32

350 25 4
                                    

Love duduk diam dengan mengelus perut buncitnya, dia baru saja selesai menulis dibuku catatan hijaunya, selama hamil dia semakin rajin menulis.

Siapa yang sangka kalau akhirnya dia akan segera jadi seorang ibu dalam 1 bulan kedepan, perasaan senang dan sedih selalu hadir selama 8 bulan kehamilannya.

8 bulan ini win selalu datang kepadanya, mendampingi nya layaknya seorang suami, kalau saja saat ini statusnya adalah istri win, maka dia pasti akan jadi wanita paling bahagia didunia.

Bright sendiri juga beberapa kali datang, itu juga paksaan dari win, sampai sekarang bright masih belum siap memiliki anak dari nya, kalau rasa senang itu hadir karena win, maka rasa sedih itu hadir dari bright.

Bright bilang kalau dia belum siap jadi ayah, dia takut kalau anak-anaknya tidak akan bahagia punya ayah yang brengsek sepertinya.

Bahkan bright masih belum menyiapkan nama untuk kedua anak kembar mereka itu.

Love bisa memahami itu, bagaimanapun juga ini kehamilan yang tidak diinginkan, love juga tidak tau akan bagaimana dirinya nanti, mengingat dirinya semakin sakit-sakitan, bahkan rencana untuk kemoterapi di trimester ke 3 pun dibatalkan.

Hari ini win tidak datang, karena dia sedang fitting baju untuk pemberkatan yang akan dilaksanakan 5 bulan lagi.

Win dan song kang tetap akan menikah, setelah love melahirkan anaknya.

Dan yang paling tersakiti tentu saja bright, love tau sekali, dengan hanya melihat tatapan sedih nya pada win, melihat bagaimana bright yang selalu menghindar dari win dalam beberapa minggu ini, benar-benar ikut menyiksa love.

"kenapa sih makin suka bengong?" kata Tu menginterupsi, love tersenyum, sejak kapan model papan atas itu datang?

"eh ada tante Tu, kapan datang?" sambut love, dia segera menyembunyikan buku catatan hijaunya.

Tu mendekat, meletakan sekeranjang buah diatas meja yang terletak disamping ranjang love.

"dari tadi, ada lah 3 menitan" kata Tu "terus selama 3 menit ngapain aja?" love bertanya "ya ngeliatin orang hamil bengong" kata Tu cuek, dia menyambar 1 buah apel yang dia bawa, dan dia makan begitu saja, Love tersenyum melihatnya.

"kok dimakan sih yang, kan buat love" omel dew yang datang menyusul

"tck, minta dikit doang, ini masih ada kok apelnya, si kembar juga bosen kali makan apel terus" kata Tu sambil tetap makan apel dan mengelus perut love, dan dihadiahi tendangan oleh bayi kembar love.

"Aw! Gw ditendang yang!" kata Tu heboh, dew tertawa gemas, rasanya dia ingin cepat menikahi gadis bar-bar nan aneh ini.

"love gimana kabar nya? Sehat kan? Si kembar juga?" tanya dew pada love yang makin terlihat kurus, rambut coklat panjangnya sudah dipangkas pendek karena rontok terus.

Love tersenyum kemudian mengangguk "iya kak, kita sehat kok, kak dew gimana?" dew mengangguk

"sehat kok, harus sehat" kata dew, membuat Tu menatap tidak suka "kalo sakit bilang aja! Jangan maksa ikut pemotretan terus!" omelnya kemudian. Dew tersenyum kemudian mengacak rambut hitam panjang Tu.

Diantara teman-teman bright, dew yang paling jarang datang mengunjungi love, karena jadwal pemotretan dew yang semakin tinggi, hampir sama dengan jadwal pemotretan song kang.

"bright mana?" tanya dew yang sejak tadi tak melihat wajah si calon bapak itu.

"lagi keluar, beli bunga" kata love

Dew tersenyum kecut, beli bunga? Beli bunga atau menghampiri 'bunga' nya?

Memang bright pria paling brengsek, istri hamil tapi dia masih saja memikirkan tunangan orang lain.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang