Bright menatap malas teman-teman win yang mendadak mengadakan kunjungan ke kost mereka dimalam ini. Kamarnya sudah penuh dengan laki-laki berbadan bongsor, dan jangan lupakan tatapan curiga yang berasal dari mereka.
"udah berapa lama kalian pacaran?" pond membuka suara, "baru 1 minggu" kata win cuek, hari ini dia kepergok oleh teman-temannya saat tengah bermesraan dengan bright diparkiran kost mereka.
Win sebenarnya mau saja memberi tau teman-temannya kalau dia sudah resmi berpacaran dengan bright, tapi mengingat sifat jail dari teman-temannya dia selalu ragu, akhirnya malah dia ketahuan dengan cara seperti ini.
"wah, parah.. Lo anggap apa kita win?" kata JJ dramatis, membuat saudara kembarnya Aj memukul kepalanya, terlalu lebay menurut Aj.
"gw mau ngasih tau kalian, tapi ya kalian pasti bakal ngeledekin gw sampe anak gw lulus kuliah" kata win, bright yang mendengar tertawa kecil.
Khao menggeleng takjub, bisa-bisanya win berpacaran dengan pria disamping nya, yang padahal mereka tau betul kalau sebelumnya win itu sedang PDKT dengan love, plot twist sekali.
"iya deh, pokoknya selamat ya, dan karena lo udah ngumpetin berita ini selama 1 minggu, lo harus traktir kita malam ini!" kata Pleum, win meringis, memikirkan dompetnya yang akan segera menipis, tapi dia hanya bisa mengangguk pasrah.
"dan lo! Jangan pernah berfikir buat nyakitin sobat gw kalo lo masih mau idup!" lanjut pleum pada bright yang duduk disamping win.
"iyaa, tenang aja, lo bisa percaya sama gw" kata bright sambil merangkul pundak win.
"yaudah, mari kita berangkat ke warmindo 7, kita abisin menu disana hehe" kata JJ licik, dan disambut anggukan oleh yang lain, kecuali win dan bright.
Mereka lekas keluar dari kamar kost win dan bright, dan melesat ke warmindo langganan mereka.
Sesampainya diwarmindo, mereka segera memesan menu yang mereka inginkan, dan setelahnya duduk dikursi keramat milik mereka, dipojok dekat jendela dibawah kipas.
Win dan bright menyusul kemudian dan duduk berdampingan.
"eh tapi win, gw sumpah gak kepikiran kok lo bisa pacaran sama ni orang" kata Jj, sambil menunjuk wajah bright yang tepat berada didepannya.
"ya.. Ya mana gw tau!" kata win malu-malu, pond menatap jijik win yang mendadak seperti seorang gadis.
"udah lah, gak penting juga kita tau, yang penting sekarang perut kenyang" kata pleum, yang ada diotak nya hanya makanan saja.
"eh tapi serius, yang tau berita ini baru kita-kita?" tanya khao, rasanya luar biasa sekali jika hal itu benar.
Bright menggeleng, dan win yang melihat segera mengerutkan wajahnya, "teman-teman gw udah tau, sejak 2 hari lalu" kata bright dengan santainya, win melotot kaget.
Pantas saja setiap dia bertemu teman-teman bright, mereka pasti menampilkan ekspresi aneh, seperti mengejek win. Terutama guns yang selalu gencar menggoda win dengan pertanyaan yang diluar nalar.
"kok kamu gak bilang ke aku sih bri!" protes win, teman-teman win yang mendengar hampir tersedak "KAMU?!" kata pond, win tersadar, dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Astaga.. Alay nya.." kata JJ sambil menggeleng miris.
"diem deh, bacot" omel win sambil melempar kotak tisu ke arah JJ.
"ya nama nya orang pacaran guys, masa panggilannya su, nyet, babi, kan gak romantis" kata Aj mencoba membela win tapi malah semakin membuat win malu.
Win benar-benar menyesal sudah memberitahu mereka, dan inilah yang akhirnya dia dapatkan. Bright mengelus lengan win, memberi semangat. Setidaknya temannya tidak terlalu gila seperti teman win, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...