¹⁰. Ival

17.7K 1.5K 34
                                    

Regan kembali ke kelas dengan wajah kusutnya seperti baju yang beberapa abad tidak di setrika.

Tapi tampilan nya tetap seperti biasa karna dia tidak mendapatkan hukuman. Hanya perintah yang bisa membuat Regan tertekan.

Bayangin aja, Istirahat di suruh makan di kantor BK?! Kalo ga kesitu Nanti ditambahin hukuman jadi Setiap di sekolah ke ruang itu terus.

Kan, Regan pusing!

Tiap hari ketemu guru BK!.

Ya sebenernya sih gapapa kalo kata Regan, kan bisa sambil modus liatin tuh Guru.

Aldi dan Rizal menatap bingung temannya yang masuk ke dalam kelas dengan wajah Kusut dan bibir yang mengerucut. Tapi ga keringetan banget tuh, kaya ngga habis dihukum.

"Gan!." Panggil Aldi Dengan suara kerasnya. Regan hanya melirik anak itu dengan sinis.

Rizal terkekeh melihat wajah Regan yang menurutnya lucu itu.

"Sini Gan!." Teriak Rizal lalu melambaikan tangannya untuk mengode supaya Regan mendekat.

Regan benar benar mendekati ke tempat dua anak itu duduk dengan wajah kesalnya. Dan mendudukkan bokong nya di kursi Aldi.

"Muka lo kusut amat deh, Sat!." Ucap Aldi sambil tertawa dan menunjuk nunjuk Wajah Regan.

"INI SEMUA GEGARA LO YA, NGENTOT!. GUE JADI DISURUH KESANA SETIAP JAM ISTIRAHAT!." Teriak Regan kesal di depan wajah Aldi. Sang empu hanya melongo ketika mendengar ucapan Dari Regan.

"Lah, Ngapain?."

"Nggak Tau lah, Sat! Kalo gue ga kesana ditambahin hukumannya, Gue pas jam pelajaran pun disuruh tinggal di sana! Kalo gue kabur pasti dia bakalan nemuin gue!. Kalo gue ketauan bolos sama dia, Seminggu berturut turut gue Belajar di ruangan dia. Ah, Bangsat ah! Gegara elo Aldi ngentot!." Regan memukuli kepala Aldi dengan tenaga yang cukup kuat. Yang dipukul memberhentikan tawanya dan mengaduh kesakitan sambil bilang 'Ampun'.

"Makanya Jangan bandel bandel!." Ucap Rizal yang seperti mamah Regan.

"Apaansih, Cal. Mendingan bantuin gue siksa ni orang!." Rizal mengangguk lalu berdiri dan mendekat ke arah Aldi lalu menggelitik Perut anak itu.

Aldi hanya bisa Tertawa lebar karna geli, Tawanya sampai mengundang atensi anak anak di kelas.

Regan tambah semangat mukulin sama sesekali gelitikin Aldi dibantu Sama Rizal. Mata Aldi sampai berair saat ini.

"AHAHAHA BANGSAT! LEPASIN HUH..HAHAHAH."

Regan mengode Rizal untuk berhenti menggelitik Aldi. Lalu Regan menatap bocah itu dengan tatapan menuntut.

"SERATUS REBU MANA?!."

Anjir, Aldi baru inget! Kan dia mau bayar si Regan, tapi duitnya udah habis karna untuk jajanin Rizal sama beliin tu bocah pulsa.

Mampus!

"Be-besok ya gan. Heheheh."

Plak

Plak

Plak

"BESOK NDASMU!."

Oke, Rasakan ya aldi, Mungkin badanmu bakalan sampai memar.

•••

Saat pulang sekolah, Regan benar benar ke tempat Ivan kemarin.

Terlihat anak itu sedang menebahi celananya yang kotor Karna habis lesehan di lantai.

Regan melebarkan senyumnya dan menyuruh ayahnya Untuk menepikan mobil di dekat Ivan.

Sang ayah hanya mengangguk saja sambil bertanya tanya dalam fikirannya, kenapa Regan ngajak berhenti.

My Teacher? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang