Win menatap lapar indomie yang ada didepannya, asap nya mengepul, membuat bau nya semakin menggila.
Begitu juga dengan ke 5 temannya, Jj, Aj, Khao, Pleum dan Pond. Mereka sudah sejak 30 menit duduk menanti pesanan nya datang, dan sekarang semua sudah siap dimeja, lengkap dengan minuman masing-masing.
"wah, makasih ya A', tau aja udah laper banget" ucap Pleum pada mas-mas warmindo yang baru saja meletakan mie dok dok pesanan nya, si Aa mengangguk kemudian pergi meninggalkan meja mereka, setelahnya mereka lekas memakan apa yang sudah mereka nanti-nanti sejak tadi.
Warmindo memang tempat terbaik untuk anak kost yang dilanda kemiskinan akhir bulan, selain harga nya murah, porsi nya luar biasa banyak.
Warmindo 7 sudah jadi langganan Win dan teman-temannya, karena warmindo ini yang paling dekat dengan basecamp mereka, yaitu kost Win, dan Bright tentunya.
"abis ini mau kemana?" Pond memecah kesunyian, Aj melirik sekilas tanpa menjawab, dia tidak biasa mengobrol sambil makan, begitu juga dengan Jj, mereka berdua kompak mengangkat bahu masing-masing.
"ke basecamp mungkin?" Khao menjawab asal, Pond akhirnya mengangguk setuju, padahal sipemilik kost belum bersuara.
Mereka kembali melanjutkan makannya, Win selesai lebih dulu, diikuti Aj dan Jj.
"ahhh, enak banget es teh" puji Jj, puas sudah mulut dan lambung nya.
Mereka bertiga membersikan meja makannya, dan kembali duduk, menunggu ke tiga temannya, yang ternyata tinggal Pleum yang belum selesai.
"buruan kek, lama banget" omel Khao melihat Pleum makan dengan lambat nya, Pleum melirik sekilas, matanya menyipit tidak suka.
"kita gak lagi latihan militer, jadi gk perlu buru-buru" ujar Pleum setelah berhasil menghabiskan makanan favorit nya, mie dok dok.
Setelah semua selesai dan sudah membayar pada si Aa, mereka duduk dengan tenang, membiarkan lambung mereka untuk bekerja dahulu, sesekali mereka mengobrol hal-hal yang tidak penting, seperti gosip terbaru anak fakultas Seni Budaya dan Bahasa, atau sampai pembahasan mengenai agenda nanti malam.
Saat sedang asik bercengkrama, tiba-tiba suara berisik dari luar warmindo mengganggu mereka, seperti ada keributan kecil, tapi mereka enggan bangkit dari posisi masing-masing, dan lebih memilih untuk mengintip dari jendela samping.
Pond dan Win mengintip keluar, rupanya ada mobil brio hitam yang baru saja parkir, dan keributan itu berasal dari mobil itu, satu persatu orang-orang yang ada didalam mobil keluar, Win menyipitkan mata nya, dia tahu betul siapa pria dengan tas slempang hitam yang baru saja turun itu.
"gila, mobil kecil itu isinya selusin, sinting" komen Pond, melihat ada 6 orang pria sukses keluar dengan selamat dari mobil brio hitam itu.
Ke empat temannya jadi ikutan kepo, dan mulai ikut mengintip, namun setelah tahu itu rombongan siapa, mereka kembali ke posisi masing-masing.
"oh mereka, biasa itu mah" komen Aj, ke 6 pria tadi berjalan masuk ke warmindo, beruntung saat ini warmindo sudah tidak terlalu ramai, jadi masih ada space untuk mereka duduk, yaitu disamping meja Win dan kawan-kawan.
"oh hei guys!" sapa Mike dengan riang, melihat beberapa pria yang sudah dia kenal baik.
Ke 5 temannya ikut melihat siapa yang Mike sapa, dan segera mengekor dibelakang Mike.
"kita gabung boleh kali ya?" lanjut Mike, Win mengangguk saja, pun dengan teman-temannya, nampak tidak perduli tapi juga tidak terusik.
"udah pada makan?" kali ini Dew yang bersuara, dia mengambil tempat disamping Aj, Aj sedikit bergeser ke saudara kembar nya Jj.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...