Pada peralihan musim gugur dan musim semi di Negeri Tiongkok, di kerajaan Qi ada seorang politikus, ahli diplomasi dan ahli debat ternama bernama Yan Ying. Orang orang zaman itu memanggilnya Yan Zi.
Pada tahun 531 M, Yan Zi diutus raja pergi ke negara Chu. Waktu itu, raja kerajaan Chu yang sombong berkata kepada para menterinya.
"Tubuh Yan Zi pendek, tetapi dia terkenal di antara para bangsawan. Kali ini dia bertandang ke negara Kita, mari Kita permainkan dia, untuk menyatakan kebesaran negara Chu di hadapannya"
Lalu Raja Chu mengatur rencana bersama para menterinya.
Beberapa hari kemudian, Yan Zi datang ke ibukota negara Chu yaitu kota Ying Cheng di pintu timur. Dilihatnya lah pengawal berdiri di kedua sisi pintu. Pintu utama masih dibiarkan tertutup rapat. Yan Zi merasa heran, lalu meminta pengawal membuka pintu.
Penjaga pintu hanya membuka pintu yang kecil, lalu meminta dia masuk melalui pintu kecil itu sambil berkata.
"Ini adalah peraturan kerajaan kami. Orang yang bertubuh besar masuk melalui pintu besar, orang yang bertubuh kecil masuk melalui pintu kecil"
Yan Zi mengerti kalau Raja Chu hendak mempermalukan dia. Oleh karena itu, Yan Zi melangkah ke depan pintu kecil dan berkata dengan suara lantang,
"Ini adalah pintu masuk anjing, bukan pintu masuk kota..! Negara kami juga punya peraturan. Hanya duta yang mendatangi negara anjing lah yang akan masuk lewat pintu anjing"
Mendengar perkataan Yan Zi, penjaga melaporkan perihal itu kepada raja. Raja Chu berpikir,
"Semula Saya hendak mempermalukan dia, sekarang malahan dia yang menertawakan kita"
Tidak ada jalan lain baginya kecuali memerintahkan penjaga pintu untuk membukakan pintu besar, menyambut Yan Zi masuk kota.
Setelah Yan Zi masuk kota, dia segera menuju istana untuk bertemu raja.
Raja Chu tiba tiba bertanya,
"Apakah di Kerajaan Qi tidak ada orang lain lagi..?"
Yan Zi segera menjawab,
"Paduka, kerajaan kami mempunyai banyak orang.
...Apabila setiap orang menghembuskan napas, segera napasnya menjadi awan.
...Apabila setiap orang meneteskan sebutir keringat, segera berubah seperti turun hujan.
...Kalau kami turun ke jalan dan berjalan bersama, saking banyaknya orang, maka bahu akan bertemu bahu, ujung kaki bertemu tumit orang yang di depannya. Bagaimana mungkin Baginda berkata bahwa di negara kami kekurangan orang..?"
Mendengar perkataan Yan Zi, Raja Chu berkata.
"Kalau di kerajaan Anda ada begitu banyak orang, mengapa mereka mengutus orang yang kecil seperti Anda untuk datang ke kerajaan kami..?"
Yan Zi menjawab,
"Kalau negara Qi mengutus orang, ada suatu peraturan berbunyi demikian.
...Orang tingkat atas akan diutus untuk mengunjungi negara tingkat atas, orang tingkat menengah akan diutus mengunjungi negara tingkat menengah, orang tingkat bawah akan mengunjungi negara tingkat bawah.
...Saya adalah orang yang tidak punya masa depan di negara Qi, jadi Raja mengutus Saya untuk datang ke negara Chu"
Raja Chu tidak berhasil merendahkan Yan Zi, dia malah menyadari telah direndahkan oleh Yan Zi. Dia tidak bisa berkata apa apa lagi kecuali hanya tertawa kecut.
Tengah hari, Raja Chu mengadakan perjamuan untuk menyambut kedatangan Yan Zi.
Ketika para hadirin sedang menikmati hidangan dengan gembira, datang sekelompok prajurit membawa seorang penjahat melewati tempat perjamuan.
Raja Chu bertanya dengan suara keras,
"Darimana orang itu..? Apa kesalahannya..?"
Para prajurit itu menjawab,
"Dia orang kerajaan Qi, dia mencuri"
Raja Chu berbalik dan bertanya kepada Yan Zi sambil tertawa,
"Kalian orang kerajaan Qi benar benar tidak punya harapan. Seringkah kalian melakukan hal hal seperti ini..?"
Yan Zi tiba tiba berdiri, lalu berkata dengan serius,
"Bagaimana Baginda tidak tahu..?
...Jeruk keprok kalau tumbuh di sebelah selatan sungai Huai He, akan menghasilkan jeruk keprok. Tetapi kalau dia tumbuh di sebelah utara sungai Huai He, akan menjadi jeruk tangan.
...Kedua jenis jeruk ini walaupun dahan dan daunnya serupa, menghasilkan buah yang berbeda. Rasanya juga berbeda karena bagian utara dan bagian selatan mempunyai tanah dan air yang berbeda..!
...Di negara kami sendiri, rakyat Qi bisa hidup dengan baik, tetapi begitu sampai di negara Chu, bagaimana bisa menjadi pencuri kecuali cuaca di negara Chu yang mudah mempengaruhi orang untuk menjadi pencuri..?"
Raja Chu dibuat tidak berkutik. Dia menyadari bahwa dirinya bukanlah tandingannya Yan Zi dalam berdiplomasi.
Maka, dia pun berbalik menjadi sangat hormat pada Yan Zi.
Yanzi di pandang rendah oleh Raja Chu karena perawakanya. Namum akhirnya Yan Zi bisa membuktikan bahwa dia pantas menjadi duta kerajaan Qi. Ia mampu memberikan jawaban dan tanggapan secara diplomatis, logis dan tepat sasaran.
Orang bijak tidak akan mudah menyerah bila direndahkan oleh orang lain. Tunjukanlah kualitas kita. Kualitas dalam tindakan dan kata kata perlu dilatih dan makin lama seharusnya makin berkembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA MOTIVASI (KOMPILASI)
DiversosSatu Cerita... Beberapa Cerita... Lebih tepatnya., Banyak Cerita... Ya., Banyak Cerita yang bisa dibaca disini... cerita yang mungkin bisa memberikan sentuhan motivasi buatmu... (mungkin ya...) Sumbernya... tentu saja dari alfabet ... a sampai z...