31 Desember 2023
Halo, selamat malam para jomlooo 😁👋🏻
Apa yang baru di malam tahun baru kalian?
Emm, apakah ada penghuni hati yang baru?
Belum ya? Sama, Kay juga.Yok tahun baruan sama Kay aja yok, di atas kasur sambil musikan, kan enak tuh
Semoga puas sama part ini
Semoga cukup menghibur
Pokoknya, selamat membuka lembaran baru ya... semoga catatan di halaman tahun ini lebih banyak yang berwarna 🌈
Aamiin 🤲🏻
*
*
*Sopir minibus memutar paksa kemudinya ke samping hingga menabrak sebuah taksi di dekatnya. BRAK! Minibus langsung berhenti.
Sementara taksi yang tertabrak di bagian sampingnya, terpelanting mundur 2 meter, menabrak dua unit mobil di parkiran mall.
Suasana riuh, beberapa orang terjatuh, terserempet taksi yang terpukul mundur tadi. Dirlan berlari membelah kerumunan.
"Kay! Kamu di mana, Kay?!" Dirlan berteriak histeris. "Kay, jawab aku kalau kamu denger suaraku! Kay, kamu di mana?!"
"Dirlan, aku di sini."
Dirlan membuka matanya lebar-lebar, meyakinkan diri jika yang di depannya benar Kay. Segera Dirlan berlari menghampiri Kay yang kini berdiri beberapa langkah di depannya.
Kedua tangan Dirlan diletakkan di bahu Kay, memutar tubuh Kay untuk memastikan adanya luka atau tidak di tubuh gadis itu.
"Kamu baik-baik aja?"
"Aku gapapa," jawab Kay menenangkan, lalu mundur selangkah, mengingatkan batasan pada Dirlan.
Dirlan mengangguk paham, "maaf," cicitnya.
"Gue tadi langsung puter balik dan ngegas motor menjauh dari minibus. Alhamdulillah, gue gapapa, Dir."
"Jangan bikin aku takut."
Kay terkekeh, "takut kehilangan temen berantem, ya? Tenang aja, selama gue masih ada, gak akan gue biarin hidup lo damai," ucapnya diiringi tawa.
Sesaat kemudian Kay sadar keadaan di sekitarnya tidak baik-baik saja. Ia bergabung di kerumunan, ada seorang wanita terjatuh di atas aspal dengan luka cukup parah.
Kabarnya, wanita itu adalah penumpang taksi yang tertabrak. Tadi saat kejadian, wanita tersebut sudah di luar taksi, lebih tepatnya baru saja turun dari taksi.
Wanita itu bahkan belum sempat menutup pintu taksi, lalu minibus datang, menabrak taksi dan membuatnya terpelanting jauh hingga tempat parkir mall.
Kay menyipitkan mata, wanita itu tidak asing baginya. Kay membelah kerumunan, melihat lebih dekat sang korban.
"Kak Hawa!" pekiknya terkejut, lalu berlari menghampiri wanita tersebut.
"Siapa, Kay?" tanya Dirlan yang menyusul Kay.
"Dir, ini Kakak editorku. Tolongin dia, Dir." ucap Kay panik.
Kak Hawa masih sadar, gamis yang dipakainya terdapat noda darah. Kepalanya pun berdarah terbentur aspal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Luka
Ficção AdolescenteKay sudah pernah bodoh dalam mencintai Ken. Mengejar, berkorban, banjir air mata, dikecewakan, dihempaskan harapan, dinomorduakan ... semua sudah Kay rasakan. Kay lelah, lalu Tuhan mengistirahatkannya dengan sebuah kecelakaan yang membuatnya terbari...