LAKUKAN YANG TERBAIK

7 0 0
                                    





Alkisah, di beranda belakang sebuah rumah mewah, tampaklah seorang anak sedang berbincang bincang dengan ayahnya.


"Ayah, nenek dulu pernah bercerita kepadaku, bahwa kakek dan nenek waktu masih muda, sangatlah miskin. Tidak punya uang sehingga tidak bisa terus menyekolahkan ayah. Ayah pun harus bekerja membantu berjualan kue ke pasar pasar"

Tanya sang anak.


"Apa betul begitu, Ayah...?"


Sang ayah kemudian menjawab,

"Memang begitulah keadaannya, anakku. Mengapa Kamu tanyakan hal itu, anakku...?"


Si anak menjawab,

"Apakah Ayah pernah menyesali masa lalu yang serba kekurangan, sekolah rendah dan susah begitu..?"


Sambil mengelus sayang putranya, sang ayah menjawab,

"Tidak anakku, ayah tidak pernah menyesalinya dan tidak akan mau menukar dengan apapun masa lalu itu. Bahkan, ayah mensyukurinya.

...Karena, kalau tidak ada penderitaan seperti itu, mungkin ayah tidak akan punya semangat untuk belajar dan bekerja, berjuang dan belajar lagi, hingga bisa berhasil seperti saat ini"


Mendapat jawaban demikian, si anak melanjutkan pertanyaannya,

"Kalau begitu, aku tidak mungkin sukses seperti Ayah dong...?"


Heran dengan pemikiran anaknya, sang ayah bertanya,

"Kenapa Kamu berpikir tidak bisa sukses seperti ayah...?"


"Lhooo, tadi Ayah mengatakan bahwa penderitaan masa lalu yang serba susahlah yang membuat Ayah berhasil. Padahal aku dilahirkan dalam keluarga mampu dan serba berkecukupan"

Ujar si anak sambil menatap bangga ayahnya.


"Ayah tidak sekolah tinggi, sedangkan Ayah menyuruhku kalau bisa sekolah sampai S2 dan menguasai 3 bahasa, bahasa Inggris, Mandarin dan Italia. Kalau aku ingin sukses seperti Ayah, kan nggak bisa dong. Kan aku nggak susah seperti Ayah dulu...?"


Mengetahui pemikiran sang anak, sang ayah mengatakan,

"Apakah Kamu mau jadi anak orang miskin dan jualan kue...?"

Canda ayah.


Digoda sang ayah, si anak menjawab,

"Yaaaah, kan udah nggak bisa memilih. Tetapi kayaknya kalau bisa memilih pun, aku memilih seperti sekarang saja dech. Enak sich, punya papa mama baik dan memiliki kemampuan"


Sang ayah lantas melanjutkan perkataannya,

"Karena itulah, Kamu harus bersyukur tidak perlu susah seperti ayah dulu.

...Yang jelas, siapa orang tua Kita dan bagaimanapun keadaan masa lalu itu, kaya atau miskin, Kita tidak bisa memilih, yach kan...? Maka, ayah tidak pernah menyesali masa lalu.

...Malah bersyukur pada masa lalu yang penuh dengan penderitaan. Dari sana ayah belajar hanya penderitaan hidup yang dapat mengajarkan pada manusia akan arti keindahan dan nilai kehidupan.

...Yang jelas, di kehidupan ini ada hukum perubahan yang berlaku. Kita bisa merubah keadaan jika Kita mau belajar, berusaha dan berjuang habis habisan.

...Kita memiliki segala kemampuan untuk digunakan sebaik baiknya. Dimulai dari keadaan Kita saat ini, entah itu miskin ataupun kaya. Niscaya, semua usaha Kita akan diberkati dan Kamu pun bisa sukses melebihi ayah saat ini.

...Ingat, teruslah berusaha. Belajar dan bekerjalah lebih keras dan giat. Maka, cita citamu akan tercapai"





Jika Kita lahir di keluarga yang kaya, Kita harus mampu mensyukuri dengan hidup penuh semangat dan bersahaja.

Sebaliknya, jika Kita terlahir di keluarga yang kurang mampu, Kita pun harus tetap menyukurinya sambil terus belajar dan beriktiar lebih keras untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Selama Kita bisa bekerja dengan baik dan benar serta halal maka nasib Kita pun pasti akan berubah.

CERITA MOTIVASI (KOMPILASI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang