Prolog

1.2K 59 4
                                    

Untuk Keanu Arkenzi di 2024
Dari Mikayla Milcha di 2014

Halo, Kak Keanu!
Kapan kamu berencana datang ke semestaku? Di sini, entah itu langitnya, samuderanya, tanahnya ... semua terukir jelas namamu.

Pepohonan menari tersapu embus angin yang mengikuti ke mana langkahmu pergi. Rintik hujan turun seirama kata yang kau ucap sepanjang hari.

Terkadang datang badai, tsunami, juga gempa tiap kali melihatmu menyapa pemilik semesta lainnya, namun semua akan kembali membaik setelah melihatmu sendirian saja.

Aku dan semestaku yang penuh dengan khayalan bebas tentangmu adalah surga tiada duanya. Aku tidak pernah takut patah hati meski kenyataannya itulah yang kurasakan setiap hari.

Asal semesta ini masih atas namamu, segala bencana dan fenomena indahnya terjadi hanya tersebab dirimu.

Kak Keanu, dari pemilik semesta bernama 'Malu', terimalah ucap 'long time no see' ku.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

Seorang lelaki dewasa melipat kembali secarik surat cinta yang telah ratusan kali ia baca di depan penulisnya. Surat cinta berusia satu dekade. Dari penulis yang telah satu dekade lamanya memendam rasa.

Sayangnya, surat itu terbaca setelah penulisnya terbaring tak berdaya dengan berbagai alat penyambung nyawa.

"Sudah 2024, Kay. Surat darimu sudah di tanganku, sudah kubaca. Sudah kuterima maksud baikmu. Hanya kurang kamu bangun lalu menyambutku masuk ke semestamu." ucap lelaki itu.

Seperti yang tertulis di surat, namanya Keanu Arkenzi. Orang-orang di sekitarnya lebih akrab memanggil Ken. Dokter Ken.

"Kay, coba beri aku sedikit bocoran. Kira-kira seindah apa semesta yang kamu gambarkan itu? Apakah burung-burung di sana mirip mata sipitmu saat tersenyum? Apakah pohonnya pendek seperti kamu yang tidak lebih tinggi dari bocah SMP?" Ken terkekeh di akhir kalimatnya.

"Cepat bangun, Kay. Aku ingin kamu mendengar kalimat yang selama ini kamu harapkan terucap dari bibirku."

Ken mengangkat tangan hendak mengusap kepala Kay yang tertutup hijab instan. Sepersekian detik, tangan itu masih menggantung. Pemiliknya menghela napas, tidak jadi melakukannya.

"Aku tunggu kamu bangun saja," ucapnya. "Tunggu kamu kembali sehat, lalu kita restart semua kisah di masa lalu. Kita mulai ulang kisah baru seperti yang kamu dambakan."

Pintu ruang ICU tempat Kay dirawat diketuk dari luar. Seorang perawat berpakaian serba biru muda mengintip dari balik pintu.

"Dokter Ken, lima belas menit lagi ada operasi." ucap perawat tersebut.

Ken mengangguk singkat, mengangkat tangan pertanda ia sudah mengerti, membuat perawat tadi kembali menutup pintu sebelum pergi.

Ken lalu bangkit dari kursi yang sudah satu jam ia duduki. Sedikit membenahi selang infus Kay, ia berucap lirih, "Kay, aku kerja dulu."

"Nanti setelah ada waktu, aku akan ke sini lagi menemani kamu. Dan seperti biasa, aku akan menceritakan ulang masa-masa saat kita bersama."

"Supaya nanti ketika kamu bangun dan benar-benar kehilangan semua ingatanmu, setidaknya kamu bisa mengingat cerita-cerita dariku yang menemani tidurmu selama 215 hari di 2024 ini."

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○

🥳

I'M COMEBACK WITH NEW STORY!

Gimana gimana, udah kerasa feel nya? Siap gak menjelajahi kisah cinta Kay dan Ken?

Tapi ... kok Kay bisa koma? Kenapa ya kira-kira? 🤔

Jangan lupa vote.
Komen yang banyak, kalo rame nanti malem lanjut chapter 1

Demak, 3 September 2023

🐰⚘

Hai, LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang