Dengan santai Regan turun dari pangkuan Rion yang sudah tidak mendekapnya lagi. Padahal lagi nyaman nyamannya. Dia turun dari pangkuan Rion dengan wajah kusutnya karna usai menangis.
Orang tadi adalah orang tua Regan yang pasti. Kenapa bisa tau Regan disini? Ya bisalah, orang Regan tinggal disini terus ga mbayar tadi gegara ibu kost-annya udah dibayar ama bapak emak nya Regan.
Ibu Regan menatap sedih anaknya, lalu dia mendekati anaknya dan berjongkok di depan anaknya yang masih tidak menatapnya.
Tangan ibu Regan terulur untuk mengusap rambut Anak itu.
"Pulang ya? Mamah masak banyak loh." Ibu Regan bertanya dengan raut sedihnya.
Perlahan Regan mendongak, menatap ibunya dengan tatapan lelahnya.
Tatapan yang sudah bertahun tahun tak ia tunjukkan kepada seseorang. Siapapun itu.
"Ada rendang?." Tanya nya pelan sambil mengerucutkan bibirnya.
"Ada sayang."
"Ada ayam krispi?."
"Ada, tadi mamah beli 5 bungkus."
"Ada sate ayam? Sate kambing?."
"Ada." Jawab ibunya lagi dengan senyum manisnya.
"Yaudah ayo pulang." Jawabnya dengan semangat lalu menyaut tas sekolahnya yang berada sedikit jauh di belakang nya.
Rahang Rion bahkan hampir saja jatuh saat mendengar jawaban Regan. Anjir, segampang itu?
Jangankan Rion, orang bapaknya Regan aja mlongo.
"Ajak Mas Rion ya? Ya? Yaaaa?." Tanya Regan dengan puppy eyesnya dan menatap ayah dan ibunya bergantian.
"G-ga usah, s-saya pulang aja, soalnya--
"Ikut atau saya ga restuin kamu sama anak saya?." Sela Ayah Regan sambil menatap datar Rion.
Regan dan Rion shock pastinya. Shock berat, terkejoeddd
"Widih, kalo mas Rion ikut Bakalan di restuin nih?!." Tanya Regan dengan wajah berbinarnya. Ekspresi sedihnya sudah hilang ditelan bumi.
"Iye." Jawab ayahnya dengan malas.
"Nah sip! Ayo yang kerumah gue! Ngentot lagi nanti."
Plak
"Gausah ngelunjak kamu ya! Udah direstuin juga..."
•••
Rion sekarang sedang berdua di meja makan dengan ayah Regan, Tadi mereka abis makan makan, mana udah malem masih makan makan lagi, bjir. Rion sekarang Rasa nya sangat canggung. Mana auranya negatif lagi.
Ibu Regan sama Regan lagi cuci piring soal nya, makanya jadi bedua doang.
"Ekhm." Dehem surya membuat Rion menoleh pelan.
"Kamu saya restui dengan anak saya. Tapi jangan pernah melakukan hal hal aneh seperti kemarin sebelum Regan lulus SMA." Peringat nya tanpa menatap Rion dan tetap fokus dengan koran nya.
Rion membulatkan matanya kecil, di dalam hatinya dia bersorak senang.
"M-makasih om. Masalah kemarin, saya minta maaf ya, janji ga bakal saya ulangin." Ucap Rion pelan.
"Hm. Saya ampuni kamu, soalnya kalo dipikir-pikir kayak nya emang bener kalo anak Om yang ngegoda kamu duluan."
"HELO! LAGI PADA BICARAIN APAA?!." Tanya Regan dengan girang sambil berjalan seperti anak kecil dan mendekat ke arah Rion dan ayahnya. Lalu duduk di sebelah Rion.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher? [End]
Teen Fiction"Oih! Bapak senyum ya pak?!." Rion hanya menggeleng kan kepalanya lalu mendului Regan dan berjalan ke kantin. "Aduh hati gue gejedar gejedor!." Regan memegangi dadanya sambil tersenyum lebar dan mengejar guru tampan nya. BXB BOYXBOY HOMO! YANG HOMOP...