Bright duduk didepan song kang, beberapa jam yang lalu song kang memintanya untuk membicarakan suatu hal, yang entah apa itu.
Bright tidak tertarik sebenarnya, karena dia ingin segera kerumah sakit, bertemu win.
Setelah ciuman minggu kemarin, dia semakin menggila, selalu ingin dekat dengan win, bahkan dia tidak perduli kalau pun win nantinya akan menikah dengan song kang.
Yang bright tau, win juga pasti masih mencintainya, buktinya kemarin win membalas ciumannya.
Dan soal love, setelah love melahirkan anak mereka, bright berencana akan menceraikan love, dia tidak bisa bersama love, karena semakin bersama dengannya semakin membuat love terluka.
Bright tidak bisa terus-terusan membuat love hancur, baik dirinya maupun love mereka sama-sama ingin bahagia, meski dengan jalan yang berbeda.
Dan untuk si kembar, bright tetap akan bertanggung jawab sepenuhnya, mau bagaimanapun mereka itu anaknya.
"jadi kenapa? Mau ngomong apa?" kata bright tidak sabaran, sejak tadi song kang hanya diam saja sambil mengelus cincin tunangannya dengan win. Membuat bright heran sekaligus kesal, song kang tentu saja sudah membuang waktu bright.
"kalo lo cuma iseng, gw mau cabut sekarang" lanjut bright, dia sudah bersiap memasukan handphone nya kedalam tasnya.
"lo cinta sama win?" kata song kang to the point, membuat bright terdiam.
Song kang menegakkan duduknya, menatap bright serius. Bright ikut serius, dia jadi tertarik dengan apa yang akan song kang bahas.
Kalau song kang memintanya untuk menjauhi win, maka bright 100% akan menolak mentah-mentah.
"ya" kata bright jujur, tidak mau berbohong meski itu tidak pantas.
Song kang tersenyum kecut, tentu saja, bright tentu saja masih mencintai win.
Kemudian dia mengangguk, rasanya keputusan nya memang sudah tepat, dia harus melepaskan win, orang yang paling dia cintai.
"lo tau kan win mau nikah sama gw?" kata song kang, bright mengangguk, kemudian bersandar dikursinya. Tampak acuh.
"tau, dan lo juga tau kan gw cinta sama win?" kata bright lantang, dia tidak peduli jika setelah ini dia akan diberi bogeman mentah lagi oleh song kang.
"lo bakal punya anak, lo udah punya love, lo sadar?" kata song kang lagi
"ya, gw tau, tapi mereka bukan win, bukan sumber kebahagiaan gw, terserah lo mau bilang gw stress, gw egois, atau apa, tapi demi Tuhan kang, gw cinta mati sama win" kata bright serius.
Song kang terdiam, dia tidak menyangka kalau bright akan berkata seperti itu.
"bajingan, brengsek, laknat" umpat song kang pada bright, membuat bright tersenyum kecut, ya, itu semua benar, bright memang seperti itu, dan itu semua karena win.
Setelah puas mengobrol soal perasaan satu sama lain mengenai win, song kang dan bright memutuskan untuk kerumah sakit bersama.
Song kang belum bilang kalau dia akan melepaskan win, menurut nya ini bukan waktu yang tepat, love masih membutuhkan win dan bright sebagai 'suami' nya.
Mungkin setelah love melahirkan nanti song kang baru akan melepas win seutuhnya, dia juga butuh waktu untuk merelakan win.
"lo ngapain?" kata bright saat melihat song kang yang duduk dibelakangnya.
Hari ini bright tidak membawa mobil, dia menggunakan motor vario legend nya.
"nebeng" kata song kang gengsi, dia hari ini tidak membawa mobilnya karena mobilnya rusak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...