24

319 29 4
                                    

Waktu berlalu begitu cepat, kalau diJepang win sibuk dengan study S2 dan hubungan absurd nya dengan song kang, maka diIndonesia bright sibuk dengan pikirannya mengenai win juga mengenai love yang terus-terusan jatuh sakit.

Bright menatap love yang berbaring lemah diranjang rumah sakit, sejak menikah kondisi love semakin memburuk, segala pengobatan sudah mereka lakukan, pagi ini love pingsan dikamar mandi apartemen mereka, membuat Bright yang tengah opening cabang Astro stuff nya berlari kesetanan meninggalkan acara pentingnya.

Bright sendiri tanpa sadar sudah mulai membuka hati nya untuk love, ini semua karena love yang penuh kesabaran menghadapi dinginnya bright. Kutub es itu lama-lama mencair sedikit demi sedikit.

Biar bagaimanapun, dia tetap suami love, dia bertanggung jawab atas love.

Tapi meski begitu, disudut hati nya masih ada nama win yang terpatri dengan kokohnya disana, hangatnya cinta dari love tidak bisa mengikis nama win disana.

Kalau kalian pikir love sudah jatuh cinta dengan bright, maka kalian salah, love melakukan semua ini karena hanya itu yang bisa dia lakukan untuk membalas semua kebaikan bright, yang mau menikahi gadis seperti dia, gadis yang bahkan usianya saja sudah diujung tanduk.

Setidaknya dia ingin sebelum dia pergi selamanya, dia ingin bright memiliki kenangan indah bersamanya, karena yang love tau selama ini bright sudah cukup tersiksa atas dirinya.

Dan untuk rasa cintanya pada win sudah dia simpan dalam-dalam diruang hatinya yang lain, dia kunci rapat-rapat agar dia bisa selalu ingat bahwa cinta pertamanya adalah pria bergigi kelinci itu, yang sudah dia sakiti sedemikian rupa.

"kamu gak capek love tidur terus?" kata bright pada love yang baru saja siuman, love tersenyum tipis sekali.

Mulutnya sulit digerakan, tenggorokan nya kering, sudah berapa lama dia pingsan kali ini?

"kamu pingsan hampir 7 jam, mau kucatat gak rekor hari ini?" tawar bright, membuat love ingin tertawa ketika mendengarnya.

"oh iya, mama gigie sama papa joss barusan pulang, panly gatau deh kemana, mama ku sama papa belum bisa kesini, pada sibuk, sorry ya" lanjut bright melaporkan semuanya, love mengangguk, senang rasanya mendengar bright banyak bicara. Terlebih lagi akhirnya bright mau memanggil orang tuanya dengan sebutan mama-papa setelah 1 tahun pernikahan mereka, itu melegakan.

Kemudian love tersadar, hari ini seharusnya bright opening cabang Astro stuff kan? Ah dia lagi-lagi mengganggu bright. Mata nya meredup, sorot kesedihan hadir kembali, sorot yang sudah bright hapal sekali.

"gak usah banyak mikir, istirahat aja, ntar pingsan lagi" omel bright.

Dia segera menaikan selimut love yang sedikit turun.

Hening, ruangan VIP yang berisikan hanya mereka berdua itu menjadi terasa sangat lebar dan sepi.

Bright yang sudah kehabisan topik, dan love yang belum bisa bicara. Bagus. Awkward sekali.

"kak.. " kata love lemah

Bright mengeryitkan dahinya, kemudian memajukan tubuhnya, mendekatkan telinganya pada bibir love, agar terdengar jelas apa yang gadis itu katakan.

"thank.. you" lanjut love susah payah, bright mengangguk kemudian tersenyum.

"apasih anak kecil.. lo istri gw, gak usah bilang makasih segala" kata bright lembut, tangannya terangkat dan mendarat dipucuk kepala love, kemudian dia elus dengan lembut, ini kali kedua bright lakukan hal ini padanya, kali ini rasanya berbeda, ada bahagia yang dapat love rasakan dengan jelas.

"cepat pulih ya, sorry gw emang belum bisa jadi suami yang baik" lanjut bright, masih dengan mengelus rambut coklat love yang mulai sedikit menipis itu.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang