²¹. Salah paham.

17K 1.2K 26
                                    

"Pak."

"Hm?."

Rion mendongak untuk menatap siapa yang memanggilnya dan masuk ke ruangan nya tanpa mengetuk pintu. Langsung dibuka gitu aja pintunya.

Ternyata murid kesayangan nya.

"Kok udah kesini? Jam istirahat kan belum selesai?." Tanya Rion yang dijawab dengan gidikan bahu oleh Regan.

"Males ah. Temen Regan kaya tai semua." Jawabnya lesu lalu mendekat ke arah Rion yang sedang duduk di sofa panjang.

"Ga baik loh ngece temen sendiri." Ujar Rion menyentil dahi regan main main, Tapi sang empu tetap mendengus walaupun jitakan nya itu main main.

"Gapapa kali pak, Orang emang begitu."

"Jangan panggil Pak kalo kita cuma berdua atau di luar sekolah." Ucap Rion. Regan mengernyit kan dahinya tak paham, Kan Rion gurunya, Ya jadi apa salahnya dia panggil pak? Kan ini masih di sekolah, walaupun cuma berduaan.

"Mas aja. Mas pengen nya kamu panggil begitu." Ucapnya lagi membuat Regan membulatkan matanya lucu dan dengan cepat memalingkan wajahnya. Padahal gitu doang loh.

"G-gausahlah, Kan sebagai murid kepada gurunya itu harus menghormati."

"Gaperlu kamu hormatin Mas, Kamu cinta sama mas aja, mas gapapa kok."

Blush!

Wajah Regan terasa panas seketika saat mendengar ucapan Rion. Di dalam hatinya dia mengumpat, Kenapa Rion selalu saja memberi kata kata yang bisa saja membuat Regan pingsan?!

"Huwek. Garing!." Ujar nya sambil memalingkan wajah.

"Garing tapi kok nahan senyum gitu sih?."

"Emang gaboleh?!."

"Boleh, Mochi nya Rion~." Jawab Rion sambil tersenyum jahil. Sejujurnya Rion sangat suka melihat wajah Regan jika anak itu sedang malu.

"Hisss!."

•••

"Regan!." Seseorang memanggil Regan dan berlari menuju anak itu yang saat ini sedang menunggu Bis sendirian, Soalnya Rion belum datang.

"Eh?." Regan memasang ekspresi bingungnya saat anak laki laki sedang terengah engah di sebelahnya.

Setelah anak itu selesai mengatur nafas, Dia menatap Regan dengan senyum manisnya.

"Kenalin, Gue Pian dari Kelas sebelah." Anak lelaki yang bernama 'Pian' itu menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Regan, Regan pun dengan senang hati menerimanya.

"Oh, Gue Regan." Ujar Regan sembari tersenyum seperti biasa. Pian terlihat ikut tersenyum ketika melihat Regan yang tersenyum.

"Tau, lo kan bocah paling nakal di satu sekolah." Ujarnya sambil terkekeh membuat Regan mendengus sebal.

"Gue ga nakal ya!." Bantah Regan dengan memasang ekspresi garangnya, Yang pasti terlihat menggemaskan di mata Pian.

"Iya deh percaya." Ujar Pian lagi sambil tersenyum manis lalu mengacak acak rambut Regan dengan lancang.

Sang pemilik rambut tentu terkejut. Biasanya Rion yang melakukan nya, Lah ini, monyet lepas kadang tiba tiba sok akrab banget usap usap rambutnya.

Regan sedikit risih sebenarnya. Apalagi melihat ekspresi anak itu yang selalu tersenyum lembut.

Tapi masih ganteng Rion pas senyum lah yaa.

"Gan." Panggil nya.

Regan hanya berdehem sambil memasang ekspresi bertanya nya.

Anak itu terlihat menarik nafasnya lalu menghembuskan nya perlahan. Regan semakin bingung di buat nya.

"Lo Cantik, manis, ganteng secara bersamaan. Gue jatuh di pesona lo, G-gue... Cinta sama lo."

"Wadepak?! Apa apaan ini, njing?! Gawat kan kalo pak Rion liat terus salah paham." Batin Regan yang sebenarnya sedikit tidak suka dengan keberadaan anak di samping nya saat ini.

"Ohhh." Jawab Regan sambil mengangguk anggukkan kepalanya pelan.

Pian terlihat tersenyum lebar, "Gue dikasih kesempatan nih?! Yes!." Gumamnya sendiri yang pasti masih bisa di dengar Regan. Regang menautkan alisnya saat mendengar gumaman Pian.

"Lah? Siapa yang--

Cup

Regan memberhentikan bicaranya dan melebarkan matanya sambil memasang ekspresi tak percaya. Pian, anak yang tidak ia kenal tiba tiba datang dan menyatakan cinta, Lalu lancangnya dia mencium pipi Regan tanpa izin?!

Ini mochi nya pak Rion, Tauk!

"BANGSAT! APA APAAN SIH LO?!." Regan mendorong kasar tubuh Pian sampai sang empu terkejut dan memasang ekspresi bertanya nya.

"R-regan, Ada bis. Ayo pulang." Suara seseorang yang mampu mengalihkan atensi dua kaum adam di depan gerbang sekolah.

Regan memasang wajah paniknya karna tiba-tiba muncul seorang Rion dari belakang. Jangan jangan Rion melihat saat Pian mencium pipinya...

"Pak, Tapi saya--

"Besok saja Pian." Jawabnya memotong ucapan Pian dengan nada yang tajam.

Regan menjilati bibir bawahnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Bagaimana jika Rion melihatnya lalu salah paham?

Ini kan tidak begitu kebenarannya!

Semoga saja Rion melihat saat Regan mendorong tubuh Pian tadi untuk menolak ciuman dari anak itu.

"Mari." Ujar Rion lagi lalu menarik tangan Regan untuk memasuki bis yang sudah berhenti di depan mereka.

Sebelum sepenuhnya masuk, Regan menatap tajam Pian. Yang ditatap pun memasang wajah tak enaknya ketika melihat tatapan Dari Regan.

Di dalam bis, Mereka tidak duduk bersama seperti biasa karna bangku sudah habis, Hanya tersisa 2 bangku yang kosong di depan dan belakang.

Regan menatap panik Rion yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya dan menatap lurus ke depan.

"Ini pilihan nya, gue bukan siapa siapanya." Batin Rion yang tetap menatap dingin ke arah depan.

Regan yang berada di belakang mengusap wajahnya dengan gusar. Sudah dipastikan jika Rion salah paham...

Dia ingin menjelaskan, tapi harus menunggu nanti, karna saat ini mereka tidak mungkin bisa berbicara karena bis sedang penuh.

•••

Malamnya, Regan berniat untuk menelfon Rion dan menjelaskan semuanya. Walaupun Regan tau jika Rion bukan siapa siapanya, tapi dia tau jika Rion mencintai nya. Dan dia juga mencintai Rion!

Jika Rion salah paham dan tidak lagi ingin bergurau bersama nya bagaimana?! Regan bisa sekarat.

Tapi sedari tadi hanya ada tulisan 'Berdering' tanpa ada yang menjawab panggilan Regan.

"ARGH! MEMEK!." Teriaknya frustasi di dalam kamar.

"Kalo dia salah paham g-gimana?." Gumam nya sendiri dengan suara yang bergetar.

"HAHHH!, GARA GARA PIAN, ANJING!. Awas lo besok, Dijamin keluar dari sekolah! Bangsat bangsat bangsat!."
























































Makin burik ceritanya, Dan sekian terimakasih 😋

Sorry ya kalo kalian bosen sama kebucinannya pak Rion 🥰😘😍

Btw tebak dong kira kira umur author berapaaaa? Hehe, pengen tau ama pikiran kalian aja sihh😋 [Tidak berlaku untuk yang sudah tau umur saya dri sebelumnya] ☺️

•••

Vote, komen dan follow jika kalian menyukai cerita saya, wahai winniez😋


My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang