Love berlari panik saat melihat Bright berjalan sempoyongan, bau alkohol tercium jelas dari tubuh Bright.
"kak?! kok kayak gini sih?" kata Love sedih, dia belum pernah melihat Bright seperti ini, pulang dengan keadaan mabuk.
"tck! Berisik!" omel Bright, sambil berusaha berjalan normal, namun dia justru terhuyung dan ambruk.
Love lekas membantunya berdiri dan memapahnya masuk kedalam kamar nya, bahkan Love sudah tidak perduli kalau Bright menerobos masuk ke kamar nya bukan kamar Bright.
Love membaringkan Bright diatas kasur nya, Bright menutup matanya, kepalanya pusing sekali.
Love melepaskan jaket yang dikenakan bright agar pria itu bisa tidur dengan nyaman, dia lepaskan juga sepatu berikut kaos kakinya.
Bright membenarkan posisinya, dia meringkuk, badannya panas dan kakinya dingin. Love segera menyelimutinya, bright kacau sekali.
"hgghh winhhh" racau bright, love menghela nafasnya, bahkan saat ini tetap win yang ada dipikiran bright.
"kak win nggak ada, adanya aku" kata love asal, menanggapi bright yang mabuk, terlihat bodoh memang.
Bright mengeryitkan dahinya "kamu? Siapa?" katanya setengah mabuk, pandangannya buram, kepala sakit, ingatannya entah kemana, yang ada diotaknya hanya win metawin.
"tck, ya istri kakak lah, pake nanya" omel love, dia masih menanggapi bright. Dia lekas berjalan menuju pintunya, tidak mungkin sekarang dia tidur dikamarnya, disana ada bright.
"mau kemana?" tanya bright, dia bingung, katanya wanita ini istrinya tapi kenapa pergi? Apa dia mau meninggalkannya sama seperti win?
Love menggeleng gemas, bright ini mabuk atau amnesia?
Melihat love yang terus berjalan, bright kesal, dia tidak mau ditinggalkan siapa pun lagi. Dia lekas bangkit dan menarik love, memeluknya erat sekali hingga membuat love sesak.
Ini tidak benar, bright mabuk.
Love berusaha melepaskan bright, membuat bright semakin kesal.
"kak!! Lepasiinn! Kakak mabuk!!" omel love sambil berteriak, mencoba menyadarkan bright.
Bright menggeleng, love merengek, dia takut.
Bright yang semakin pusing karena suara love lekas membungkam bibir love dengan bibirnya, dia lumat secara kasar, membuat love semakin takut.
Gak, ini gak benar! Demi Tuhan Gw takut! Pikir love, dia berusaha menutup rapat-rapat bibirnya, agar bright tidak bertindak lebih, tapi bright yang sudah gila justru menggigit bibir love hingga berdarah, dan membuat love mau tidak mau membuka mulutnya.
Bright lekas mengajak lidah love bergelut, love memukul kuat-kuat dada bright, dia tidak mau hal seperti ini terjadi.
Melihat love yang berontak, bright lekas menggendong love paksa, dan melemparkan tubuhnya ke atas kasur, membuat punggung love sakit.
Mata bright berkilat, penuh nafsu, minuman sialan itu memang berbahaya, bright hilang akal.
Dia sudah tidak peduli dengan apa pun, bahkan melihat love yang sudah berderai air mata pun dia tidak perduli.
Bright kembali mencumbu love, membuat love semakin menangis ketakutan, tentu saja, saat ini bright mabuk, dan dia tidak mau hal ini, dia sudah seperti diperkosa oleh suami sendiri, aneh.
"kak.. Hikss.. Udahh" rengek love, yang tentu tak didengar bright.
Dalam sekejap baju love sudah tersingkap pun dengan bright, mereka berdua sudah telanjang bulat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...