"win!, Winnie"
Pria dengan hoodie velence itu pun menolehkan kepalanya ketika merasa ada yang memanggil nama nya, disebrang jalan sana ada pria tinggi, berwajah khas blasteran korea selatan dengan senyuman diwajahnya, giginya sampai terlihat, menandakan senyuman yang dia tampilkan begitu lebar. Win ikut tersenyum.
"tunggu situ! Aku kesana!" lanjut pria itu saat melihat win yang ingin menghampirinya, win lekas kembali mundur ke trotoar, menunggu pria tinggi itu.
Setelah lampu lalu lintas berganti, pria itu lekas berjalan cepat menuju win. Kemudian dia menghambur ke pelukan win, membuat win sedikit oleng.
"Song kang! Jangan begini! Gw hampir jatoh!" omel win pada pria tinggi bermarga song itu, nama yang unik.
"Ah males ah, dibilang panggil gw 'kangie' aja" protes song kang setelah mendengar win memanggil namanya dengan lengkap, win sebenar nya juga bingung mau memanggil pria didepannya ini dengan nama apa, song? Ada banyak manusia bermarga song, kang? Kang apa? Akhirnya kangie adalah nama yang song kang pilihkan untuk win, selain terdengar akrab, itu juga manis.
"iya kangieee, udah ah lepas, sesak nafas gw" omel win sambil berusaha melepaskan pelukan song kang.
"gila, gw kangen sama lo, gw 2 hari loh gak masuk, lo gak kangen?" tanya song kang dengan wajah cemberutnya, ya Tuhan menggemaskan sekali pria ini.
Win menggeleng takjub, dia sadar gak sih gemesin banget? Pikir win, melihat tingkah song kang didepannya.
"ntar malem kita ke kost Jaehyun ya, katanya dia punya temen orang jepang asli, bagus tuh buat tugas kita" kata song kang, mendengar nya membuat win mengangguk antusias.
Akhirnya tugas yang membuat kepalanya sakit selama 2 minggu ini akan berakhir juga, ah win tidak sabar untuk segera ke kost jaehyun.
Song kang dan Jaehyun adalah saudara, mereka berasal dari Jakarta, kedua orang tua mereka merupakan orang korea asli, tapi karena mereka sudah lama diIndonesia jadi mereka fasih berbahasa Indonesia, meski begitu nama mereka masih pakai gaya korea.
Win bertemu mereka ketika tidak sengaja diseret sebagai model freelance, dan dari sanalah mereka ber tiga berkenalan, dan ternyata mereka 1 jurusan, maklum, win memang jadi mahasiswa kupu-kupu selama dijepang, jadi dia tidak tau siapa saja teman sekelasnya. Lagi pula itu baru 1 minggu setelah dia resmi kuliah dijepang.
"yuk kekampus, ntar lagi kelas kita mulai" ajak song kang dengan menggandeng tangan win seenaknya, win berjengit kaget, dia adalah orang ke 2 yang berhasil membuatnya malu ketika bergandengan tangan, setelah bright.
Gak, gak mungkin, jangan gila lah win elak win, saat dia merasakan sesuatu dihati nya ketika tangan besar song kang menggandeng nya. Perasaan yang sama saat bright menggandeng tangannya. Bahkan ketika pond yang melakukan hal yang sama pun win tidak bereaksi berlebihan seperti ini.
"hayooo kok merah pipinya? Udah suka ya sama gw?" tebak song kang asal dengan jahilnya, win meninju lengan song kang dengan kuat "Gila lo ya njing?" Katanya kemudian. Win salting.
Song kang tersenyum manis, ya mana mungkin kan win naksir dengannya? Mereka saja baru 3 bulan ini bertemu, memangnya song kang? Yang dengan mudahnya jatuh cinta pada pandangan pertama dengan win.
"awas ya kalau lo sampai suka sama gw, gw nikahin langsung!" ancam song kang, membuat win bergidig ngeri.
"in your dream man" kata win, song kang mengeratkan genggamannya "gak apa-apa yang penting bisa nikah sama winnie" kata song kang, membuat win ingin muntah tapi juga senang, sial gombalan maut macam apa ini. Satu lagi, pria disampingnya ini dengan seenak jidat memanggilnya 'winnie', win sudah protes, dan tentu tidak didengar oleh song kang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...