Win berlari panik menyusuri lorong rumah sakit, sekarang pukul 1 dini hari, dia baru saja mendapat telepon dari bright bahwa love kontraksi.
Untung saja dia belum tidur karena masih harus berkutat dengan dokumennya.
Akhirnya setelah berlari kesetanan, win sampai didepan kamar love, kamar love sudah penuh dengan orang-orang, dengan nafas terengah-engah win menerobos masuk.
Love didepannya sudah terbaring lemah, wajah pucat, hidung tersumbat tissu, yang bisa win tebak love pasti kembali mimisan.
Kemudian ada Bright yang duduk disofa dengan wajah pucat dan panik.
Win lekas menghampiri love, love tersenyum lemah.
"kak.. Maaf.. Ya" kata love susah payah, win bingung, kenapa gadis ini malah minta maaf?
"kenapa? Kamu gak apa-apa kan?" tanya win khawatir, mata nya menyusuri sekujur tubuh love, memastikan bahwa selain kontraksi tidak ada apa pun yang terjadi pada love.
Love tersenyum, kemudian mengangguk "maaf, jam segini harus kesini.." kata love, win bernafas lega, dia pikir ada apa.
"sshh.. Gak apa-apa" kata win menenangkan love.
Semua orang diruangan menatap win heran dan takjub, win ini apa? Kenapa baik sekali? Mereka jelas tau bahwa love ini adalah mantan gebetan win yang kemudian menikah dengan bright yang adalah mantan kekasih win.
Bagaimana bisa win bersikap baik-baik saja dan sangat manis? Oh bahkan mereka juga tau bahwa win baru saja kehilangan tunangannya, bagimana bisa win masih melanjutkan hidupnya?
Gigie takjub dengan kebaikan hati win, bahkan setelah song kang tidak ada pun win masih sudi kemari.
Davikah juga sama takjubnya, hari ini tidak akan tiba jika tanpa win.
"win istirahat dulu ya, pasti panik kan tadi?" kata gigie lembut, win tersenyum "enggak apa-apa tante, win ok kok" kata nya.
Dia lekas duduk disamping love, menemani love.
"mimisan lagi?" tanya win, love mengangguk, kepala nya pusing, perutnya sakit, benar-benar nikmat rasanya.
Win mengelus perut buncit love "hei anak-anak, jangan nakal ya, kasian nih mama love.." kata win, love berkaca-kaca.
Sungguh, kalau saja dulu dia benar-benar bisa menikah dengan win, maka pasti moment seperti ini adalah moment yang paling dia tunggu, berdua bersama win, menantikan kelahiran anak mereka.
Bright disofa memperhatikan win yang sudah sangat matang untuk jadi ayah, bahkan bright saja tidak bisa seperti itu.
Kemudian dokter tawan dan seorang dokter spesialis kandungan datang memasuki ruangan love.
"ibu love, jam 7 nanti kita akan operasi caesar ya, mulai dari sekarang ibu sudah harus berpuasa" kata dokter fah, love mengangguk patuh.
Setelah melakukan pemeriksaan, kedua dokter itu lekas keluar kamar love dengan membawa kedua orang tua love, juga suami love untuk memberitahu hasilnya.
"dari hasil pemeriksaannya, ibu love baik-baik saja, dan siap untuk operasi besok pagi..
Gigie, joss dan bright tersenyum lega mendengarnya.
Tapi, dari hasil pemeriksaan kanker nya, sudah menyebar sampai ke otak, kemoterapi pun tidak akan membantu banyak.." lanjut dokter tawan, membuat mereka bertiga yang tadi nya tersenyum berubah dalam sekejap.
"maksudnya dok?" tanya Bright yang tidak paham
Dokter tawan menepuk pundak bright, memberi simpati sebelum melanjutkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...