiri, Dan... Mendengarkan erangan rendah dari Rion yang membuatnya horny.

"Mendengarkan atau tidak, Hm?." Tanya Rion sekali lagi sambil tersenyum kecil. Regan mengangguk lucu membuat Rion menahan senyumnya.

"Kenapa makin lucu sih?, Mas ga kuat." Ujar Rion lagi sambil mengusap lembut Tengkuk Regan.

Rion mode manggil dirinya sendiri pake 'Mas' itu demeknya bener bener Nambah ratusan persen.

Regan mematung di tempat, Bibirnya seperti dipaksa untuk tertutup. Rasanya ingin bicara saja susah. Padahal biasanya dia nerocos terus.

Gara gara kemarin! Kejadian yang paling memalukan seumur hidup Regan.

"Kemarin--

"Ah, Pak! A-anu, nomor 3 ini gimana caranya jawab?." Tanya Regan dengan cepat memotong ucapan Rion lalu dia menyambar bukunya yang berada di meja dan berpura pura menunjuk nomor tiga.

Di dalam hati, Regan mengumpat karna Rion tiba tiba bilang 'Kemarin'.

Rion tersenyum kecil melihat perilaku Regan yang selalu saja gemas di matanya.

"Mochi, gemes banget deh."

Kemarin Dek, Terus sekarang MOCHI?! Tau ga sih, Regan mau pingsan kalo terus dikasih panggilan spesial kaya gitu. Bener bener anjing! Regan itu orangnya gampang salting.

"Udah pak, Udah. Ajarin nomor 3 pak." Ujar Regan masih menunduk untuk menatap bukunya.

Rion memekik gemas di dalam hati ketika melihat Bocah SMA yang menggemaskan ini.

Kenapa bisa ada anak selucu Regan?. Benar benar lucu sedunia kalo menurut Rion.

"Kemarin--

"P-pak! Cepet! Ba-bapak kan mau ngajar 15 menit lagi!." Potong Regan lagi dengan cepat. Dia benar benar tidak kuat jika harus membahas masalah kemarin.

Dia tak berhenti mengumpat di dalam hati jika mengingat tangan Rion yang mengurut penis besar nya sendiri. Pemandangan yang sangat... Mhh, mengcandukan.

Rion hanya menggidikkan bahunya lalu menundukkan sedikit tubuhnya untuk melihat lebih jelas buku Regan.

Tapi matanya malah terkunci pada wajah bocah itu.

"You'r so sexy, Mochi." Bisik Rion pelan di dekat telinga Regan Sambil tersenyum miring.

Tubuh Regan melemas seketika saat mendengar perkataan Rion, Dirinya yang tadi duduk tegak sekarang tubuhnya memaksakan untuk bersandar pada kursi.

"Bisa gila gue, Bangsat!." Batin Regan yang ingin menjerit sekuat tenaga.

"Kemarin, kamu cantik banget."

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang