Song Kang merapihkan helaian rambut win yang menutupi mata nya, rambut pria cantik itu berterbangan dihempas angin, win dan dirinya tengah duduk dipinggir pantai, seminggu ini win banyak bengong, tawa riang nya hilang, berganti senyum palsu.
Song kang tau sekali penyebabnya, itu semua karena kehamilan love.
Dia tau betul bahwa tunangannya ini masih belum sepenuhnya menghilangkan bright dari dalam hati nya, disana masih ada nama bright yang terpatri dengan kokoh, dan dia tidak bisa menghapusnya, karena nama yang terpatri itu bagaikan tatto, semakin dia berusah menghilangkan maka semakin terlihatlah bekas nya, artinya dia tetap ada meski samar, dan itu akan menyakiti win berkali lipat.
Dan dia tidak suka itu, menyakiti win adalah hal yang tidak akan pernah dia mau lakukan, win begitu berharga baginya.
Meski dia sendiri sedih karena selama ini dia masih harus berbagi tempat dengan bright dihati win. Bahkan meski mereka bertunangan sekalipun, win masih saja memikirkan bright.
Dia tau win kecewa dengan bright, meskipun semuanya bukan keinginan love dan bright, tapi tetap saja, love hamil anak bright.
Song kang sendiri sudah menghadiahi bright 3 bogeman diwajahnya, 1 untuk win yang menangis, 1 untuk love yang dia perkosa, dan 1 untuk anak tidak bersalah yang love kandung.
"win.. masih ada waktu kok.." kata song kang, setelah selama seminggu ini dia juga banyak mempertimbangkan hal lain, termasuk kelanjutan hubungannya dan win.
Dia siap melepaskan win apabila memang jika bersamanya dia tak dapatkan apa itu kebahagiaan.
Win mengeryitkan dahinya "aku udah bilang ini berkali-kali kang, aku gak mau, aku mau nikah sama kamu" kata win keras kepala, song kang menghela nafasnya.
Kepala win ini terbuat dari batu meteorit sepertinya.
"aku gak bilang kita batal nikah.. Aku cuma minta kamu ada disisi love" kata song kang lembut, win menggelengkan kepalanya.
"bukan aku yang ngehamilin dia, kenapa jadi aku yang harus disamping dia?" kata win emosi, dia benar, love hamil anak bright, jadi harusnya pria sialan itu yang bersama love, lagi pula mau bagaimanapun love istrinya.
"win, tau kenapa aku cinta sama kamu?" kata song kang, membuat win menghela nafasnya kemudian menggeleng, song kang tersenyum sambil merapihkan poni win.
"karena kamu tuh kuat, awalnya aku cuma tertarik sama muka mu yang cantik ini.."
Win mengerucutkan bibinya ketika song kang bilang dia cantik.
"tapi lama-lama, ternyata ada yang lebih menarik, hati kamu lebih menarik, enggak, semua yang ada didiri kamu menarik, tapi hati kamu yang bikin aku selalu pengen ngajak nikah, aku gak mau orang lain dapetin hati kamu" puji song kang sambil tersenyum.
Dia masih ingat betul hari pertama dia melihat win.
Flashback on
Song kang melihat seorang pria yang tengah menangis dibawah pohon, mata nya sembab, dia tengah bertelponan dengan seseorang yang entah siapa.
Ah, itu si pria cantik, yang pernah song kang lihat saat hendak membeli makanan di konbini beberapa hari lalu.
Seharusnya dia melanjutkan langkahnya menuju toko didepan, tapi kakinya memilih untuk berhenti ditaman itu, bersama pria cantik nan malang yang menangis meraung-raung.
"udah jangan nangis win, lo sendiri yang nyuruh dia nikah sama gebetan lo kan?"
Oh pria ini orang indonesia, sama sepertinya dan namanya win. Mengetahui win yang orang indonesia, entah kenapa song kang justru memilih untuk duduk dan menguping. Buruk sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...