20

330 33 6
                                    

Waktu berlalu dengan cepat, sekarang baik win dan bright sudah ada disemester 8, mereka tengah sibuk dengan tugas akhir dan skripsi, begitupun dengan teman-teman mereka.

Bahkan JJ dan Pleum yang tidak bisa serius itu kini mendadak berubah total, mereka ikut sibuk menata masa depan. Guns dan pond juga sudah wisuda 2 bulan lalu. 2 orang itu menjadi pemecah rekor dimasing-masing gank mereka.

Bright dan win sudah tidak kost bersama lagi terhitung sejak semester 7 dimulai, win lebih tepatnya yang memilih untuk mengekost sendiri disamping kamar pond. Akhirnya keinginannya untuk ngekost dikost yang sama dengan pond terkabul.

Bright awalnya menolak, dia tidak mau pisah dari win, lagi pula mereka sebentar lagi kan lulus, sayang sekali kan kalau win harus membuang uang cuma-cuma.

Tapi win sadar, kalau dia terus bersama bright, itu hanya akan membuat lubang dihatinya terus menganga, bright itu sudah bukan kekasihnya lagi, baright itu tunangan orang lain. Jadi dia cukup tau diri untuk pergi menjauh dari bright.

Dan mengenai love, love sudah sepenuhnya berhenti kuliah, sangat disayangkan memang, tapi kesehatannya kian memburuk, mama dan papa nya tidak mau love banyak memikirkan hal ini, cukup fokus pada kesehatan nya saja itu sudah cukup.

Malam itu love diperiksa oleh dokter tawan, dari hasil pemeriksaannya, kanker yang diderita love sudah ada distadium 2, dan operasi juga sebelumnya sudah dilakukan, jadi yang bisa mereka lakukan sejauh ini hanya kemoterapi saja.

Ada kemungkinan love bisa sembuh, meski sangat kecil, tapi itu seperti angin segar bagi kedua orang tua nya, maka dari itu mereka memutuskan untuk lebih fokus pada pengobatan love dari pada mengejar gelar sarjana untuk love.

Hari ini bright harus berkunjung ke rumah love, semenjak dia resmi jadi tunangan love dia hampir selalu berkunjung disetiap minggu, selain karena desakan mama nya, itu juga datang dari win, win bilang kalau bright harus menemani love, karena love jauh lebih membutuhkan bright disampingnya. Lagi pula semua ini bukan salah love kan?

"bri! Ya ampun masih pagi ini, udah kangen ya sama love?" sambut gigie pada bright calon menantu nya yang berdiri diambang pintu. Bright tersenyum paksa, kemudian mengangguk saja.

Gigie lekas meraih lengan bright dan menuntunnya duduk disofa coklat dikediamannya. Bright menurut.

"tunggu ya, love lagi siap-siap, mau minum sesuatu?" tawar gigie pada bright, bright menggelengkan kepalanya, kemudian gigie hanya mengangguk paham.

Dia tau bright masih belum mencintai love meskipun pertunangan mereka sudah lama berlalu, tapi tak apa, seperti kata davikah, nanti juga rasa itu akan datang.

"yasudah, mama mau lanjut masak ya" katanya berpamitan.

"iya tante" jawab bright singkat, lihat, bahkan sampai sekarang bright masih memanggilnya dengan sebutan tente.

Lama bright duduk menunggu love, dia sudah hampir kehilangan moodnya, kemudian dia membuka ponselnya, mencari hiburan dari sana.

Dia buka aplikasi intagram, jarinya aktif menggeser keatas, mencari cari postingan yang menarik.

Sampai kemudian jarinya terhenti pada satu akun yang sudah lama tidak mengupload apa pun itu.

Disana ada foto pria itu, yang tengah tersenyum bahagia dengan ke 5 pria lainnya, yang tentu bright sudah tau siapa saja, dislide selanjutnya ada foto pria itu sendirian ditengah hamparan pasir, dan dislide terakhir ada foto pria itu yang tengah dikecup pipinya dengan pria lain.

Mata bright memanas, rasa cemburu, emosi, dan tidak suka bercampur jadi satu.

Win dicium oleh pond.

Rasanya bright ingin sekali menghancurkan ponsel nya, tapi dia urungkan, ini semua karena interupsi dari seorang wanita yang sudah duduk disampingnya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang