1

1.4K 46 4
                                    

"BRIIII!! BANGUN!!!"

Ini sudah ke sekian kalinya Win berteriak sambil mengguncang tubuh Bright yang masih terkapar diatas kasur kost mereka.

Win jadi menyesal ketika mengingat kebodohannya semalam yang setuju untuk membangunkan Bright untuk berangkat kuliah bersama, padahal mereka tidak berada dikelas yang sama.

"Gila ya, dia tidur apa mati sih?!" Win menggelengkan kepalanya, rasa nya tenggorokan nya sakit sekali, dia segera mengambil botol air mineral yang ada diatas meja belajar nya, dan meneguk nya habis.

Setelahnya dia buang secara asal botol kosong itu keatas tubuh Bright, yang mana langsung mendarat tepat dikepala bright.

"Akh! Anjing, ssakit.." umpat Bright, Win tersenyum senang, akhirnya pria didepannya ini sadar juga dari tidur panjangnya.

"woy! Bangun, ini udah hampir jam 8 anjir, katanya mau bareng!" omel Win setelah melihat Bright yang belum juga bergerak dari kasurnya, Bright tersadar, hari ini dia ada kelas jam 8 pagi, kelas nya pak Mew yang terkenal killer itu.

"tck! Iya! Gw bangun nih!" omel nya sambil berjalan menuju kamar mandi dengan malas, sekilas Bright dapat melihat pantulan Win dari kaca yang ada dikamar mereka, Win sudah siap berangkat, sudah terlihat rapih dengan berbalut kemeja hijau dan jeans putih. Satu kata untuk Win, cantik.

"gak usah lama-lama mandinya, ntar makin telat!"

"ah iya bawel!"

"besok-besok berangkat masing-masing aja lah, biasanya juga gitu!"

"yeee ngambek"

Win diam, malas melanjutkan omelannya, dia lebih memilih membereskan tempat tidur Bright, juga menyiapkan bekal sarapan untuk dirinya dan Bright. Tentu tidak ada waktu lagi untuk sarapan dikost, mengingat jarak dari kost mereka ke kampus nya membutuhkan waktu sekitar 10 menit, ya tidak jauh juga, tapi ini sudah mepet sekali waktunya.

5 menit kemudian Bright keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya saja, rambutnya basah, butiran air berjatuhan menetes membasahi perut six-pack nya itu.

"goblok, jangan kebiasaan keluar kayak gitu bisa nggak sih?" omel Win sambil mengoleskan selai coklat diatas roti tawar milknya. Win kesal karena butiran air itu tampak seperti mengejek nya, jatuh begitu saja didada Bright dan beberapa ada yang menetes dilantai.

Bright mengedik bahunya acuh, dia segera mengambil baju dan celana dan membawanya kembali ke kamar mandi, tentu saja dia masih waras, tidak mau berganti baju didepan Win, ya itu juga karena dia tidak mau Win murka.

Setelah selesai Bright segera menyambar tas selempang berwarna hitamnya, dan mencari kunci motor dengan gantungan kelinci putih. Win yang tau apa yang sedang dicari oleh Bright segera melempar benda yang sejak tadi ada disamping nya, Bright dengan cekatan menyambut benda tersebut dan mengucapkan 'thanks' secara singkat, setelahnya mereka berdua keluar dari kamar bernuansa abu putih itu, dan pergi melesat ke kampus bersama.

Diperjalanan baik Bright maupun Win sama-sama diam, mereka sudah kehabisan kata karena pagi hari ini sudah ribut kecil, dan juga karena jam sudah hampir menuju pukul 8, mereka tentu tidak mau terlambat karena masing-masing sudah ada kegiatan yang menanti dikampus.

Bright memarkirkan motor nya diparkiran fakultas Seni dengan selamat, setelahnya Win lekas turun dari motor vario 125 milik Bright, disusul oleh Bright setelahnya.

"nanti gw balik sama pleum aja" Bright mengangguk, dan Win yang melihat itu segera melesat masuk ke gedung Bahasa dan Bright berjalan masuk ke gedung Seni, meski mereka satu fakultas, tapi mereka tidak berada di jurusan yang sama.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang