22

416 31 4
                                    

Bright menatap win yang berbaring disampingnya, masih mengumpulkan separuh nyawa nya yang masih berada didunia mimpi.

Hari ini mereka terbangun pukul 11 siang, setelah aktivitas melelahkan semalam, mereka akhirnya kembali tidur bersama dikasur yang sama untuk pertama kalinya setelah hampir 1 tahun terpisah.

Bright mendekati tubuh win yang terbungkus dengan selimut.

Dia kecup pipi win pelan, kemudian hidung nya, dahi, dan terakhir bibirnya. Semua wajah win tak luput dia berikan kecupan pagi.

"win.. mimpi apa sih? kok senyum-senyum" kata bright gemas, melihat win yang menutup matanya tapi bibirnya tersenyum manis.

Win membuka matanya, sudah lama pemandangan didepannya ini tidak dia lihat, bright dengan wajah bangun tidurnya.

"mimpi dicium serigala" kata win iseng.

Bright tersenyum, menarik win kedalam pelukannya, akhirnya dia bisa melihat pemandangan ini lagi saat terbangun dari tidur nya, melihat win disampingnya.

"badan ku sakit semua" kata win memanyunkan bibirnya.

Bright tersenyum, tentu saja win akan terbangun dengan sekujur badan yang sakit, karena mereka saja baru berhenti sekitar pukul 5 pagi, kalau kalian kira mereka berhenti di pukul 3 pagi, kalian salah, pukul 4 mereka kembali melanjutkan dan selesai pukul 5 pagi.

"nanti aku pijit ya" kata bright lembut, win memutar bola matanya

"tadi subuh juga kamu bilang mau pijit aku, ternyata malah lanjut lagi sampai jam 5 pagi!" omel win, bright terkekeh.

"ya mana tahan aku win"

Win menggeleng pasrah, dasar bright mesum.

"oh iya, kamu ngapain ke kost? kangen?" tanya bright ketika ingatan nya kembali berputar sebelum mereka having sex. Win mengeryitkan dahinya, bukannya dia sudah mengabari bright kalau dia mau kesini?

"aku mau ambil jersey pond, kamu gk cek ponsel?" kata win, bright ber oh ria, dia memang belum mengecek ponselnya sejak meninggalkan rumahnya kemarin.

"jersey pond? sejak kapan ada disini?" tanya bright bingung "waktu itu pond minjemin jersey nya karena aku gk punya jersey buat main futsal bareng fakultas sosial" jelas win, bright tersenyum masam, kenapa win tidak pinjam jersey dia saja? Kenapa harus punya pond?

"kamu sekarang pacaran sama pond?" kata bright blak-blakan, membuat win mengeryitkan dahinya. Pertanyaan macam apa itu? Bisa-bisanya bright bertanya seperti itu setelah semalam mereka having sex?

Melihat perubahan raut wajah win, bright takut.

"aku harap enggak, karena aku gak sanggup liat kamu sama orang lain" lanjut bright. Tanpa memikirkan perasaan win, harusnya win yang berkata seperti itu.

"terus gimana dengan kamu? apa kamu pikir aku sanggup liat kamu sama love?" kata win sedih, bright tersadar.

"s-sory win.." kata nya tergagap, win tersenyum lemah, lagi pula mereka kan sudah tidak ada hubungan apa pun.

"nggak.. Gak apa-apa, jangan lupa ya janji mu" kata win mencoba menguatkan dirinya dan mengingatkan bright akan janjinya.

Bright terdiam, matanya panas, janji tolol yang mau tak mau harus dia tepati. "win, kita gak bisa ya balik lagi? Aku cinta sama kamu win.." kata bright lemah

Win tersenyum sedih, dia juga sama, dia masih sangat cinta dengan bright, tapi dia bisa apa? Mereka bisa apa?

Win meminta bright untuk menerima love sebagai istrinya, win tau dalam waktu dekat ini bright akan menikah dengan love, dan win juga tau kalau bright tidak punya perasaan apa pun pada love.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang