Malam ini win bisa bernafas lega, hujan turun dengan deras nya hingga membuat kamar yang sejak siang panas menjadi dingin secara alami.
Bright sendiri sedang mengerjakan tugasnya dilaptop milik win, karena laptop miliknya tertinggal dirumah nya, sebenarnya rumah mereka masih dikota yang sama, hanya membutuhkan waktu 1 jam untuk sampai dirumah mereka, tapi mereka berdua tetap memutuskan untuk ngekost dengan alasan lelah juga kalau harus setiap hari bolak balik.
"win, besok temenin gw ambil laptop ya" ujar bright sambil tetap mengetik tugas nya tanpa melihat kearah win yang terduduk dikasur sambil membaca komik.
"jam berapa?" win nampak menimbang, takutnya dia ada jadwal lain, meskipun tidak.
"hmm, jam 3? Sampe rumah kan jam 4, terus otw ke kos lagi jam 6, gimana? " kali ini bright menoleh untuk menatap win, win juga nampak menghentikan kegiatannya, kemudian mengangguk setuju.
Selanjutnya hanya terjadi keheningan, win sibuk membaca komik, bright sibuk dengan tugas kuliahnya.
Pukul 10 malam, bright selesai dengan tugasnya, dan win sudah lebih dulu tidur diatas kasur mereka dengan komik yang berserakan. ya, win dan bright memang tidur di satu kasur yang sama, karena kebiasaan win yang susah tidur sendirian.
Faktanya, win bisa tidur dengan nyenyak sendirian dirumahnya, tapi kalau ditempat lain dia tidak bisa, dan sejauh ini yang selalu menemani nya tidur adalah bright.
Bright bergegas membersihkan tempat tidur mereka, merapihkan kembali komik-komik itu kedalam rak meja belajar win, dan membenarkan posisi tidur win agar dia bisa segera menyusul win ke alam mimpi.
Mata nya tidak sengaja melihat coklat silverqueen rasa greentea yang tergeletak dengan manis diatas meja belajar win, coklat itu masih utuh, tapi sudah tidak ada lagi sticky note pink diatas nya, mungkin sudah win buang.
"tck! Awas aja sampai gigi win sakit, dikasih makanan manis terus!" omelnya pada coklat yang tak bersalah itu.
Setelahnya dia lekas berbaring disamping win yang meringkuk kedinginan, hujan masih mengguyur dengan derasnya, dari jendela kamar terlihat gelap, dan sesekali ada petir menyambar, membuat tidur win sedikit terganggu.
Bright menarik selimut tebal yang sempat ditendang oleh win, dan mulai menyelimuti win juga dirinya.
Ctar!! (anggep aja suara gledek :') )
Win kaget, dia lekas berbalik menghambur ke pelukan bright, bersembunyi didada bidang bright.
Bright lekas menyambut pelukan win, dia mengelus lembut lengan putih win sambil mengatakan kata-kata penenang, dan win berhasil tidur lagi, dengan terus memeluk bright dan disusul oleh bright yang terlewat nyaman dengan posisi mereka.
❤❤❤
Pagi ini berjalan baik-baik saja, tidak ada keributan seperti pagi biasanya, win dan bright sudah berada dikelas masing-masing.
Hari ini win dijemput oleh pleum pagi-pagi sekali karena ingin menyalin catatan kelas bahasa Jepang kemarin.
Bright sendiri sudah memegang gitar ditangannya, disampingnya ada pond yang nampak mencuri-curi pandang pada bright, bright nampak risih, sebenarnya apa yang diinginkan anak ini pikirnya.
"kenapa pond? Mau gw tonjok?" kata bright asal, tidak melihat pond, masih sibuk dengan gitarnya. Pond kaget "galak amat bright" bright terkekeh, dia cuma bercanda.
"serius, kenapa? Lo gk jatuh cinta kan sama gw?" lanjut bright, pond memutar matanya malas.
Kadang-kadang pond ingin menonjok wajah pria disampingnya ini, tingkat kepedeannya kadang melebih batas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
FanfictionBright rasanya mau mati ketika mendengar win berkata "..Lo udah janji, jadi tolong.. Please terima dia, Tepatin janji lo ya bri.." setelah mereka having sex, membuat bright sesak. "but win, can we still together after that?" bright masih mencoba u...