"Mana bisa gitu?!." Protes Rion sambil menatap Regan tak percaya.
"Kenapa hah?! Mati lo kalo gak megang gue sehari aja?!." Tanya Regan dengan ketus lalu mendorong pelan tubuh Rion sampai pelukan mereka terlepas.
"Iya. Kalo mas mati gimana?."
"Alay! Gitu aja mati, gue kali yang bisa mati karna lo hukum tadi!." Ketusnya lagi sambil menjauhkan tubuhnya saat Rion mencoba untuk mendekat.
"Maafin aku, Mochi."
"Ya kalok mau dapet maaf dari gue, Yaudah! Seminggu gausah nyentuh gue! Bisa?!." Tanya Regan dengan senyum jahatnya. Rion hanya bisa diam dan mengangguk pasrah.
"Kalok lo nyentuh gue sekaliii aja. Tambah seminggu lo gaboleh ketemu gue, gue mau bolos."
"Mampus kan lu sekarang. Rasain noh!."
"M-mana bisa gitu?." Tanya nya pelan sambil mengeluarkan ekspresi sedih nya yang mana membuat Regan menahan tawanya.
"Bisa lah!."
"Tapi... 2 hari aja ya mochi?." Tawar Rion dengan wajah memohon nya.
"Dih! Apaan?! Yaudah lima hari!."
"5 menit aja ya?."
"Jangan ngelunjak, Kontol!."
"Mas terkam kamu lo kalo terus terusan ngomong kasar." Ujarnya dengan wajah yang berubah ekspresi.
"Dih, Mau lo dua Minggu ga nyentuh gue?." Tantang nya sambil bersedekap dada.
"Mau, asalkan dapet jatah."
"Astagfirullah halazim, pembicaraan apa ini." Regan menutupi telinganya dan mencoba menyembunyikan senyum malunya.
"Jatah apaan dah?." Tanya nya lagi sambil menatap sinis Rion.
"Jatah ngewe."
"Anjing..." Gumam Regan pelan sambil mengeratkan tutup telinganya dan memejamkan mata.
"Jauh jauh lo! Hus!."
"Lakuin aja lah, yon. Abis itu terkam ampe abis gapapa." Batin Rion berbicara pada dirinya sendiri.
•••
Rion dan Regan benar benar menjaga jarak sekarang, sampai rasanya Rion tidak kuat. Walaupun hanya lima hari, tapi kalo liat Regan itu bawaannya pengen peluk cium.
"Mochi? Ganti hukumannya ya?." Tanya Rion yang sedari tadi hanya menatap regan dari kursi nya dan Regan yang rebahan di sofa karna perutnya masih sakit dikit.
"Gak." Jawab Regan dengan mantap. Ini tu balesan karna Rion udah kejam, biarin aja dia tau rasa!
Rion memijat pelipisnya karna pusing. Di bilangin bawaannya kalo liat Regan itu pengen deket deket terus, tapi ini malah disuruh sosial' distancing.
Kampret emang!
Sedangkan Regan malah leha leha santai di sofa ruang BK yang empuk itu.
"Nanti malem ke rumah gue, Gue sharelock." Ujar Regan sambil memejamkan matanya.
"Hah?! Beneran?!." Tanya Rion dengan antusias sambil menatap Regan dengan berbinar.
Regan yang tidak menatap Rion itu hanya mengangguk anggukkan kepalanya membuat Rion memekik pelan karna senang.
"Tapi jangan harap bisa nyentuh gue." Kenyataan yang Rion lupakan sejenak tadi. Padahal bisa cudlle kalo berduaan di kamar gitu, tapi, yaudahlah.
"Btw, langsung ke kamar gue aja. Mak bapak gue paling nanti malem dinner sama klayen nya bapak." Ucap nya lagi membuat Rion mengangguk walaupun Regan tak melihat nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Teen Fiction"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...